Sekarang sudah tepat jam 8 malam kamu pun segera pergi ke tempat yang di janjikan, kamu sudah sadar kalau ada yang mengikutimu sejak kamu keluar rumah tadi, kamu pun langsung berlari dengan secepat mungkin.
====
"Anu.. apa aku terlambat?" Kamu berbicara sambil mengatur napas"Tidak aku juga baru datang" ucap dazai dengan mata yang serius "baiklah kita duduk dulu" kalian berdua pun duduk,
"Jadi, apa kau ada hubungannya dengan para port mafia itu?""Tidak, aku tidak tau, aku juga tidak ada hubungannya" kamu berbicara sambil melambaikan tangan "sebenarnya aku mempunyai adik laki laki, tapi ibu dan ayahku memberikan adikku ke panti asuhan, aku tidak tau alasannya"
"Apa kau melihat saat ibumu di bunuh?" Ucap dazai sambil menatap tajam y/n
"Iya, aku juga tau namanya"
"Siapa namanya?"
"Namanya adalah chu-" tiba tiba ada suara yang mengucapkan "halo dazai lama tidak bertemu" dazai Langsung berdiri mendekati chuuya, kamu berdiri di belakang dazai sambil memegang tanganya
"Hati hati, dia yang membunuh orang tua ku" kamu mengikuti langkah dazai sambil memeluk tanganya, seketika dazai terkejut mendengarnya " apa benar kau yang membunuhnya?" Tanya dazai dengan nada serius " ya aku yang membunuhnya, aku juga harus membunuh gadis itu karna dia tahu rahasia kami" ucap chuuya tak kalah serius, "hati hati dazai-san, pembunuhnya ada 2"ucap mu dengan nada seperti orang menangis "baiklah" ucap dazai
" Kenapa kau mau membunuhnya? Jika kau mau membunuhnya lewati aku dulu"
"Memangnya dia siapa mu" chuuya bertanya tentang y/n
"Dia calon istriku"ucap dazai sambil tersenyum sinis, tiba tiba pipi jadi merah
"Baiklah ayo kita pulang, dia tidak akan berani untuk mendekatimu lagi" kalian berdua berjalan membelakangi chuuya, tiba tiba ada seseorang yang mencegah kalian pergi "tunggu, kau boleh pergi dazai-san tapi kau harus lepaskan dia ""Me-menjauhlah, dasar pembunuh" ucapmu sambil berteriak, sekarang posisimu tidak di sebelahnya lagi tapi kamu memeluk dazai dari depan, membuat dazai jadi tersipu
"Akutagawa kita pergi untuk melapor"ucap chuuya
"Mengapa? Kita kan tinggal membawa gadis ini"
"Kita harus pergi sekarang" ucap chuuya dengan mata serius, akutagawa dan cuuya pun pergi tapi kamu masih belum melepas pelukanmu. "emm.. apa kau bisa melepaskan pelukanmu aku agak sesak" ucap dazai dengan tersipu "hah.. ma-maaf"
"Mungkin kita harus pergi ke kantorku, agar tidak ada yang mengganggu saat kita bicara"
"Ba-baiklah, terima kasih dazai-san" dazai Langsung tersipu karna kau menyebutnya dengan nama depanya
=====
"Halo semua" ucap dazai sambil tersenyum dengan nada kekanak-kanakan nya"Siapa dia dazai" ucap rampo
"Owh.. dia itu anak korban yang 3 bulan meninggal"
"Lalu kenapa kau membawanya ke sini?"
"Dia itu mengetahui rahasia besar tentang port mafia" semua orang terkejut dengan kabar itu "benarkah kau mengetahui rahasia besar tentang port mafia?" Ucap kunikida
"Baiklah kau duduk di sini" ucap dazai sambil mengambil kursi untuk y/n duduki,
Kamu pun duduk"Hey bukankah kau akan membawanya 3 hari lagi?" Ucap Atsushi berbisik kepada dazai " tidak aku ingin segera membawanya, jadi aku membawanya sekarang" ucap dazai berbisik balik
"Baiklah aku ingin tau siapa adikmu?"
"Tunggu dulu aku ingin tau siapa namamu?" Ucap kunikida
"Namaku y/n Nakajima"
"Lalu siapa adikmu" ucap dazai
"Aku tidak tau nama adikku, tapi dia adalah keluargaku yang masih hidup. Dia di buang ke panti asuhan oleh ibu dan ayahku, saat aku bertanya kata ibuku, dia sangat berbahaya dia bukan manusia biasa tapi dia harimau" seketika Atsushi terkejut "owh jadi begitu" ucap rampo sambil mengeluarkan kacamatanya
"Tenang saja adikmu ada di sini" ucap rampo sambil tersenyum
"Atsushi dia kakakmu" ucap rampo bahagia, Atsushi langsung memeluk y/n sambil tersenyum
___________________________________________
Kalau suka vote ya><
KAMU SEDANG MEMBACA
Dazai Osamu x reader [END]
Romancedazai Osamu adalah seorang anggota detektif, sedangkan y/n adalah kasir di sebuah cafe, saat pertama kali bertemu dazai sudah terpesona melihat kecantikannya namun, ternyata y/n mengetahui rahasia besar port mafia, dan dazai memutuskan untuk melindu...