4

71 9 0
                                    

Tepat beberapa jam lagi adalah seleksinya. Petra sangat gugup. Karena opera ini ternyata disponsori langsung oleh kerajaan Paradis dimana nantinya yang datang menonton adalah orang-orang kelas atas.

Singkat cerita, giliran Petra telah tiba. Dia berjalan dengan anggun dan memasuki ruangan dengan tersenyum hangat kepada para juri.

"Selamat pagi, saya Petra Ral. Usia 23 tahun."

"Baik nona Petra, silahkan dimulai.", ucap seorang juri pria.

Piano dan flute kemudian dimainkan sebagai pengiring nyanyian Petra.

(DISARANKAN MENDENGARKAN MUSIK YANG SUDAH AKU SHARE!)

Petra menarik napas dalam-dalam.

*Judul lagu: La Capinera*

col ritornar del dolce
april tu torni a mia gentil
e vieni a dir la tua canzon
fra vaghi fior del mio veron
tua voce un tal piacer mi

fa che di cantar desio mi da
cantiam insiem mi guida
tu cantiam l'amor la gioventu
cantiam l'amor la gioventu
insiem insiem cantiam
la la la la la la
la la la la la la la la
la la la la la la la la
gioventu l'amor cantiam!

salutan te l'erbe ed i fior
in quell'arcan linguaggio lor
del venticel il mormorar
un bacio sol cercar ti par
e mentre il cor vicin a te
d'un gaudio ho
pien ch'uman non e

io vo cantar mi guida tu
antiam l'amor la gioventu
cantiam l'amor la gioventu
insiem insiem cantiam
la la la la la la
la la la la la la la la la la
la la la la la la
gioventu l'amor cantiam!


Petra menyelesaikan lagu dengan sebuah penutup yang indah. Tak disangkanya, para juri terpukau atas penampilannya.

"Itu sangat indah!"

"Luar biasa!"

Petra tersenyum senang mendengarnya. Dia tak berhenti tersenyum seperti firasatnya mengatakan hal baik akan terjadi padanya.

*******

Pintu kamarnya ditutup dengan keras. Petra melompat ke ranjangnya dan melihat surat lolos seleksinya. Dia memeluk erat surat itu sambil berteriak kegirangan. Entah bagaimana cara agar Petra bisa melampiaskan rasa senangnya saat ini. Seolah seluruh dunia harus tahu bahwa dia sedang bahagia.

"Aku akan pamerkan kepada ayah, Anneth, Grace, dan Monica! Serta Eld, Gunther, dan Oruo!"

*******

Sudah sekitar satu bulan Petra berlatih. Acaranya akan digelar dua hari lagi, namun dia sudah gugup sekarang. Ini pertama kalinya dia lolos seleksi jadi Petra harus berusaha keras membuat kesan pertama yang baik kepada penonton acara mereka nanti.

"Hei Petra. Kau bernyanyi dengan bagus. Aku mengharapkan kejutan darimu.", ucap Derek, rekan Petra.

"Ah, terima kasih."

"Hai Pet. Buatlah kejutan saat tampil.", ucap Julius, dia yang menjadi koordinator jalannya opera ini.

Petra masih tidak menyangka jika dia lolos seleksi. Opera yang sudah dilolosinya ini termasuk opera terbesar Paradis. Padahal opera-opera sebelumnya dia tidak lolos. Dia sempat ragu untuk mengikuti yang satu ini.

The Dream • RivetraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang