[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA]
18+
Tania merasa kebingungan karena dia di panggil oleh sekretaris bos nya untuk menuju ke ruangan kerja bos nya, apa karena terlambat datang beberapa menit?!
Tania hanya bisa pasrah jika dia di pecat langsun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Akhhh"
Pria itu berdecak kesal, ini sudah entah ke berapa wanita yang sudah terkulai lemas, sedangkan dirinya belum sama sekali mendapatkan pelepasan
"Ck, tidak berguna" pria itu langsung menaikkan kembali ransleting celananya, lalu meninggalkan jalang yang sudah terkulai lemah itu dengan segumpal uang di samping jalang tersebut
Entah sudah berapa hari pria itu menjadi seperti ini, dia seperti tidak bergairah itu membuatnya sangat stress
Dia sebelumnya belum pernah seperti ini, sebelum dia bertemu gadis itu , memikirkan gadis itu membuatnya kembali tegang , dia menggeram kesal
Dari informasi yang di dapat oleh anak buahnya, gadis itu tengah mengandung, sepertinya dia sudah kedahuluan
Dia menghela nafas, dia akan pulang ke mansion keluarganya karena mama nya menyuruhnya untuk mengikuti acara makan malam bersama keluarga calon suami adiknya
Padahal itu acara adiknya, kenapa harus membawa2 dirinya?
Tapi sikap mamanya yang sangat pemaksa dan segala keinginannya harus terkabul , dia hanya bisa pasrah
***
Tania sedang berbaring di atas kasur dan Alex yang sedang mengusap perutnya
Mereka ber 2 sudah mengecek keadaan kandungan Tania tadi siang, dokter bilang itu hanyalah hal biasa pada masa kehamilan
Drrt drrtt~
Ponsel Alex bergetar , ternyata ada yang menelepon
Alex beranjak lalu pergi keluar kamar
Tania sempat melihat kalau yang menelepon itu mommy Alex
Tidak lama kemudian Alex kembali ke dalam kamar
"Honey, saya mau pergi , kamu hati hati disini" Alex belum terbiasa memanggil Tania dengan bahasa non formal, entahlah suka suka Alex saja
Tania terlihat murung, Alex tersenyum lalu mengusap kepala Tania
Cup
"Besok mungkin saya bisa kesini lagi, mengunjungi kalian ber 2"
Setelah berkata itu, Alex pun beranjak dan keluar dari kamar
Tania sangat sedih, dia terjatuh kembali ke dalam rasa cintanya, bahkan saat Alex menyentuhnya dia tidak memberontak padahal sudah tidak merasa mual dan lemas lagi
Harusnya Tania sadar, Alex mungkin tidak akan pernah bisa bersamanya
Memikirkan itu membuat tania menjadi bad mood
Tania pun memilih untuk tidur karena besok dia akan berangkat ke alamat pria paruh baya yang menawarkan pekerjaan padanya
