Episode 4

936 169 18
                                    

Di luar kantin, terlihat Junkyu sedang mengambil beberapa kotak susu yang ia masukkan ke dalam keranjang berwarna biru.

"Kamu, kelas berapa?" Tanya seorang Pak Guru yang membawa tongkat seperti huruf 'J' dan menjadikan tongkatnya itu alat memijat punggungnya.

"12A" Jawab Junkyu dengan semangatnya mengambil beberapa kotak susu.

"Oke, 12A" Ucap Pak Guru itu sambil melihat papan kertas yang ada di tangannya.

"Stop!" Kata Pak Guru itu setelah melihat keranjang Junkyu yang sudah terdapat 20 kotak susu.

Junkyu yang baru saja mengambil 1 kotak susu itu pun merasa bingung.

"Kenapa?" Tanya Junkyu sambil berdiri dengan 1 kotak susu yang masih di tangannya.

"Ternyata kamu pelakunya? Yang selalu ngambil 1 kotak susu lebih banyak?" Kata pak guru itu menuduh Junkyu. "Anak bandel!" Pak guru itu pun memukul kepala Junkyu dengan tongkatnya.

Anjir kepala gue!. Batin Junkyu karena merasa kesakitan.

"Ah, bukan saya pak!" Keluh Junkyu sambil mengelus kepalanya yang tadi dipukul.

"Hey, murid kelas 12A 20 orang, bukan 21. kenapa kamu selalu mengambil lebih? apakah kamu kurang dengan 1 susu? rakus sekali" Ucap pak guru itu sambil menunjukkan papan kertas yang ia bawa pada Junkyu. Dan Junkyu pun menggeleng.

"Kamu masih mengelak?"

"Tapi murid kelas saya emang bener 21 pak!" Elak Junkyu sambil menggaruk kepalanya.

"Taruh lagi!" Perintah pak guru tersebut. "Lain kali ambil yang benar!"

"Aish, oke!" Junkyu akhirnya mengalah, ia segera menaruh kembali 1 kotak susu itu ke keranjang lain.

Di sisi lain, ada Haruto yang sedang menuruni tangga dan tidak sengaja melihat Junkyu.

"Atau emang 20 murid ya?" Tanya Junkyu bingung.

"Lo ngapain disini?" Tanya Haruto. "Butuh bantuan?" Tanyanya lagi sambil mengusap surai Junkyu dengan lembut.

"Hah? Enggak, gapapa!" Jawab Junkyu dengan senyumnya sambil mengangkat keranjang susu tadi.



































Di restoran kantin, terlihat beberapa murid disana. Ada Jeongwoo yang baru saja mengambil makanan.

"Heh, gue bilang tunggu gue!" Kata Jeongwoo menghampiri teman-temannya.

"Wah, makanan hari ini luar biasa coy. Kek makanan sesajen buat arwah" Puji Jeongwoo pada makanannya, disaat yang bersamaan ia tidak sengaja mengejek.

Hyunsuk tertawa mendengar perkataan Jeongwoo. "Awas, arwah yang lewat nanti denger terus nemuin lo" Ledek Hyunsuk.

"Apa bener ini restoran yang ngejual makanan sesajen buat arwah?" Tanya Hyunsuk dengan tawa kecilnya.

"Ya.. dateng aja kalo dia mau!" Jawab Jeongwoo. "Gimanapun, pasti gue yang bakal menang" Ucapnya percaya diri.

Di sisi lain, ada Karina yang sedang melakukan vlog lagi, vlog yang sekarang tentang makan siang nya hari ini.

"Sekarang, gue bakal makan gorengannya nih" Ucap Karina sambil menyodorkan sebuah gorengan ke arah kamera nya. "Markigo! Mari kita Let's Go!!"

"Jumlah penontonnya udah naik belom sih?" Tanya Jeongwoo sambil melihat ke arah Karina.

"Kayaknya sih belum. Tadi kata Giselle, viewers nya masih 10" Jawab Junkyu.

"Sayang banget, padahal dia Cantik"

"Lo suka sama Karina woo?" Tanya Hyunsuk asal.

"Eh sembarangan lo! Kaga ye anjir" Sewot Jeongwoo. "Padahal kalo dia pake semangat itu buat belajar, dia pasti bisa ngalahin Jaehyuk"

Jaehyuk menoleh setelah mendengar perkataan Jeongwoo, dan diikuti Doyoung yang menoleh kearah Jaehyuk.

Di bangku lain, ada Yedam yang masih saja melihat rekamannya. Yoshi yang berada disampingnya pun jadi ikutan melihat ke arah tab Yedam.

"Lo lagi ngapain sih dari tadi?" Tanya Yoshi pada Yedam yang membuat Yedam menoleh.

"Ini gue harus dengerin lagu secara terpisah buat nemuin dari mana suara aneh tadi. Dengan itu, gue bisa tau persis suara aneh apaan itu, sial nya kapan gue bisa nemuin itu?" Jelas Yedam dengan wajah kesalnya.

"Oh, semangat ya!" Kata Yoshi memberi dukungan.





















































Waktu terus berjalan, sampai akhirnya murid murid menaruh piring dan alat lainnya ke tempatnya.

"Kalian sudah selesai makannya?" Tanya wanita paruh baya yang berdiri di balik meja makan.

"Sudah, terima kasih makanannya!" Jawab murid murid disana.

"Ya, selamat tinggal!" Kata wanita paruh baya itu lagi dengan senyumnya. Dan murid murid juga mulai berpergian.

"Ini bahkan belum disentuh sama sekali.. sayang banget" Keluh wanita paruh baya itu sambil melihat makanan yang masih utuh di depannya.

"Waduh, sayang banget Bu.. boleh buat saya gak?" Tanya Ningning yang kebetulan dia masih laper.

"Eh ya ampun Ning! Lo masih laper?" Tanya Yuna tak percaya.

"Iya anjir gue masih laper!" Seru Ningning.

"Padahal tadi makanannya banyak anjim, gue aja kenyang banget!"

"Aduhhh udah udah ayo ke kelas! Jangan malu maluin gue!" Lerai Giselle sambil menarik narik Yuna dan Ningning.

Doyoung yang tak sengaja melihat dan mendengar pembicaraan mereka, segera menatap wanita paruh baya tadi, lalu menatap makanan yang masih utuh itu.

Dan disini, keanehan yang dirasakan Doyoung mulai terjadi.

The Mysterious Class Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang