~Four~

7K 822 158
                                    

Hola update lagi nih
Oke selamat membaca

••••••••

Kring Kringg

Bel istirahat berbunyi, Mendengar itu buk freya pun mengundurkan diri di susul semua murid yang ingin mengisi perutnya.

Di kelas hanya tinggal Reva dan Arkan. Reva tengah membereskan buku buku miliknya dan milik arkan sedangkan arkan sudah tertidur entah dari kapan.

"Kebiasaan banget sih lo, Kalau tidur suka gak ingat waktu"gerutu reva sambil merapihkan buku arkan.

"Ck.. gimana ya cara bangunin dia"bingung reva namun tak lama sebuah ide muncul di otak reva.

Perlahan reva mendekatkan mulutnya ke telinga Arkan lalu membisikan sesuatu.

"Arkan bangun!, ada aska tuh katanya dia mau ke kantin bareng lo"bisik reva.

Mendengar itu seketika Arkan terbangun dan menatap sekeliling. Melihat itu reva mati matian menahan tawanya.

"Mana?"tanya arkan saat tidak mendapati keberadaan aska. Sontak reva langsung menyemburkan tawanya yang sedari tadi ia tahan.

Arkan yang sudah sadar sepenuhnya menatap datar reva lalu pergi meninggalkan reva dengan perasaan malu karna berhasil di prank.

"Bwahahaha...Lucu banget sih lo hahaha"Ledek reva sambil tertawa bak orang gila.

B

alik ke arkan yang kini tengah memaki reva di dalam hati.

'Babi anjing reva monyet awas lo rev'maki arkan dalam hati.

Arkan kini tengah berjalan menuju rooftop, Ia butuh ketenangan dari si pengganggu, Reva.

Sesampainya di rooftop arkan membuka pintu rooftop dan tampaklah sebuah sofa panjang serta beberapa bangku tak terpakai ada di tooftop.

Arkan berjalan menuju sofa panjang itu dan merebahkan badannya di sana sambil memejamkan matanya nyaman.

Ceklek

Tak lama suara pintu terbuka masuk ke pendengaran arkan. Namun arkan hanya acuh dan tetap memejamkan matanya.

Seseorang yang menjadi pelaku buka pintu itu berjalan menuju arkan lalu ia menatap arkan intens.

'Ganteng sih tapi sayang dingin'batin orang itu sambil menatap lekat arkan.

"Gue tau gue ganteng"kata arkan tiba tiba, Mendengar itu orang tadi gelagapan dan hendak pergi namun sebuah tangan kekar mencekal tangannya dan menariknya.

Alhasil badan orang itu terhuyung ke belakang dan jatuh tepat di atas arkan. Ia ingin memberontak tapi lengan arkan malah mengeratkan pelukannya di pinggang dia.

Jantungnya berdetak dengan cepat dan wajah memerah menahan malu.

"Detak jantung lo sampai kedengaran ke sini"ucap arkan membuat orang itu tambah malu.

Arkan terkekeh lalu mengelus pipi orang itu.

"Lo imut dan gue suka"ucap arkan sambil mencium pipi tembem orang itu.

"Ih jangan cium pipi aska!"kata aska kesal. Ya orang itu adalah Askala Devanio Alexander.

Sedangkan arkan, dia terkekeh melihat wajah kesal aska. Tiba tiba arkan mendekati wajahnya ke wajah aska lalu tangannya bergerak menahan tengkuk aska sehingga aska tak bisa mengelak.

Setelah itu arkan langsung mendekatkan bibirnya ke bibir aska.

Cup

Mata aska membola kala merasakan bibirnya di menyentuh bibir aska.

Aska ingin memberontak tapi entah kenapa tubuhnya tak bisa di gerakan.

Arkan pun dengan perlahan melumat bibir aska tapi aska tak membalas ia hanya diam dan menutup mulutnya rapat rapat.

Melihat itu arkan mengigit bibir bawah arkan membuat aska meringgis

"Shht"ringgis aska tanpa sadar membuka bibirnya.

Mendapat kesempatan itu arkan langsung menerobos ke dalam mulut aska dan menjelajahi mulut aska.

"Eungh"lenguh aska saat arkan menghisap lidahnya dengan kuat.

Setelah beberapa menit aska mulai kehabisan napas membuat aska langsung memukul dada arkan.

Arkan yang peka pun langsung melepas ciuman mereka dengan tak rela. Setelah terlepas aska langsung menghirup udara dengan rakus.

"Kamu gila ya? kalau tadi aska mati gimana?"marah aska namun malah terlihat imut dimata arkan.

"Iya aku gila karna kamu"jawan arkan santai mengabaikan pelototan aska.

Arkan menyingkirkan tangannya dari pinggang aska. Melihat itu aska segera berdiri di susul arkan yang juga berdiri.

"Thanks ciuman tadi btw bibir lo manis"kata arkan membuat aska blushing.

"Dasar cowok mesum!"Pekik aska.

Arkan terkekeh "Pulang sekolah temui aku di parkiran!"ucap arkan.

"Gak ada penolakan!"lanjutnya saat aska ingin memprotes.

"Ish pemaksa"gerutu aska kesal.

"Oh ya namaku Arkan ingat arkan dan mulai sekarang kamu menjadi milik ku"tekan arkan lalu mencium bibir aska singkat setelahnya ia pergi meninggalkan aska yang mematung.

Setelah pintu rooftop tertutup aska tersadar dan langsung menyentuh bibirnya yang sedikit bengkak karena ulah arkan.

"Huaa mami bibir aska udah gak perawan lagi hiks"

Tanpa mereka berdua sadari ada seseorang yang melihat kejadian itu. Dia menatap tak suka ke arah aska.

"Seharusnya gue yang ada di sana bukan askanjing!"geram orang itu lalu pergi dari sana dengan segala emosi.

'Gue harus singkirkan aska dengan cara apapun dengan begitu gue akan buat arkan cinta mati sama gue seperti yang seharusnya'Batin orang itu dengan seringai di bibirnya.

Bersambung....
Jangan lupa vote dan komen ya
Sekian terima kasih.

ARKANNE | bl (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang