~Eight~

5.1K 649 46
                                    

Sebelumnya....

BUGH

"Arghh"teriak reval saat pukulan itu mendarat di pipinya.

"SIALAN LO BERANI BERANI NYA NAMPAR ADEK GUE SEKERAS ITU!"Bentak seseorang yang tadi menyerang reval.

~~~~

"Arkan"lirih Reva saat melihat wajah marah Arkan.

Yups seseorang itu adalah Arkan. Awalnya dia hanya menonton saja melihat drama di pagi hari tapi setelah melihat kekerasan di depannya langsung saja Arkan berjalan dengan langkah panjang menghampiri Revaldo sang protagonis pria di novel.

Tanpa aba aba Arkan langsung memukul reval dengan kencang tak peduli jika reval terluka karna Arkan sudah sangat marah pada reval yang berani main tangan dengan perempuan. Anne sebagai jiwa perempuan tentu saja marah.

Arkan menatap tajam reval yang saat ini meringis di tanah sana.

"Lo itu sama kayak banci tau gak!"sinis Arkan membuat reval menunduk.

"Seharusnya Lo tahan amarah Lo! Ingat reva perempuan gak seharusnya Lo harus main tangan cuman karna masalah sepele kaya gini"lanjut Arkan tanpa mereka semua sadari bahwa reval saat ini tengah menahan tangis akibat makian dari arkan.

Saat Arkan hendak memaki reval di kejutkan dengan sebuah tangan yang memeluk pinggang Arkan dengan erat.

"U-udah ya jangan marah marah lagi Aska takut lihat Arkan marah"gumam Aska pelan namun terdengar jelas di telinga orang sekitar.

Perlahan amarah Arkan mulai mereda lalu melepaskan tangan Aska dan berbalik ke arah aska.

"Maaf karna bikin Aska takut"ucap Arkan lembut sambil mengelus rambut Aska.

Semua orang yang ada di sana memekik pelan melihat keromantisan di depan mereka. Reva yang melihat pasangan itu mendengus lalu mencibir Arkan.

"Dih katanya ada urusan penting rupanya ini toh urusan nya"cibir Reva membuat kedua pasangan itu menatap Reva dengan pandangan berbeda.

Aska menatap Reva dengan malu sedangkan Arkan menatap Reva dengan datar namun tajam.

Reva yang mulai merasa alarm berbahaya berbunyi langsung menyengir.

"Hehe...maaf bos"cengir Reva

"Ah iya tolongin gue Napa sakit nih pipi sama hidung gue"lanjut Reva.

Arkan mendengus lalu membantu Reva berdiri dan menyeretnya ke UKS hal itu membuat Reva mendelik ke arah Arkan.

"Woy elah ngapain di seret njir Lo kira gue sapi apa pake di seret gini"teriak Reva namun di abaikan Arkan.

Sedangkan Aska berjalan di belakang mereka sesekali juga ia terkekeh melihat betapa tersiksa nya Reva.

Sementara reval menatap ketiganya dengan kosong. Lalu menatap tangan nya yang menampar Reva tadi.

'Gara gara Lo Arkan jadi marah sama gue'batin reval sambil meremas tangannya.

Sedangkan shilla menatap Reva dan Aska kesal.

'Ck gagal'batin shilla.

Tanpa mereka semua ketahui ada seorang gadis tengah menatap Arkan sendu.

"Andai saja waktu itu aku tidak egois pasti Abang lindungi aku juga seperti Reva"lirih gadis itu.

"Aku iri aku juga ingin di sayang Abang seperti Reva dan Rara"gumamnya sambil terisak lalu pergi dari sana.

Balik lagi ke Arkan,Reva,dan Aska yang saat ini tengah berada di UKS dengan Reva yang berbaring di brankar UKS lalu Arkan dan Aska yang asik berduaan.

Reva hanya mampu mencoba memejamkan matanya supaya tak melihat keromantisan mereka.

"Arkan tau gak kalau Aska tuh dari dulu udah suka sama Arkan"kata Aska jujur membuat Arkan menatap Aska.

"Dari kapan?"tanya Arkan lembut.

"Dari Aska SMP saat Arkan tolongi Aska yang lagi dibully"jawab Aska sedangkan Arkan hanya mangut mangut tapi tidak dengan hatinya yang bingung karna dia belum sepenuhnya ingat masa lalu Arkan.

"Arkan Aska ngantuk"adu Aska membuat Arkan tersadar dan menatap Aska.

"Yaudah tidur aja di brankar di samping Reva"suruh Arkan dan di angguki Aska.

Tak lama ruangan hening karna Reva dan Aska sudah tertidur sedangkan Arkan menatap mereka lekat tak lama ia berdiri dan meninggalkan UKS.

Tujuannya kali ini adalah toilet namun toilet cowok harus melewati gudang terlebih dahulu dan saat Arkan melewati gudang ia mendengar suara isakan seseorang di dalam gudang.

Arkan yang mendengarnya menyergit lalu tanpa sadar kakinya berjalan menuju suara dan di sana terlihat seorang laki laki tengah meringkuk kesakitan sambil memegangi perutnya.

Entah kenapa tapi Arkan yang melihatnya merasa simpati lalu mendekatinya.

Laki laki itu yang merasa di dekati mendongak menatap Arkan.

"Ka-kamu siapa"tanya laki laki itu lalu Meringsut mundur karna takut.

"Hanya orang"jawab Arkan datar dan mendekati laki laki itu yang kini sudah mentok di dinding.

"Ja-jangan mendekat"kata laki laki itu ketakutan.

"Tenang lah gue cuman mau nolongin Lo"ucap Arkan membuat laki laki itu sedikit terkejut dan melamun.

Arkan yang melihat laki laki itu melamun langsung menggendongnya ala bridal style membuat laki laki itu tersadar dan memekik pelan.

"Huaa turunin aku! Aku gak mau di gendong"pekik laki laki itu membuat Arkan menatapnya tajam.

"Diam atau Lo bakal gue perkosa Lo disini"ucap Arkan dingin membuat laki laki itu terdiam seketika dengan wajah memerah.

Arkan yang melihat wajahnya tanpa sadar tersenyum tipis tapi tak lama kembali datar.

'Astaga Anne ingat Lo udah punya aska'batin Arkan.

Setelah itu Arkan pun membawa laki laki itu menuju UKS meninggalkan gudang tersebut.

Bersambung....
Yey update nih
Jangan lupa vote dan komen ya guys
Sinyalnya ngajak gelud njir

ARKANNE | bl (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang