KEESHA

29.

HOLLLAAAAA GAESSS, 🐰🐰

WELCOME BACK TO MY CHANNEL, EH MY STORY 🍩🍩

GIMANA KABAR KALIAN? SEMOGA KALIAN SEHAT TERUS YA 🤧

HUWAAAAAAA MANGAP NIH AKU GAK UPDATE LAMA KALI 🤧🤧🤧🤧

ADAKAH YANG KANGEN SAMA AKU? 😵

EH, KEESHA MAKSUDNYA 🤧

TAPI, TAPI, TAPI, SEBELUM MASUK STORY PART INI, AKU MINTA KALIAN SPAM KOMEN YA 🤧

BTW, AKU BIKIN GRUP CHAT WHATSAPP LOH, KALO KALIAN MAU GABUNG SILAKAN KLIK LINK INI YA 🤧

https://chat.whatsapp.com/HFs8EUfaJ9NLcQosZkNHXg

OKE, SEE YOU NEXT CHAPTER :)

CANDA KOK CANDA 🥀

YUK LANGSUNG MASUK CERITA KEESHA 🍃🍦

≤≈≈≈≥

DUAKK

Dengan estetik, Keesha menendang pintu kelas hingga terbuka lebar dan hampir roboh membuat seisi kelas mengalihkan perhatian mereka, untung saja belum ada guru yang mengajar.

"HALOOO EPREBADEHHH, AI EM BEK TO SEKUL!!! ADA YANG KANGEN SAMA AKU? HUWAAAAA AKU JUGA GAK RINDU SAMA KALIAN SUMPAH DAH SUMPAH!"

"Kapan anak itu bakal tobat?" desis Puput sambil melirik Ara dan Suci bergantian.

"ASTAGHFIRULLAH HAL ADZIM, ADA PENAMPAKAN GEES!"

"Penampakan? Mana Kees?" tanya Sheila yang notabene-nya seorang penakut.

"Itu di belakangmu, tiga wanita yang kayaknya aku nggak kenal," balas Keesha seraya membuang mukanya ke arah lain.

"Oh, enggak kenal?" goda Ara.

"ISH, KAK ARA, KAK PUPUT, KAK UCI, NGAPAIN DI SINI? PULANG SANA! KEHADIRAN KALIAN NGGAK DIBUTUHKAN DI SINI!" Keesha melipat tangannya di dada.

"Dedek," peringat Delia.

"Apa? Aku cantik? Iyalah, aku kan adekmu!" sahut Keesha dengan percaya diri sembari mengibaskan rambutnya yang panjang nan hitam ke belakang. Lantas, gadis itu melenggang menuju kursinya yang kosong selama seminggu lebih itu.

"Astaghfirullah, untung cuma sebiji adek model ginian," desis Delia sangat pelan sembari memijat pelipisnya.

"Kak Clarinta," panggil Keesha pada gadis yang baru saja melangkah memasuki kelas.

"Hm."

"Kakak, dari mana kok telat?" tanya Keesha.

"Rooftop," balas Clarinta singkat.

"Tau ... Orang aku juga dari sana. Tapi ngapain Kakak lama di sananya? Pasti habis nyiapin lilin buat ngepet nanti malam nih?"

"Kepo!" Clarinta meletakkan secarik surat yang ia tulis di tangga tepat di atas meja Keesha. Lalu meninggalkan gadis yang sedang mengomel itu.

"Widih ... Surat apaan tuh?" goda Nasha sembari melirik tangan Keesha.