14

5.6K 357 0
                                    


(Flashback on)
Flashback apa yg terjadi 3 tahun yg lalu di kehidupan jeno.
Karena ini 3 tahun yg lalu jadi saat ini umur Jeno masih 15 tahun.

——

"Kamu yg bajingan mas! Kamu pikir aku ini apa!? Aku istri kamu!!"Ibu Jeno berteriak marah pada ayahnya Jeno yg diam seribu bahasa.

"Terus?kamu bilang kamu istri aku? Kamu aja ga pernah ngehargain aku!ga pernah ngurus aku layaknya seorang Istri!!"Sahut ayah Jeno balas menatap marah ibunya Jeno.

"hiks cuman karena lelaki murahan itu kamu anggep aku bukan istri yg pantas?hiks aku minta Cerai!"putus ibunya Jeno segera pergi tanpa menyadari Jeno yg mematung melihat pertengkaran hebat ayah dan ibunya.

"Silahkan,tapi aku ga mau ngurus Jeno,urus aja anak kamu sana!"ayah Nya Jeno berucap dengan Lantang sama sekali tidak memikirkan betapa Menyakitkan nya hal itu bagi Jeno.

Ibunya Jeno pergi begitu saja juga ayahnya yg menghilang di balik pintu belakang rumah, tanpa Jeno sadari air matanya turun tanpa izin dari matanya.

Jeno berjalan lunglai,melihat rumahnya yg sangat berantakan,Jeno berjalan melewati serpihan kaca yg berserakan,ia sudah tidak peduli lagi dengan kakinya yg mengeluarkan darah, tubuhnya mati rasa,ia tidak bisa merasakan apapun lagi selain dadanya yg begitu sesak dan Menyakitkan seperti terdapat ribuan pisau tajam yg menusuk hatinya.

Perlahan kakinya sudah tidak sanggup untuk berjalan, Terduduk lemas disudut ruangan tengah rumahnya, matanya menatap kosong dengan kilatan cahaya di netranya yg kian meredup.

"Harus begini hiks?"Jeno Terisak,memejamkan matanya merasakan dadanya yg semakin sesak.

"Kenapa mereka harus mengakhirinya dengan begini!!?"Jeno berteriak frustasi, suaranya menggema di ruangan yg menjadi saksi bisu segala perkelahian kedua orang tuanya.

Jeno menunduk dalam, menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan Nya yg memeluk lututnya erat,menangis dalam diam,sumpah serapah terus ia tujukan pada orang yg menghancurkan hidupnya,kata² ibunya ketika mengatakan meminta cerai pada ayahnya terus berputar di kepalanya.

Ini menyakitkan,rasanya ia ingin menghancurkan kepalanya agar suara² ayah dan ibunya yg saling bersahutan tidak lagi terdengar.

Bangkit dari duduknya,Jeno memasuki kamarnya,berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.

Hening sesaat setelah Jeno keluar kamar mandi dan hanya duduk diam di tepi kasurnya.
Melirik jam digital yg berada di meja samping kasurnya, pukul 20:03.

Sudah malam rupanya,Jeno berjalan keluar kamar untuk membersihkan ruangan tengah rumahnya yg masih berantakan juga untuk mengobati kakinya yg sempat ia bersihkan sedikit darahnya ketika mandi.

/Tiing!

Ponsel Jeno berbunyi menandakan terdapat notifikasi chat dari ponselnya.

Menghentikan aktivitas nya yg sedang membersihkan lantai,lalu berjalan mendekat ke ponselnya yg ia taruh di meja makan.

' Mark send a messenge'

Jeno Mengernyit bingung sebab sahabat nya ini sangat jarang menghubunginya lebih dulu entah itu melalui chat maupun telpon.

:Mark

-angkat telepon gw.

20:45.

:You

-kenapa?

20:47

:Mark

-angkat aja Lee jeno.

"Dare or Dare?" || Nomark [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang