Cover by@Eiravyanna
Summary
Jiwa pemberontak yang lahir karena hidup tidak pernah adil baginya. Tekanan dan aturan yang keras selalu menjerat hingga membuatnya kehilangan warna hidup yang sebenarnya. Namun disisi lain ada kenikmatan hidup yang berli...
Terpana melihat kemegahan sekolah yang terpampang dihadapannya membuat ia tiba-tiba merasakan perasaan yang menyesak didadanya. Sebagai orang yang tidak pernah mengecap pendidikan normal dan hanya menamatkan pendidikan secara Home Schoolling, Ryosuke merasa beruntung sekarang. Dia merasa beruntung karena akhirnya bisa juga merasakan kebebasan kehidupan remajanya walaupun kedatangannya kesekolah ini hanyalah karena sebuah misi.
" Namanya Yamada Daiki, sering disapa dengan sebutan Dai-chan. Seorang anak yang ceria dan ramah. Dai-chan adalah putra bungsu dari Yamada Koichi dan Yamada Keiko. Anak itu terlahir dengan kondisi jantung yang lemah, dan tugasmu adalah mengawasinya. Aku sudah menghubungi sekolah agar kau bisa ditempatkan pada kelas yang sama dengannya! "
Ryosuke mendecih. Si Tua Bangka itu memintanya untuk mengawasi anak penyakitan yang usianya sepantaran denganya? Seperti tidak ada kerjaan lain saja! Bukannya dia punya banyak bawahan yang bisa ditugaskan untuk hal seperti itu. Kenapa mesti harus dirinya juga?
Tapi kalau Ryosuke menolak, si Tua Bangka itu malah mengancam akan membunuh Aya Oba-chan dengan kedua putranya. Tentu saja Ryosuke tidak menginginkan hal itu terjadi. Aya Oba-chan adalah satu-satunya wanita yang peduli dengannya dirumah yang penuh dengan neraka itu. Demikian juga dengan kedua putranya Hikaru dan Yuto. Si Tua Bangka yang berstatus ayahnya itu tahu benar kelemahan terbesarnya dan menggunakan hal itu untuk menekannya. Nakajima Kazuya, si pria paruh baya yang selalu menekan Ryosuke itu sebenarnya adalah ayahnya sendiri. Entah disebut ayah seperti apa dia karena sangat berbeda dengan ayah lainnya didunia ini mungkin. Mana ada ayah yang memaksa anaknya untuk menjadi seorang mafia kendati dirinya sendiri adalah seorang mafia. Ayah yang tidak segan-segan menyiksa, bahkan mengancamnya jika Ryosuke mulai membantah karena jenuh akan tugas yang diberikan ayahnya. Belum lagi kalau tugas itu gagal maka hukuman yang diterima Ryosuke tentu akan berkali lipat.
Semuanya menatap kearah remaja yang berdiri disamping Nana Komatsu wali kelas XI-2 itu dengan tatapan terpesona. Dia memang kurang tinggi, tapi wajahnya begitu rupawan dengan tatapan mata elang tajamnya yang begitu memukau. Surai raven yang dibiarkan acak hingga beberapa helai rambut jatuh menutupi kening mulusnya. Daiki tidak bisa untuk tidak terpokus kearah pemuda itu walaupun pemuda itu kelihatan acuh tak acuh saja sepertinya.
" Anak-anak, kita kedatangan murid baru pindahan Los Angeles namanya Tanaka Ainosuke. " Nana senseimemperkenal kan Ryosuke dengan nama samaran yang rupanya telah diatur oleh ayahnya hingga membuat dada pemuda itu terasa sesak. Bahkan kini identitasnya pun telah dikendalikan oleh ayahnya itu.
