Sudah sekitar delapan hari dan Levi tak mendapat kabar apapun dari Petra. Setidaknya dia membalas surat yang dia kirim tujuh hari yang lalu. Harusnya surat itu sampai kepada Petra. Dia khawatir terjadi sesuatu padanya. Teatrikal Mitras belum mengumumkan penambahan anggota baru mereka yang membuat Levi berpikir apakah Petra diculik. Namun salah satu teman Petra yakni Anneth berkata bahwa dia bertemu Petra di Mitras delapan hari yang lalu. Saat itu Petra baru saja tiba di Mitras.
Levi juga pusing memikirkan dua puluh mesin manuver yang hilang itu. Belum ada perkembangan apapun. Karena hal itu, kerja pasukan pengintai jadi terhambat. Membeli satu peralatan harganya sangat mahal, mana mungkin membeli dua puluh.
"Heichou, sudah kemana-mana kita mencarinya. Namun tak ada petunjuk pasti dan polisi militer jelas tak mau membantu. Apa yang akan kita lakukan kedepannya.", tanya Eld.
Levi mengusap wajahnya kasar. Dia sendiri bingung harus mencarinya kemana lagi.
"Hanya ada satu tempat yang belum kita kunjungi, heichou.", celetuk Gunther.
"Dimana?"
"Kawasan itu, Mitras."
********
Benar juga, mengapa dari awal dia tidak kesana? Sekalian bertemu dengan Petra dan menanyakan kabar gadis itu. Awalnya dia memikirkan Mitras sebagai tujuan pertama, namun dia malas untuk pergi kesana. Terlalu banyak kemewahan membuatnya pusing.
Tapi masalahnya, Levi tidak tau dimana Petra tinggal. Apa iya gadis itu sudah berada bersama anggotanya Esther Lind? Levi juga tidak tahu dimana markasnya.
Baru sampai di Mitras, Levi sudah disuguhkan dengan pemandangan wanita-wanita bergaun mewah.
"Mengapa pria pendek itu menatap kita?"
"Apa dia suka salah satu dari kita?"
"Ugh, dia bukan tipeku."
"Pria pendek sungguh menjijikan."
Wow, bahkan Levi melihat wajahnya saja tidak sudi. Dia hanya ingin bertanya dimana markas teatrikal Mitras berada, namun mereka malah salah paham. Orang-orang Mitras sungguh berbahaya.
"Heichou, kita cari penginapan disini. Bagaimana?", tanya Eld.
"Benar! Mari cari penginapan mewah disini.", sahut Oruo.
"Kalian duluan saja. Terserah mau cari yang bagaimana asalkan bersih. Aku masih ada urusan."
"Baik heichou, kami juga akan memesan kamar untukmu.", jawab Gunther.
"Terima kasih."
Setelah mereka berpisah, Levi segera menuju arah yang berlawanan dari anak buahnya. Satu persatu dia menanyai orang-orang disana dimana markas teatrikal Mitras. Namun tak ada yang tahu karena tempat mereka berkumpul juga misterius.
Levi sedikit curiga, mengapa grup teatrikal harus merahasiakan diri dan menghindari kerumunan orang? Tak seperti teatrikal pada umumnya dimana mereka punya satu tempat latihan dan setiap harinya berisik karena latihan mereka.
"Permisi, apakah anda tahu dimana lokasi latihan teatrikal Mitras?"
"Oh, aku tidak mengetahuinya. Keberadaan mereka sangat misterius."
Levi mengangguk dan pergi. Intinya banyak yang tidak mengetahui dimana lokasinya. Levi harus mencari kemana lagi, karena dia sama sekali tidak begitu mengenal seluk beluk Mitras.
********
Petra membuka matanya dan terbangun melihat dirinya disekap dalam sebuah ruangan.
"Oh, kau sudah sadar ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dream • Rivetra
FanfictionAntara mimpi, cinta, dan realita seorang gadis Eldian yang menjadi prajurit kemanusiaan. Cerita hanya untuk bersenang-senang. Author hanya meminjam karakter dan tempat kejadiannya saja. Selebihnya milik pengarang asli Attack On Titan, Hajime Isayama...