01

245 13 2
                                    

Enjoy!!


Suatu pagi yang muram bagi Albiza, muram? Ya! Seorang Albiza anak dari seorang CEO terkenal di Jakarta akan dijodohkan dengan seorang dosen, dan dosen itu adalah dosennya sendiri. Satya Abimana.

"AARRGHHH, Sialan! Satya Sialan!" Rutuk Albiza di pagi hari.

Terdengar suara langkah kaki dari luar kamarnya, ia menebak. Kalau tidak ayahnya ya bundanya.

Dan benar saja.

"Al, ayo bangun sarapan, kau harus kuliah nanti jam 10" Kata bundanya dari luar kamar.

Albiza merutuki habis-habisan kedua orang tuanya, bagaimana bisa mereka berpikir untuk menikahkan seorang Albiza Chandrawinata, dengan seorang dosen miskin Satya Abimana!.

"Al, mau sarapan di kampus" Ucapnya dengan membuka pintu kamarnya.

"Al.., bunda memasak makanan kesukaan mu, ayo makan" Ucap bundanya lembut, Kenzie tau, anaknya ini pasti masih kesal. Pasti, siapa yang tidak kesal?

Malam itu..

Malam yang hangat di rumah keluarga Chandrawinata. Mereka sedang menunggu tamu malam ini, seperti tamu spesial? Maybe.

"Ayah, Al pulang jam berapa malam ini?" Sang anak sulung bertanya.

"Mungkin jam 9 nanti, Al menelfon ayah tadi" Ucap Seno.

"Jan jan jan!"

"Sayang diam lah sebentar, bunda sedang membuat minum sayang, sebentar lagi selesai oke?" Kenzie memberi pengertian anak bontot nya itu, karna sedari tadi terus merecoki kegiatannya membuat minuman.

Bukannya mengerti putra nya itu malah menangis kencang. Kenzie kelabakan karna putra nya menangis.

Manggala putra sulungnya menghampiri sang adik yang menangis. "Hey jagoan! Kenapa menangis hm?" Ucap Gala dengan menggendong sang adik.

"Bawa dia kesana, bunda pusing Arkha mengganggu terus"

"Memang dia meminta apa bun?" Tanya Gala.

"Arkha meminta rotinya!" Teriak Seno dari ruang tamu.

Mendengar kata Roti Arkha langsung memutar kepalanya menghadap sang ayah.

"Jan jan jan!" Ucap Arkha dengan ceria menghiasi wajahnya.

Gala langsung menghampiri sang ayah.

"Kemari anak ayah" Gala memberikan Arkha kepada Seno.

"Hap! Kau ingin ini kan hm" Arkha menatap roti yang dipegang sang ayah dengan mata berbinar. "Ini makan roti mu" Seno mencium pipi bontot nya dengan sayang.

Tepat jam 7 malam, bel di rumah keluarga Chandrawinata berbunyi.

Ting tong..

"Aahh! Menantuku sudah datang!" Kenzie berlari ke arah pintu dan membuka pintunya.

"Menantuku!!!" Ucapnya girang sembari memeluk menantunya itu.

"Biarkan dia masuk dulu bun" Ucap Seno.

"Ah iya masuk cepat, aku akan menyiapkan teh dulu"

Satya tersenyum kikuk saat mata Seno menuju kearahnya, Satya datang dengan balutan hem biru dipadukan dengan kaos putih di dalamnya. Sebenarnya Satya juga tidak tau mengapa ia disuruh kemari.

"Hoi bro!" Gala menghampiri Satya yang sedari tadi berdiri didepan pintu. Merangkul pundaknya dan mengajak Satya duduk.

"Ini adikmu?" Tanya Satya saat melihat Arkha dalam gendongan Seno.

𓃠By. FersyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang