03

72 10 2
                                    

Enjoy!!!

"Pagi yang cerah anak murid ku semua" Ucap pak Mark yang masuk ke dalam ruangan Al.

Ajis tiba-tiba memberinya selembar kertas. Yang isinya,
'Firasat ku buruk'

Al terkekeh pelan membaca suratnya, dan membalasnya.

'Me too, mungkin kuis mendadak' Al mencolek pundak Ajis dan memberikan kertasnya.

Setelah membaca surat dari Al, Ajis menghadapkan kepalanya ke arah Al dan memicingkan matanya, tebakan Al selalu benar selama ini.

"Pagi yang cerah ini, kita akan mengadakan.."

Senyap, semua mahasiswa dan mahasiswi menunggu lanjutan dari dosen mereka. Mark berkontak mata sebentar dengan para siswa nya, dan..

"Kuis! Yes!" Ucap Mark bahagia sendiri.

Sedangkan mahasiswa dan mahasiswi lainnya menghela nafas berat.

"Hey hey, ada apa dengan kalian? Tadi saat aku masuk wajah kalian fine fine saja. Lalu, kenapa sekarang berubah? Kuis adalah kabar baik, benarkan?"

Mark tersenyum penuh arti, "Soalnya mudah, dan secara lisan"

Serempak siswa mengatakan 'hah?'

Semua siswa langsung mengeluarkan buku paket, tapi Mark mencegahnya.

"Hey! Ini mudah, tidak perlu mempelajari nya dahulu, tutup buku kalian atau akan ku ambil" Semua siswa mengeluh.

Setelah memastikan semua siswa tidak memegang buku, Mark memberikan tatapan pertamanya pada Ajis.

"Ajis, murid ku yang tampan dan sangat tinggi. Berikan jawaban mu, apa yang harus dilakukan seorang dokter atau perawat saat pasiennya mengalami kejang otot yang seharusnya tidak pernah terjadi, karna riset yang kamu tulis sudah benar dan sudah mengeceknya secara berulang-ulang! Jawaban mu Ajis Setyo Purnama? Berdiri saat menjawab, dan soal yang sama bisa saya ulangi ke mahasiswa maupun mahasiswi yang lain"

Ajis mulai berdiri dan memberikan jawabannya.

Al mengecek HP nya yang berbunyi 'ting!' tanda pesan masuk. Itu dari Satya.

"Hey Al! Kenapa menundukkan kepalamu? Kau ingin melihat jawaban dari handphone mu?" Al yang dipanggil kelabakan, ia lupa kalau sekarang sedang kuis.

"A-ah, tidak pak, saya hanya membalas pesan" Ucap Al yang memang benar kenyataannya.

"Alasan, sekarang cepat maju ke depan dan jawab kuis yang saya berikan ke Ajis tadi!" Ucap Mark tegas dan menyuruh Ajis untuk duduk.

'Untung aja anjir, pak Mark kalo ngasih soal ga pas banget sama materi' batin Ajis lega.

'Satya sialan, awas lo. Gara-gara lo gue disuruh jawab kuis!' batin Al.

"Heh! Kenapa diam?! Ayo maju cepat!"

"Baik Pak" Al melangkahkan kakinya menuju ke depan, dan mulai menjawab pertanyaan dari Mark tadi.

Selesai kuis mendadak yang menjengkelkan, Al ditemani oleh ketiga temannya, Bima Leo dan Ajis menuju ke ruangan Satya. Al bersumpah akan menceramahi nya nanti.

"Lo pada tunggu sini aja, gue masuk sendiri" Ucap Al pada ketiga temannya.

"Yaudah sono masuk, gaada yang mau nemenin lo juga" Ucap Leo.

"Sialan" Gumam Al dan mulai masuk ke ruangan Satya tanpa mengetok pintu ataupun permisi.

"Al, budaya ketok pintu atau mengucapkan salam masih berlaku di kampus ini" Ucap Satya sedikit terkejut saat Al tiba-tiba masuk.

𓃠By. FersyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang