5

79 10 0
                                    

Petra berjalan dengan anggun menuju podium depan dekat dengan pengunjung.

"Sebuah suara dari masa lalu."

Levi berada di bangku atas. Dia melihat Petra. Mantan bawahannya sangat anggun. Padahal baru beberapa bulan berpisah, namun Petra seperti sudah banyak berubah. Terakhir bertemu, Petra masih seperti saat dia menjadi bawahannya. Namun kini, aura bintangnya seperti terpancar pada dirinya.

"Sebuah suara.. suara yang SANGAT kubenci! Berasal dari... Masa lalu."

Orkestra mulai memainkan musiknya.

(DISARANKAN MENDENGARKAN MUSIK YANG SUDAH AKU SHARE!)

*Judul lagu: Una Voce Poco Fa - Minalog version*

Una voce poco fa
(Petra menyanyi dengan ekspresi angkuh)
Qui nel cor mi risuonò
Il mio cor ferito è già
E Lindor fu che il piagò

Sì, Lindoro mio sarà
Lo giurai, la vincerò }2x

(Petra tak sengaja melihat Levi lalu dia tersenyum miring)
Ma se mi toccano
(Para penonton mulai riuh bersorak dengan nyanyian Petra yang iringan piano nya mulai menyenangkan)
Dov'è il mio debole
Sarò una vipera, sarò
E cento trappole
Prima di cedere
Farò giocar

E cento trappole
Prima di cedere
Farò giocar

Farò giocar

E cento trappole

(Musik berhenti sejenak, dan Petra mengambil nada tinggi)

Prima di cedere

Farò giocar

(Musik kembali ceria dan Petra kembali mendapat sorakan)
E cento trappole
Farò giocar

Aaaaaa....aaaa...aa...aaaaaaaaaa

(Dengan musik masih mengiringi, sorakan penonton kembali riuh)

Setelah musik berhenti, Petra membungkukan badan kepada penonton dan disambut sorakan dan tepuk tangan yang sangat meriah.

********

Hange, Erwin dan Levi keluar bersama dari gedung opera. Hange berteriak puas atas pertunjukan yang baru saja digelar.

"Yuhuuu bukannya tadi keren? Petra sangat bersinar diatas panggung. Aura bintangnya benar-benar luar biasa!"

"Aku takjub dengan vokalnya. Lagu itu sangat sulit. Dia mampu membangun chemistry yang bagus dengan lawan mainnya.", tambah Erwin yang tenang, tidak seheboh Hange.

Levi sedari tadi diam saja mendengar ocehan kedua rekannya itu. Perasaan aneh menghinggapi dadanya. Bukan marah, antara tersentuh atau apa. Levi tak tahu bagaimana mendeskripsikannya.

"Kalian duluan saja. Aku ingin ke kamar mandi.", ucap Levi yang pamit meninggalkan Hange dan Erwin membuat mereka berdua kebingungan.

********

Petra telah membereskan barang-barangnya. Dia baru saja menghapus riasan dan berganti pakaian.

"Petra, tadi pertunjukan yang menyenangkan. Kuharap aku bisa kembali berpasangan denganmu."

"Ah, terima kasih Derek. Kau juga hebat tadi. Dan kuharap aku juga bisa kembali beradu peran bersamamu.", jawab Petra dengan senyuman.

"Ah, disini rupanya. Petra, ada yang ingin bertemu denganmu.", ucap Julius bersamaan dengan datangnya seorang wanita tua.

The Dream • RivetraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang