CHAPTER 7 || REVISI

75 42 11
                                    

"Bukan seberapa banyak teman yang kalian miliki, namun ada tidaknya ketika kalian membutuhkannya untuk berbagi" 
Fabio Alden Arthadipura

"Bukan seberapa banyak teman yang kalian miliki, namun ada tidaknya ketika kalian membutuhkannya untuk berbagi" Fabio Alden Arthadipura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hei, Yo, Woi, Wei, Bro, Guys, dll, balik lagi nih gue.
Jam segini belom tidur gatau kenapa, padahal ngantuk juga aslinya..
Tiba-tiba kepikiran buat next chapter aja kayaknya! Gatau tuh, ide darimana.
Yaudahlah, gue juga lagi males basa-basi, basi lama-lama yakan?!
Gass aja!!
🌻

____________________________________________________________________________

[GURU BK SMA ANGKASA MURKA]

Pagi ini, lapangan SMA Angkasa tampak ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, lapangan SMA Angkasa tampak ramai. Barisan cowok-cowok Famousky tengah menerima kultum indah dari guru BK sekolah mereka. Siapa lagi kalau bukan Ibunda maharatu Bu Anjani.

Bara dan kawan-kawan menatap guru gempal itu dengan malas. Selain mendapat ceramah gratis dari Bu Anjani, setelah ini mereka pasti akan dihukum sebab mereka telah melakukan pelanggaran sekolah berupa terlambat berangkat ke sekolah dan tidak mengikuti upacara bendera.

Mereka terlambat karena telat bangun, setelah Party Tonight yang mereka adakan tadi malam.

Mereka juga baru tertidur setelah jam menunjukkan pukul 2 dini hari, dan baru bangun setelah matahari menerobos masuk jendela GH, pukul 8 pagi.

Sontak mereka pontang-panting pulang kerumah masing-masing. Bersiap, serta berganti pakaian seragam sekolah. Alhasil ketika mereka sampai disekolah, gerbang sudah sempurna tertutup.

Tak kehabisan akal, mereka memutar arah menuju pagar belakang sekolah. Bara dan yang lain menjalankan protokol darurat berupa memanjat pagar setinggi satu setengah meter.

Saat menjalankan aksi, tak sadar sepasang sorot mata telah mengintai mereka dari kejauhan.

Dan tepat setelah mereka menuntaskan aksi mereka, Bu Anjani, guru berbadan gempal yang menjabat sebagai guru Bimbingan dan Konseling SMA Angkasa, melakahkan kakinya menghampiri dengan langkah tegas yang tidak ada anggun-anggunnya sama sekali. Saat suara cetar dari Bu Anjani menyapa, mereka terkesiap, pasrah, aksi mereka berakhir dengah wejangan-wejangan indah dari Bu Anjani.

 𝐀𝐋𝐁𝐀𝐑𝐀 ; 𝐓𝐇𝐄 𝐂𝐈𝐑𝐂𝐋𝐄 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐕𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang