32.

386 38 37
                                    

Jangan lupa voment ya!!

Happy reading❤



"Pak, beli kembang gulanya satu ya!" pinta seorang gadis yang baru saja kabur dari pengawasan itu.

"Rasa apa, Neng?" tanya penjual.

Gadis itu mengetuk dagunya layaknya orang yang sedang berpikir keras. "Rasa-rasanya saya perlu beli satu gerobak, Pak."

"Alhamdulillah ... Beneran, Neng? Ini saya nggak mimpi kan?" ucap Mang Romi penuh syukur.

"Perasaan Bapak tuh jualan dari tadi, enggak tidur," sindir Keesha sembari membuka satu bungkus kembang gula berbentuk hello kitty yang tadi ia ambil.

Gadis itu duduk di salah satu bangku taman yang tersedia di sana. Barusaja mulai memakan satu suap, netranya menilik salah satu anggota keluarga Wijaya yang tampaknya sedang mencari keberadaannya. "Anjir, si bule nongol."

Keesha pun berlari ke belakang gerobak Mang Romi dengan meninggalkan kembang gula dengan bentuk hello kitty itu. "Ada apa, Neng?"

"Ada fans saya berwujud bule gila lagi lewat, Pak. Nanti kalo ke sini, usir aja ya, Pak," jawab Keesha.

"Iya, Neng."

Keesha mengambil satu kembang gula yang sudah jadi. Ia pun langsung membuka bungkusnya dan memakannya dengan lahab.

Seorang anak kecil tiba-tiba datang dan mengagetkan Keesha hingga kembang gula yang ia makan jatuh ke lantai. "BUAAAAAAAA!!!"

"CIA KAYAK ANJING BABI SETAN KAMPRET MONYET BAJINGAN!" latah Keesha. Gadis itu kemudian mengelus dadanya dan membalikkan badannya ingin menyerapahi si pelaku.

Sebelum Keesha berucap, Zayn sudah berteriak, "Kakak. Di sini ada Kak Keesha ngomongnya kotor."

"Zayn, jangan jadi bocil yang nyebelin ya!" protes Keesha.

"Keesha," panggil lelaki bersuara tegas itu.

"Aduh, mati gue! Masalah baru nih," batin Keesha yang mengenali suara dari Azza itu.

"Om, Om. Tadi Kak Keesha ngomong Cia kayak anjing babi setan kampret monyet bajingan gitu, Om," lapor Zayn.

Azza berjongkok untuk menyetarakan tingginya dengan Zayn sembari mengerutkan dahinya. "Oh ya?"

"Iya, ini ada buktinya." Zayn menyerahkan sebuah perekam suara yang awalnya hanya ingin ia tunjukkan pada Keesha. Tapi ternyata benda itu berguna juga untuk melaporkan kesalahan Keesha yang tidak disengaja.

Zayn menyalakan tombol pemutar suaranya sedangkan Azza tengah berkonsentrasi mendengarkan isi rekaman tersebut. Keesha hanya memandang dua pria beda generasi ini dengan tatapan kesal setengah mati.

Setelah selesai, Azza mengusak pucuk kepala Zayn dan berdiri. Menghela napas sabar lalu berucap, "Keesha, let's go home, you have to accept the punishment."

"No! I don't want to be punished," tolak Keesha.

"Papi nggak minta penolakan dari kamu." Azza menggenggam tangan Keesha dan bersiap membawa gadis itu pergi. Azza juga membuang kembang gula yang ada di tangan Keesha.

Tapi Keesha menahannya. "Papi, kembang gulanya belum dibayar!"

Azza melirik Keesha. "Kamu beli berapa banyak?"

"Satu."

Azza tampak menaikkan satu alisnya begitu mendengar jawaban Keesha. Ia tak yakin bila gadis itu adalah sebuah kejujuran.

KEESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang