~Kau itu ... malaikat sekaligus kekang dalam langkah.
-U-
***
Denting gelas serta tawa renyah menggema di sekitar ruang. Sebuah kamar mewah dengan dominan warna hijau lumut dan biru tua. Juga sentuhan gold pada sepuh perabotannya.
Ranjang besar dengan spray abu-abu gelap terlihat acak-acakan, juga jangan lupakan pakaian yang tercecer ke segela arah. Sebagian ada kancingnya yang terlepas, lainnya lagi pita dan ujung kemeja yang terkoyak-koyak.
Sudah pasti, pergumulan bagai binatang baru saja terjadi. Dan masih berlanjut di kamar mandi, karena terbukti. Dari balik pintu besar di ranjang itu terdengar lagi desah laknat dan keciprak bilah bibir bertemu lawan.
'Bukankah harusnya kau kembali ke Korea bulan depan?'
Seorang pemuda yang saat ini separuh tubuhnya ternggelam dalam lautan busa pada bathub berukuran raksasa itu mendongak. Menggerakan jemarinya lincah.
"Aku merindukanmu, kenapa memang? Kau tak suka aku pulang?" Dalam dan kental, suara pemuda berkulit tan yang saat ini menduselkan wajah di perpotongan leher sang submisive sedikit teredam.
Mereka baru saja menyelesaikan sesi bercinta untuk ke empat kalinya. Dan kini keduanya hanya saling memeluk di dalam bathub ditemani segelas wine. Samar alunan Intro:Singularity mengalun dari music box.
Taehyung memang suka sekali bercinta ditemani musik bergenre neo-soul seperti itu. 'Semakin seksi dan bergairah' itu katanya.
'Aniya ... tentu saja aku merindukanmu.' Jungkook menggeleng dengan cepat, sepasang tangannya meremat jemari besar di dalam air sana yang saat ini tengah memeluk perut dengan erat. Perbedaan ukuran tubuh yang begitu kontras membuat dia merasa benar-benar kecil dan terlindung.
"Benarkah? Rindu aku atau uangku hm?" Pemuda berambut ikal itu menciumi perpotongan bahu dan lehernya. Deru napas dan suara berat itu seakan jadi lullaby yang hampir selalu berhasil membuatnya jatuh hati.
Hanya hampir, karena Jungkook selalu menekankan pada diri sendiri. Hubungannya dengan seorang Kim Taehyung hanyalah hubungan cinta di atas ranjang, bukan perasaan dalam.
'Aku lebih merindukan Tae yang ini.'
Nakal, lengan si cantik bergerak di bawah sana. Mencari titik pusat yang selalu berhasil membuat sang dominan menggeram penuh hasrat.
"Sial! Semakin hari kau semakin nakal ya? Mau kubuat tidak bisa berjalan?" Sekali lagi, pemuda itu menggeram, peluknya kian mengerat. Deru napasnya memberat, seiring dengan keadaan yang semakin 'hard'.
Sungguh, dirinya selalu saja lemah jika dihadapkan dengan si Sexiest-Silent satu ini. Tidak perlu desah keras dan ucapan-ucapan kotor untuk sekadar menggoda, karena pelacur bisu satu itu terlihat jauh lebih seksi hanya dengan menggigit sudut bibir cherry-nya yang menggoda.
Menjadi seorang mute yang hanya bisa mengerang kecil, dan terkekeh tanpa suara itu seolah menjadi daya pikat tersendiri. Dimana setiap dominan yang mengukung dan menghujam merasakan sensasi luar biasa saat sang pujaan tengadah dengan mata terpejam dan mulut terbuka.
Seksi, jauh lebih seksi dari manusia normal di manapun juga.
Dan Kim Taehyung beruntung mendapatkan dirinya untuk kali pertama.
.
.
.
.
.
.
.
"Kau sudah mengechek rekeningmu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/292725266-288-k881475.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SEXIEST SILENT ( Jinkook Story)
Fiksi Penggemar"Dia pelacur, dan dia bisu." This is just a fanfiction, so ... jangan disangkut pautin sama real life oke? Enjoy!