Bagian 30

3.9K 117 0
                                    


Satu bulan kemudian....

Y/n sedang mengelap tangan Ren dengan handuk hangat, agar putranya itu tetap bersih dimasa komanya.

Y/n tersenyum hangat kemudian mengelus perutnya yang sudah sedikit membesar.
"calon adikmu sudah mulai besar Ren, cepatlah bangun" gumannya lembut

"eomma merindukan senyumanmu Ren" sambung Y/n mengusap air matanya yang hampir jatuh.

Tiba-tiba jari telunjuk Ren sedikit bergerak, Y/n yang menyadari itu seketika kaget dan melihat wajah lelaki itu.

"Ren,, kamu sudah sadar?" ucap Y/n lembut.

Perlahan lelaki itu membuka matanya, sinar terang yang selama ini tak ia lihat terasa sedikit menyilaukan baginya.

Mata Ren berusaha beradaptasi dengan cahaya terang itu, dan mengerjap-ngerjap pelan.

Jantung Y/n berdebar-debar, senyuman lebar terukir di wajahnya. Putranya itu akhirnya bangun dari tidur panjangnya.
"eo-eomma akan panggilkan dokter kesini, tunggu sebentar ya sayang"

_________________

Y/n menunggu diluar selagi para dokter memeriksa putranya. Ia langsung menelpon Taehyung dan memberitahu jika putra kesayangan mereka sudah sadar dari komannya.

"oppa, Ren sudah sadar! Oppa cepatlah ke rumah sakit!" ucap Y/n antusias.

"Jinjja?!! Akhirnya doa kita selama ini terkabul! Ren sadar lebih cepat dari perkiraan dokter. Aku akan segera kesana sayang" sahut Taehyung tak kalah gembira di sebrang sana.

Y/n menghela nafas panjang "terimakasih Tuhan,, akhirnya putraku sadar dari komanya. Semoga keadaanya baik-baik saja"

_______________

Dokter pun keluar dari ruangan Ren dan tersenyum pada Y/n.
"selamat Ny.Kim, putra anda sudah melewati masa komanya lebih cepat dari perkiraan kami"

"terimakasih dokter,, putra saya sudah tidak ada masalah lagi pada tubuhnya kan dok?" tanya Y/n masih sedikit khawatir dengan keadaan Ren.

Dokter menggeleng pelan.
"Ren hanya perlu menjalani perawatan dan pola makannya harus dijaga dulu Ny."

Y/n : "hhhh.. Syukurlah,, sekali lagi terimaksih dokter"

Dokter : "sama-sama Ny.Kim. silakan anda langsung masuk kedalam, putra anda kelihatannya sudah tidak sabar untuk bertemu"

Y/n tersenyum, dan langsung melangkah panjang memasuki ruangan itu.

________________

Tap tap

Ren perlahan menoleh begitu mendengar suara langkah kaki.
"eomma" ucapnya pelan.

Y/n menggigit bibir bawahnya, air matanya tak bisa terbendung lagi. Wanita itu pun langsung menghampiri putranya dan memeluknya erat.

"Hiks... Eomma sangat takut kamu tidak bisa bangun lagi Ren, hiks hiks" ucap Y/n mengelus rambut putranya itu.

Ren tersenyum tipis sembari mengelus-ngelus punggung ibunya.
"eomma tenang saja, aku kan lelaki yang kuat. Buktinya aku bisa sadar dengan cepat"

Ren lalu mengusap pipi Y/n yang basah karena air mata terus keluar.
"eomma jangan menangis lagi nee, sekaranf kan aku sudah sembuh"

Y/n mengangguk pelan dan kembali memeluk Ren erat.
"eomma sangat menyagangimu"

"aku juga sangat menyayangi eomma, oh yaa dimana ayah?" tanya Ren.

"eomma sudah memberitahu appamu, jadi dia pasti dalam perjalanan kesini" guman Y/n.

Ren kemudian melihat perut Y/n yang terlihat sedikit buncit.
"aku akan memiliki seorang adik" gumannya sembari tersenyum.

THIS LOVE (NC 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang