05

23 12 7
                                    


Plak

Bunyi nya sangat nyaring sampai sampai muka thalita menoleh kesamping."ini balesan lo ker-" ucapan baby terpotong oleh suara....

"BEBY KAMU APA KAN ADIK KAMU"

Beby beserta thalita pun menoleh dan mendapati mamah yang berdiri tak jauh dari mereka berdua.
Thalita pun yang melihat nya menyeringai dan menampilkan smirk nya, lalu berlari menghampiri mamah nya,ralat mamah beby mungkin.

"mamah...hiks..Tadi ka beby nampar aku...hiks... Sama nyiram aku sama minuman...hiks..".adu thalita pada mamah dan langsung memeluk wanita paruhbaya itu.

"kamu ini bisa gak si jangan kasar sama adik kamu" ujar mamah Pada beby

"dia duluan mah"bela beby

"mamah... Hiks... Kok kak beby malah nuduh aku si mah...hiks".ucap thalita mendrama

"emang bener lo duluan, lo licik thalita"ujar beby

"beby kamu ini bisa gak si nurut sekali aja"ujar mamah mendengar ucapan beby mengatai thalita anak tiri kesayangan nya

"mah ini nggak yang seperti mamah liat"ujar beby memelas

"mau ngeles gimana lagi beby, udah jelas-jelas mamah liat"

Thalita pun yang melihat nya semangkin gencar berekting. "aku salah apasih.. Hiks...ka... Kok kak beby ke gitu sama aku...hiks"ujar thalita pada beby dengan muka nya yang di buat sesedih mungkin.

"lo apaan si thalita"ujar nya meminta penjelasan.

"udah diam beby. Kamu ini udah salah gak mau ngaku"ujar mamah sembari memeluk thalita sayang

"mah...nggak gitu"bela beby

"ada apa ini".ucap pria paruh baya  papah tiri beby yang muncul dari arah pintu.

memang tadi tuh mamah papah nya sedang ada urusan bersama rekan kerjanya, dan sekarang baru pulang. tetapi, papah terlebih dulu memarkir kan mobil nya di garasi, mamah pun masuk kedalam rumah duluan dan mendapati pemandangan yang seperti ini.begitu lah kira2

"papah.... Hiks ka beby nampar aku" adu nya lagi menghambur kepelukan papah nya

"sayang udah ya, kamu di kompres dulu pipinya"ujar papah nya pada thalita

Mamah nya pun yang mendengar nya langsung menghampiri thalita yang ada di rengkuhan suaminya."ayo sayang mamah kompres dulu,ayo ke kamar ".bujuknya pada thalita,thalita pun mengangguk.

Sebelum benar-bnar meninggal kan beby dan papah nya, thalita pun masih sempat-sempat nya melemparakan senyuman seakan meremehkan pada beby yang diam mematung melihat tatapan papah tirinya yang seakaan akan menerkam dirinya saat itu juga.

Dalam hati beby bergumam mamah nya sendiri lebih mempercayai adik tirinya,dibanding dengan dirinya yang notabe nya anak kandung mamah nya. Miris memang dunia sudah tidak adil pada hidup nya

"udah puas kamu sakitin putri saya" ucap papah pada beby saat thalita dan istrinya sudah pergi  meninggalkan mereka.

"gwe gak salah" bela baby pada dirinya sendiri.

"yang sopan kamu sama orang tua"tekan nya

"tapi emang bener,dia yang duluan nampar gwe"ujar nya

"putri saya gak mungkin kaya gitu" bela nya.bagaimana pun thalita adalah putri kandung nya dan dirinya pun merasa tidak mungkin putri nya menampar kakak nya sendiri,sebab thalita terlihat sangat menyayangi kakak nya beby.

"TAPI ITU KENYATAAN NYA"teriak beby yang sudah terlanjur muak dengan semua ini

PLAK

Muka beby pun tertoleh kesamping dan langsung megang pipinya bekas tamparan thalita tadi yang sudah di tampar lagi oleh papa tirinya.

No happinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang