Jadilah versi terbaik dengan caramu sendiri, jalani dengan ikhlas, berdamai lah dengan keadaan, akan ada banyak bahagia dimasa depan.
..............................................................
Hari semakin sore dan waktu pulang sekolah pun akhirnya tiba. Namun Daiki belum juga beranjak dari duduknya karena dia tengah menunggu teman sekelasnya. Dia akan mengerjakan tugas kelompok dirumah teman sekelasnya itu namun sangat disayangkan dia tidak satu kelompok dengan Ryosuke.
" Ada apa Dai-chan, dari tadi kelihatannya kau gelisah terus! " Yurisa yang sudah berdiri di hadapan nya menegurnya. Kebetulan memang dia satu kelompok dengan gadis pujaannya itu. Yurisa sendiri sangat bersyukur dan senang bisa satu kelompok dengan bintang kelasnya yang juga diam-diam dikaguminya itu.
" Ah ti-tidak! Apa kita akan berangkat sekarang? " katanya mengalihkan pembicaraan.
" Bisakah kau duluan saja Daichan. Gomenne, akan menyusul nanti. Ada rapat dengan klub dance bentar! " Yurisa agak sedikit menyesal saat mengatakannya. Tapi Daiki malah tersenyum. Dia memaklumi keadaan Yurisa. Yang dia dengar akan ada penampilan dance dan pemandu sorak untuk mengiringi pertandingan basket tingkat nasional nanti sekaligus akan diperlombakan juga.
" Daijoubu sa-chan, aku mengerti. Kau fokus latihan saja nanti akan kuberi tahu hasil belajar kelompoknya! "
" Benarkah? Ah, arigatou ne Dai-chan. Maaf sekali lagi menyusahkan mu! " kata Yurisa dengan nada gembira namun masih terselit rasa tidak nyaman dalam nada bicaranya. Namun Daiki meyakinkan nya bahwa itu tidak apa-apa dan menganjurkan Yurisa fokus saja dengan latihannya mengingat waktu pertandingan yang sudah semakin dekat.
Setelah Yurisa pergi, Daiki kembali memikirkan keadaan Ryosuke, pasalnya setelah kejadian tadi siang dimana dia mengajak Ryosuke latihan menari di ruang dance dia melihat bahu Ryosuke berdarah dan begitu banyak. Sepertinya kecelakaan yang dialami temannya itu cukup parah, tapi yang tidak Daiki mengerti sama sekali adalah jika Ryosuke masih sakit kenapa dia harus memaksakan diri untuk masuk sekolah?
Pukk!
Tepukan pada bahunya membuat Daiki tersadar dari lamunanya. Sesorang berdiri didepannya.
" Daijoubu Daiki-kun? " tanyanya pada Daiki. Daiki muak dengan wajah sok kuatir dari pemuda didepannya ini. Dia sangat tahu akan wajah sok baik itu yang tentu saja menginginkan imbalan darinya. Kenapa Daiki bisa tahu? Itu karena dia sangat sering melihat pemuda ini dan genk nya membully siswa lain yang lebih lemah.
Munafik!
Itulah yang bisa Daiki katakan untuk pemuda yang memakai topeng kebaikan dibalik sifatnya yang buruk itu. Dan Daiki sangat tidak senang sebenarnya satu kelompok dengan pemuda ini sebab sudah jelas dia ingin memanfaatkan kerja kelompok ini hanya untuk memanfaatkan nya dengan Yurisa saja, mereka hanya terima beres hasilnya saja. Bersyukur Yurisa tidak ikut hari ini. Kalau tidak entah bagaimana Daiki harus melindungi gadis itu. Meski ada Reina juga, namun Reina seperti nya memihak pada mereka juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cain and Abel (End √)
FanficCover by@Eiravyanna Summary Jiwa pemberontak yang lahir karena hidup tidak pernah adil baginya. Tekanan dan aturan yang keras selalu menjerat hingga membuatnya kehilangan warna hidup yang sebenarnya. Namun disisi lain ada kenikmatan hidup yang berli...