Aaron mendelikan matanya ketika merasakan aura yang tak asing di dekat tempat portal dimensi yang menghubungkan ke Akai.
"Kenapa sih? " Tanya winanta ketika melihat Aaron yang mengedarkan pandanganya ke samua arah.
" Gue ngerasain aura ayah disini " ucap Aaron membuat winter merotasikan matanya.
"Aaron ayah pasti di istana ga mungkin kan disini ngapain coba " ucap winanta menggendikan bahunya sambil berjalan mendahului Aaron.
"Bukan kak aland winter,tapi ayah kita Benedict" ucap Aaron agak lirih tapi masih bisa di dengar winanta membuat winanta berhenti lalu membalikan badannya.
"Gue tahu Lo rindu banget sama ayah Tapi disini kita harus fokus ,nyari informasi tentang Chaterine " winanta berjalan meninggalkan Aaron yang masih mengedarkan pandanganya ke semua arah.
"Winter Lo bodoh atau gimana? " Dia paham seberapa bencinya winter saat mengetahui kenyataan bahwa ayahnya meninggalkannya ketika masih bayi, winter kecewa ketika ia tahu bahwa ayahnya bukanlah aland, sosok yang sampai sekarang membuat dia tenang meskipun sama saja aland punya sifat keras dan cuek,tapi baginya aland adalah satu satunya figur seperti sosok ayah baginya adalah aland
Mata winter menangkap sosok orang yang sedang menyenderkan tubuhnya di pohon mapel , di depannya ia bisa lihat bara api ,pria itu sudah sedari tadi berada disini dengan membuat api unggun.
Winter mencoba melangkahkan kaki nya ,namun tiba tiba sesuatu dari arah belakang menariknya, panik tentu saja ia belum pernah mendapati jenis senjara seperti ini, sulur sulur itu mengikatnya di pohon seberang , ia menatap pria itu yang kini membuka tudung jubahnya , ia menatap winter dengan waspada.
"Akhh... Lepasin... " Ucap winter ketika melihat pria itu berjalan mendekat,tangan pria itu kini mengeluarkan kuku tajamnya bersiap untuk menikamnya.
BRAAAK!!
Pria itu terpental menghantam pohon sisi kanan,ia menatap orang yang berani menendang dirinya , ia melihat sosok pria muda itu tengah berusaha melepaskan sulur sulur yang mengikat winter.
"Sialan ,kau beraninya... " tiba tiba sosok di Belakangnya menodongkan pedang di lehernya.
"Jika anda berani menyentuh mereka saya pastikan anda akan mati disini " suara baritone itu terdengar tidak asing ia melirik kebelakang, benar saja ia tahu siapa pemilik suara itu.
"Aldrict? " Ucap pria itu membuat orang di belakang nya mengerutkan alisnya.
"Ya ini saya, anda bagaimana bisa tidak mengenali kedua putra mu dan putrimu sendiri?" Ucap aldrict dengan barithone yang mengintimidasi.
"Benedict Foster? Obsesi mu membuat semua orang berada dalam masalah" ucap aldrict lagi, Benedict segera melepaskan tanaman sulur yang mengikat winter dengan kuat, ia menyesali perbuatannya lagi, lagi dia menyakiti putrinya.
Aaron menatap winter yang meringis kesakitan, ia juga melihat luka yang lumayan dalam di leher winter akibat lilitan sulur tadi,ia berbalik berniat menyerang pria itu ,matanya membelalak ketika melihat 2 sosok yang tidak asing baginya.
"Aldrict?ayah?!!" Winter yang tadinya menunduk kini mengalihkan perhatian nya pada orang yang berambut red wine tergerai itu,giginya menggertak .
"Dia ingin membunuhku? Benar benar mengecewakan ,dia tetap seperti itu" gumamnya,pada titik itu winter melesat lalu menarik pria itu menjauh dari aldrict,benar benar winter kehilangan kendalinya, ia menyerang Benedict berkali kali dengan kekuatan esnya
"Pertanyaan pertama untukmu ?! Kenapa kau meninggalkan kami?!"
Winter lagi lagi menyerang Benedict ,Benedict hanya bisa pasrah menerima serangan nya.
"Apa kau tahu bahwa ibuku meninggal? Kau tidak datang untuk melindungi nya!"
"HENTIKAN WINTER!!" Aldrict dan Aaron berteriak ,mereka tidak bisa mendekati winter dan benedict karena winter membuat Shield berbentuk es, pelindung area agar benedict tidak kabur,namun efeknya juga membuat orang yang di luar juga tidak bisa masuk ke dalam Shield tersebut.
"Kau juga tidak mengenali putrimu? Ya ini aku winter putrimu yang kau tinggalkan begitu saja " winter berhasil mengenai titik vital milik ayahnya, membuat benedict mengeluarkan darah dari mulutnya
"Pertanyaan terakhir, siapa aku bagimu dan siapa Chaterine bagimu?"
Winter ,kini berdiri menatap Benedict yang tersungkur berusaha bangun.
"Winter? Tunggu ayah bisa jelasin semuanya tolong hentikan ini, kamu gak akan bertahan jika kamu memaksakan mengeluarkan semuanya"
Winter malah tersenyum,ia merasa bahwa perkataan Benedict itu sangat lucu.
"Maaf? Apa anda bercanda? Anda meninggalkan kami?! Hampir saja aku terbunuh dan ibuku meninggal di tangan manusia!!" Shield pelindung yang sini buat mulai memudar membuat Aaron segera menarik winter pergi menjauh dari Benedict.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Hybrid Boss | LONG SHOT AU
FanficIni adalah narasi dari AU aku di Twitter flowersugar0