Enjoy!!!
'Ck pengganggu. Sepertinya aku kenal dengan wajahnya, itu yang kemarin pulang bersama Al? Ya, sepertinya itu dia' batin Satya.
"Pagi juga" Jawab Satya formal.
"Sadewa, lo ngapain ke sini?"
'Sadewa, anak Farmasi Kedokteran?' Satya terus melihat wajah Sadewa supaya ia hafal dengan wajah pengganggu itu.
"L-lo ga kuliah?" Tanya Al gugup, bagaimanapun masih ada Satya disini.
"Ah, gue libur bang gaada kelas. Lo sendiri? Sama Pak Satya?" Tanya Sadewa balik.
"Gue gaada jadwal, kalo soal Pak Satya, g-gue ketemuan sama Pak Satya. Y-ya ketemuan" Al sudah keringat dingin menanggapi Sadewa. Sedangkan Satya hanya diam duduk memperhatikan mereka berdua.
"Ooh, udah selesai ketemuannya? Bang, lo mau temenin gue ga ke-"
"Ekhm, sepertinya Al harus kembali ke rumahnya, karna saya dan Albiza ada janji untuk membuat sebuah proyek" Ucap Satya akhirnya.
"Wuoh, beneran bang? Proyek apaan, gue boleh ikut ga?" Ucap Sadewa non formal. Karna Sadewa tau apa hubungan mereka.
Bagaimana bisa? Karna selama ini Sadewa menyimpan alat perekam di tas Al. Agar ia bisa tau semua kegiatannya saat dirumah."Bol-"
"Maaf, tapi sudah penuh. Saya rasa cukup dengan berbincang nya, saya bersama Al mengucapkan permisi" Satya menggenggam tangan Al cukup erat dan membawanya pergi dari sana.
Al sebenarnya ingin bersama Sadewa, tapi tidak bisa karna Satya. Al sedikit menyalahkan Satya untuk itu.
"Lepaskan! Sakit" Ucap Al dengan menghempaskan tangan Satya.
"Ada apa denganmu?!" Tanya Al.
"Aku yang seharusnya bertanya, ada apa denganmu dan Sadewa?" Tanya Satya dengan menatap intens mata Al.
"Aku tidak ada hubungan apapun dengannya, aku hanya berteman!"
"Kamu yakin hanya teman? Tidak ada perasaan yang lebih dari itu? Kamu yakin Al?" Satya merasa jika mereka berdua berperasaan bukan hanya untuk seorang teman. Melainkan lebih dari itu.
"Y-ya! Aku yakin!"
"Aku peringkat kan kepadamu Al, jangan pernah mendekatinya lagi! Kenapa? Karna kita sudah terikat Al, dan aku merasakan Sadewa membawa hawa yang lebih buruk dari pada menginjak kotoran" Ucap Satya.
"Apa maksudmu menyamakannya dengan kotoran hah?! Dan kita terikat apa?! Apa kita berpacaran? Tidak! Kita bertunangan? Tidak! Menikah?! Belum! Apa hubungan kita hah?, aku bebas mendekati siapapun sebelum tanggal pernikahan tiba! Tidak ada yang boleh melarang ku! Termasuk Lo! Satya Abimana!" Al pergi meninggalkan Satya dengan emosi yang berkepul dikepalanya.
"Hahaha, usaha yang bagus Satya" Ucap Sadewa dengan menepuk pundaknya.
Satya hanya menatap Sadewa kesal. Karna ternyata sedari tadi Sadewa mendengarkan semuanya.
"Lo tau kan gue tertarik sama Al"
"Dia milikku! Jauhi dia! Aku peringatkan kau!" Ucap Satya dengan menunjuk wajah Sadewa.
"Hei, turunkan tanganmu itu. Dan tunggu, milikmu? Hah? Hahaha? Aku tidak salah dengar? Kau lucu Satya. Aku akan menghalalkan segala cara agar Al mau bersamaku, derajat kita berbeda Satya. Kau miskin, dan aku kaya. Aku bisa melakukan apapun agar Al dalam pelukanku! Dan soal tampan, yaa bolehlah tapi lo jelek Satya, lo kuno!" Ucap Sadewa yang diakhiri kekehan.
Sadewa mendekati Satya yang tengah diam menatapnya dengan tangan yang mengepal.
"Kau lihat ini Satya" Sadewa menunjukan video Al yang sedang minum Anggur di Bar bersama Bima, Leo, dan Ajis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𓃠By. Fersy
FanfictionWARN!!! NOMIN BXB LOKAL Start : 16 Februari 2022 End : ..?