~Seven~

5.3K 728 67
                                    

Hai update nih
Jangan lupa vote dan komen ya
Selamat membaca

~~~~~~

Sebelumnya...

Setelah sampai di kamar Aska berbaring di kasur miliknya dengan tangan yang asik memeluk hp miliknya.

"Good night pangeran nya Aska"gumam Aska lalu memejamkan matanya.

Tak lama dengkuran halus mulai terdengar di penjuru kamar milik Aska yang menandakan bahwa pemilik kamar sudah memasuki mimpinya.

°°°°°°°°°

Pagi ini Arkan sudah siap dengan seragamnya. Ia berjalan menuju kebawah untuk menemui Reva.

Setelah sampai di bawah nampaklah wujud Reva yang kini sedang melahap makanannya tanpa memperdulikan Arkan.

"Rev"panggil Arkan.

Mendengar suara Arkan,Reva menoleh dengan mulut yang sedikit belepotan.

"Apwa?"tanya Reva dengan mulut yang masih mengunyah makanan.

"Hari ini Lo pergi naik mobil sendiri ya, gue mau kesuatu tempat dulu"ucap Arkan dan di angguki Reva. Toh Reva tak peduli apa yang akan Arkan lakukan asal tak kelewat batas.

Setelah melihat anggukan Reva, Arkan berjalan keluar dan menuju mobilnya.

Lalu melajukan mobilnya diatas rata rata mengabaikan para warga yang memaki dirinya.

Sesampainya di komplek perumahan yang mewah tampaklah seorang pemuda yang sangat familiar sedang duduk di halte bus. Arkan berhenti tepat di depan halte itu lalu keluar dari mobilnya.

Arkan berjalan menghampiri pemuda tersebut yang saat ini tengah menunduk dan tak menyadari ada seseorang di depannya.

"Ekhem"Arkan berdehem untuk mengambil perhatian pemuda itu dan Yap berhasil.

Kini pemuda itu menatap Arkan dengan pandangan terkejut.

"A-arkan"gugup pemuda itu.

"Ayo bareng"ajak Arkan.

"Hah?"Lola pemuda itu, Arkan menghela napas lalu menatap pemuda itu lembut.

"Kamu lagi nunggu bis kan?, Nah kan kebetulan ada aku jadi kamu ikut aku ya Aska!"jelas Arkan diakhiri dengan penekanan.

Yups pemuda itu adalah Askala, dan saat ini Arkan tengah berada di komplek perumahan Aska.

"Ta-tapi-"ucapan Aska terpotong akibat mulutnya yang dibekap menggunakan tangan Arkan.

"Syutt gak ada penolakan okee!!"tekan Arkan membuat Aska pasrah.

"Baiklah"pasrah Aska.

Senyum Arkan merekah lalu dengan cepat ia mengandeng tangan Aska.lalu berjalan menuju mobilnya. Setelah sampai Arkan membukakan pintu untuk Aska.

"Silahkan naik baby Aska"goda Arkan membuat Aska blushing.

Lalu Aska Pun buru buru masuk kedalam mobil Arkan setelah itupun di susul oleh  arkan.

Setelah semua siap Arkan pun melajukan mobilnya menuju sekolah tenang laju nya tidak seperti tadi kok.

Sedangkan di SMA WHS kini Reva tengah mengomel tentang Arkan.

"Huft coba aja tadi gue larang Arkan ninggalin gue pasti gue gak akan siapkan"gerutu Reva.

Saat sedang asik mengomel Reva tak menyadari bahwa ada seorang perempuan di depannya.

BRUGH

Dan mereka pun bertabrakan dengan si perempuan tadi terduduk di tanah sambil terisak kecil.

Reva mengerjabkan matanya lalu menatap perempuan itu dan seketika bola matanya melebar.

"LO"Pekik Reva keras membuat suara nya mengema karna saat ini semua para murid tengah diam sambil menonton drama di depan mereka.

"Ka-kamu hiks kok dorong a-aku hiks, A-aku salah hiks apa sama ka-mu"Tuduh perempuan itu sambil terisak seakan akan dialah yang paling tersakiti.

"Ck drama Lo murahan amat sih"sinis Reva lalu beranjak dari tempatnya namun belum dua langkah seseorang menahan tangannya.

"Minta Maaf!"tekan orang yang menahan tangan Reva.

Reva menoleh dan ternyata dia adalah Revaldo Althariz Wiratama,sang male lead. Dan perempuan yang tadi menabrak Reva itu adalah Female lead di novel,Ashilla Paulina.

"Gue? minta maaf sama jalang ini?ogah banget"sinis Reva membuat reval emosi.

"Jaga omongan Lo sialan"geram reval.

"Lah kan emang bener dia itu JALANG!"ulang Reva dengan sengaja menekan kata Jalang.

"Ckck....katanya ketua motor tapi kok Lo gak bisa bedain ya mana yang baik mana yang buruk"kekeh Reva lalu menatap Shilla sinis.

"Heh kalau mau berdrama jangan ke gue dong lagian cewek miskin kek Lo gak pantes berdrama gini untuk jadi seorang Ratu!"remeh Reva sedangkan shilla hanya menangis Bombay membuat Reva menggerutu di dalam hatinya.

'Asw nih bocah pengen banget gue lempar ke kandang harimau nya Arkan'

"Dahlah dasar udah cengeng pefitnah lagi huuuu dasar PPB hahaha"ejek Reva hal itu membuat shilla mengepalkan tangannya.

Sedangkan Reval jangan tanya mimik wajahnya sudah memerah akibat menahan marah.

Saat Reva akan berbalik lagi reval memengang tangan Reva.

"Ap-"

PLAK

Seketika Reva terjatuh tersungkur akibat tamparan keras dari reval.Murid murid yang melihat sontak menutup mulutnya kaget bukan hanya kaget melihat reval yang menampar Reva keras tapi juga kaget karna tamparan itu darah keluar dari hidung reva.

'Sangat keterlaluan'batin semua murid termasuk para sahabat reval sedangkan shilla ia malah tersenyum miring dan itu berhasil di lihat oleh salah satu anteknya reval.

Sedangkan Reva kini dia tengah meringis menahan sakit di pipi kanannya.

"Sialan"lirih Reva namun masih terdengar di telinga mereka karna saat ini keadaan parkiran tengah sunyi.

Saat akan membalas perbuatan reval,tiba tiba dari arah belakang sudah ada yang menyerang reval lebih dulu.

BUGH

"Arghh"teriak reval saat pukulan itu mendarat di pipinya.

"SIALAN LO BERANI BERANI NYA NAMPAR ADEK GUE SEKERAS ITU!"Bentak seseorang yang tadi menyerang reval.

Bersambung......
Ekhem sorry makin kesini cerita nya makin gak jelas.

ARKANNE | bl (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang