silver menghela nafasnya panjang,ketika menyaksikan hasil dari perbuatan Benedict, kemudian berjalan ke arah reruntuhan istana , ia mendengar rintihan orang. Dengan sigap silver mendatangi Asal sumber suara.
Silver menyingkirkan puing puing bangunan itu dengan sekali hentak, terlihat pria dengan darah yang mengucur segar di kepala nya.
"Elina... Tolong selamatkan... Dia" pria itu menunjuk bangunan yang sudah runtuh.
"Well done, kamu sudah melakukan yang terbaik untuk melindungi mereka" silver mengulurkan tanganya, seolah tidak terjadi apapun yang menimpanya, pria itu mendadak bugar.
"Terimakasih... Tapi kalau boleh tahu siapa anda??"
"Salah satu dari 3 dewa penjaga dunia anthromorps" silver sedikit terkekeh
Namun pria itu malah mengangkat alisnya tidak percaya, bagaimana dewa seperti itu bersikap layaknya makhluk anthromorps pada umumnya.
"Sebaiknya pertanyaan meledekmu itu tidak di ucapkan" pria itu kaget ketika silver seperti sudah menebak kalau dia ingin bertanya padanya.
"Wow???" Pria itu terkejut ketika silver membuat batu besar itu melayang bagaikan kapas yang tertiup angin.
"You see??"
"Dia bibi mu kan??" Ucap silver ketika melihat perempuan itu terkulai tapi masih bisa bergerak .
"Aldrict.... " Ucap Elina
"syukurlah kamu baik baik saja" ucap pria tegap itu, Elina mendekati ponakannya yang terlihat bersih tanpa luka.
"Iya bibi... Maaf aku tidak bisa melindungi mereka semua" lirih pria itu .
"Tidak papa,asal kamu selamat,..." Ucap Elina kemudian menatap silver , dengan kaget ia membungkuk kan badanya.
"Tuan silver?maaf kan hamba tidak menyadari bahwa anda disini" Silver menepuk punggung Elina.
"Hei hei, jangan lakukan ini padaku,aku hanya menjalankan tugas ku" ucap silver menyipitkan matanya.
"Jadi kamu benar dewa silver? " Aldrict melongo kemudian membungkuk
"Astaga anak muda jaman sekarang ,bangunlah, kita harus membereskan kekacauan ini"
"Semua orang mati ,aku ga bisa berbuat lebih tuan" ucap aldrict
"Kamu punya soulmate, kita akan kesana ,kita juga punya Chaterine sebagai gilgamesh baru" ucap silver membuat Elina dan aldrict tercengang.
"Chaterine, gilgamesh?? bagaimana keadaan Cynder? Apa dia baik baik saja?" Ucap aldrict.
"Seharusnya iya" silver menatap segel naga dan lotus itu bersinar,ia tersenyum.
"Kamu satu satunya Hybrid serigala di Akai ,kamu bisa pergi cepat ke pinggiran kota Nordin, cari Cynder bersama kelompoknya, bibi mu akan aman bersamaku" ucap silver sambil mengeluarkan cahaya hijau , lalu ia ulurkan tangannya ke arah aldrict.
"Kekuatan ini akan sedikit membantumu melenyapkannya hewan roh yang keluar di daerah itu"ucap silver, aldrict mengangguk dengan cepat melesat pergi dari tempat itu.
"Hei silver ,apa aku terlambat?" ucap Danish menggelengkan kepalanya ,ia tiba dengan portalnya.
"Tidak, ayo kita lakukan tugas kita" ucap silver terkekeh lalu mulai mengeluarkan kekuatannya ,dengan sekejap seluruh area Akai menjadi hijau kembali, tanaman tanaman bermekaran , Elina terkagum dengan sosok silver, ia selalu percaya bahwa silver adalah orang baik.
"apa kamu masih menyimpan batu lazuardi ? " ucap Danish menengok ke arah Elina, Elina menggeleng ,sejak Benedict datang dan mengatakan silver bukanlah orang baik ia mulai sadar ada yang janggal dengan gerak gerik benedict,ia memutuskan untuk memberikan liontin itu pada winter.
"Saya serahkan batu itu pada winter,tapi... Sekarang dia di bawa Benedict ,saya takut jika Benedict berbuat sesuatu pada winter" silver terkekeh.
"Benedict tidak akan semudah itu mendapat kan keinginannya " ucap Danish ,asap keluar dari mulutnya ,menandakan bahwa suhu musim dingin memang ekstrim.
Danish kemudian melepaskan mantel hangatnya.
"Nak kamu pakai ini , suhu nya dingin bukan , saya ga bisa Setega itu membiarkan perempuan kedinginan " Danish melirik silver, membuat silver sedikit tersinggung.
"Ekkhhem,agak berbahaya juga ,dia adalah cucumu jika di urutkan dengan silsilah keluarga " ucap Danish
.
.
.
.
.
Ternyata Karina salah ,tidak semudah itu Karina mendapatkan pedang merah itu, ketika dia berhasil memegang pedang itu badannya mendadak terpental ke belakang, seperti ada sesuatu yang menariknya.Benar tanaman sulur yang pernah mereka temui , jenis yang mirip .
Karina kemudian mengulurkan tanganya kemudian beberapa pedang mencincang tanaman sulur itu dengan cepat .
Karina berjalan lagi ke arah pedang itu, memegang gagang pedang,berniat mencabut pedang yang tertangkap di tanah itu.
Sekecap energinya mendadak terkuras , Karina terengah-engah, matanya mulai mengabur, lenganya mendadak panas, bayangan winter terkulai di suatu tempat membuat dirinya merasakan amarah yang meluap.
"Hyaaaaaaaaghh!!! " Segel di punggungnya hancur , rambut nya menyala terang, mata merahnya bersinar seperti permata terkena cahaya, armor api itu menutupi tubuhnya, pedang itu kini miliknya, ia genggam dengan erat, tangan kirinya mengepal dengan kuat hingga kuku nya memutih.
"Winter ...aku akan datang" Karina mendongak kemudian melayang ke tempat gisella dan Ivy berada
Ivy memundurkan kakinya ketika Karina berjalan santai dengan armor apinya.
"Berhenti disitu!" Gisella bersiap mengeluarkan segel mantranya lagi, Karina menoleh ke arah Gisella dengan alis yang terangkat.
"Hei? What wrong with you all? " Karina bingung dengan reaksi kedua orang di depannya.
"Huh?! Lo bukan ratu iblis??" Karina merotasikan matanya ketika Ivy bertanya.
"Gue Chaterine, plis gue tau perjanjian itu bikin gue sempat lose control tapi dia teman gue sebenernya" ucap Karina terkekeh sambil menggendikan bahunya.
"Kita melakukan perjanjian ,kalau gue ga bisa selamat setidaknya gue masih bisa ketemu winter untuk beberapa waktu, dan dia malah nyelamatin gue dan ngelindungin gue dari ancaman jahat ,gue sih mesti berterimakasih sama dia"
"Apa seorang gilgamesh dulu juga kaya gini? Berteman dengan bangsa iblis?" Gisella berdecak , tidak mengira bahwa ratu iblis yang kemarin mengamuk itu hanya melindungi Karina dari ancaman yang akan datang.
"Agak aneh,tapi bisa di terima" ucap Ivy, kemudian berjalan menuju gerbang neraka horcux.
"Jika kamu ingin berkenalan sih dia bisa keluar dari tubuhku" ucap Karina dengan polos.
"Tidak perlu" ucap giselle dan Ivy bersamaan.
"Ooh yasudah ...sayang loh momentum langka seperti ini terjadi dua kali" Ivy merotasikan matanya ketika mendengar ocehan Karina.
"Bisakah Lo simpen dulu armor nya? For your information ,gue berasa lagi di panggang,karena armor Lo panas banget" ucap Ivy lagi.
"Oh?! Sorry" armor api itu menghilang dengan sendirinya.
"Jadi Lo dapet pedang itu,?" Karina mengangguk.
"Pedang ini pedang yang di gunakan ratu iblis buat bantu membunuh Clan elf" Giselle bergidik ngeri ketika Karina menjelaskan tentang pedang yang di pegang oleh Karina sekarang.
"Agak aneh sih kenapa pedangnya malah ada di neraka horcux" Ivy menimpali.
"Ga tau juga sih,tapi kufikir ini mungkin ada hubungannya dengan perjanjiannya deh" Karina menggaruk pipinya yang tidak gatal.
"Memang apasih perjanjian kalian?" Giselle menyelidik
"Rahasia" Karina terkekeh kemudian menyamakan langkahnya dengan Ivy.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Hybrid Boss | LONG SHOT AU
Fiksi PenggemarIni adalah narasi dari AU aku di Twitter flowersugar0