Bab 2

372 38 3
                                    

Selamat membaca~~~

Bening melangkah ke arah kolam dan mulai mengerjakan pekerjaannya, meskipun tangannya mulai memerah dan mengelupas karena bekerja, meski perih Bening tetap mengerjakan apa yang dipinta Guntur.

"Ini makananmu, jangan pernah makan satu meja atau di hadapanku karna aku tidak sudi." Guntur berlalu begitu melemparkan satu bungkus nasi. Bening membuka perlahan nasi bungkus tersebut, dan yang ia dapat hanyalah lauk telur goreng dan sedikit tumis sayur. Rasanya sekarang Bening ingin menangis, setelah ia menahan lapar dari pagi sampai sore yang ia dapatkan hanya telur goreng dan tumis sayur?

Tanpa banyak protes Bening memakan nasi itu, tanpa ia tahu bahwa Guntur memperlihatkannya dari jauh. Sebenarnya Guntur tidak tega melihat penampilan Bening saat ini, rambut yang tidak disisir dengan benar, baju yang lusuh dan tanpa hati Guntur memberikan makanan yang tidak pantas ke Bening, anehnya gadis itu tidak melawan, andai kata Bening melawan ia akan memberikan perlakuan berbeda. Tetapi yang dilakukan Bening hanyalah menangis diam-diam.

Guntur mengetatkan rahangnya saat melihat Bening makan sembari mengusap air matanya. Menangis tanpa adanya suara. Membuat Guntur merasakan perasaan tidak nyaman.

Guntur pergi, menuju kamarnya dan menelpon seseorang.

"Adit, siapkan catering makanan sehat untuk rumahku sekarang. Suruh mereka mengirim makanan tiga kali sehari ke rumah."

Tidak terasa sudah sebulan Bening menjadi ART berkedok istri untuk Guntur, bahkan sekarang ia bisa memasak masakan yang mudah. Ia merasa bangga sekarang, pekerjaan yang dulu terasa sulit bisa ia nikmati.

Saat ia membersihkan rumah, bel berbunyi. Bening langsung bergegas membukakan pintu. Terkejut saat melihat orang kepercayaannya Guntur dihadapannya.

"Kak Adit?"

"Bening, kau kenapa bisa..."

"Kakak kenapa bisa ada di sini, Kak Guntur?"

"Aku baru tahu ternyata kau yang dinikahi oleh Guntur?" Adit mendekat ke arah Bening, memperhatikan sahabat dari orang yang ia cintai. Iya, ia sangat mencintai Tiara. Sayang, cintanya bertepuk sebelah tangan.

"Semua baik-baik saja 'kan?" tanya Adit, melihat Bening sekarang yang jauh berbeda dari Bening yang 2 bulan lalu membuat Adit terperangah. Tubuh Bening kurus sekali, lingkaran mata, semuanya tidak terurus dengan baik.

"Baik Kak, Tiara bagaimana?" tanya Bening.

"Dia masih koma, doakan terbaik untuknya ya Bening." Adit menggenggam tangan Bening, meminta kekuatan. Sulit melihat orang yang dicintai dalam keadaan yang mengenaskan. Adit tidak bisa berbuat banyak untuk Tiara, selain doa.

Mendengar ucapan Adit membuat Bening sadar, pantas saja Guntur membencinya sebegitunya. Membuat kekasihnya meninggal dan adiknya dalam keadaan koma. Tidak sampai disitu saja, keluarganya juga membunuh orangtua Guntur karena orangtua Beninglah yang mengajak orangtua Guntur untuk pergi ke Jerman mencari dokter dan rumah sakit terbaik untuk Tiara. Orangtua Bening merasa bertanggung jawab untuk kecelakaan yang dialami Bening dan Tiara. Tapi naas pesawat yang mereka tumpangi jatuh tidak bersisa, bahkan Bening dan Guntur tidak mendapatkan jasad dari kedua orangtua mereka.

Tiba-tiba Guntur ada di belakang mereka berdua, dengan wajah memerah menahan amarah. Adit adalah asisten dan tangan kanan dari Guntur, melihat keadaan Adit dan Bening duduk di sofa sembari berpelukan membuat Guntur salah paham.

Padahal Adit hanya memeluk Bening untuk menenangkan gadis itu yang menangis hebat mendengar keadaan sahabatnya.

Guntur yang merasa dikhianati, Bening yang penurut bahkan menusuknya dari belakang. Adit, orang kepercayaannya bahkan berselingkuh dengan perempuan binal ini. Apakah mereka menyusun rencana untuk menjatuhkan Guntur? Sebelum hal itu terjadi, mereka berdua yang hancur terlebih dahulu.

SEBENING CINTA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang