[ON GOING]
"setau gue, kalo setan itu kakinya gak napak tanah. Tapi, kaki lo masih napak kok, gue liat. Jadi, lo bukan setan kan, ya?"
"ish, Bara! Tega banget ngatain gue setan." Aira berseru kesal. "Lagian... mana ada setan secakep gue."
* * *
Alba...
"Hargai momen-momen kebersamaan yang masih bisa lo dapetin bareng keluarga. Sebelum lo tau apa itu pahitnya kehilangan"
Bisma Saka Cakrayudha
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Balik lagi nih, ama gue, Saka yakan. Gue lagi, gue lagi. Pdhl belom genep satu hari udah up revisi berapa chapter 😒😆 Gpp, kejar tayang bossqu, bentar lagi sibuk dan sibuk lagi... Takut gak sempet revisi 😔 Okelah, gass baca, gaperlu banyak bacot. Happy reading silent reader ❤️
Bara dan Alvino duduk di ruang keluarga. Keduanya tengah serius menonton aksi 'Doom dan rekan-rekannya' dalam film 'Fast 9' sekuel dari film-film Fast and Fourious. Salah satu film kesukaan keduanya.
Pottato chips yang tengah dimakan Bara sudah tinggal bungkusnya saja ketika dia melongok isinya.
Bara memandang Alvino yang disebelahnya, tampak serius dengan adegan film. Sampai-sampai snack ditangannya terabaikan.
Seakan melambai minta dimakan. Bara mengerjap-ngerjap memandang snack ditangan Alvino.
Tanpa basa-basi cowok itu menyerobot snack adiknya itu. Dan dengan santai mulai memakannya, tanpa memperhatikan raut wajah Alvino disebelahnya.
Alvino memandang kelakuan abanya yang satu ini. Tak percaya dengan santainya merampas snack miliknya. Kemudian melahapnya tanpa dosa. Alvino melempar bantal sofa yang berada dipangkuannya. Bara menolehkan kepalanya.
"Apaan," beo Bara.
"Lo makan snack gue, dan dengan tanpa bersalahnya lo bilang apaan" ucap Alvino kesal. "rese' banget punya abang."
"Lah tinggal ambil snack lagi didapur." Bara malah sewot. Padahal sudah jelas-jelas dia yang salah.
"Harusnya gue yang bilang gitu woi!" Alvino tak terima.
