Sore hari terdengar suara pantulan bola basket yang sedang Gavin mainkan di lapangan basket komplek dekat rumahnya. Mata nya masih terfokus dengan permainan bola basket, sedangkan disisi lain ada Anin yang sedang menanti nya di tepi lapangan.
"Sayang masih lama gak siiii ? " rengek Anin
"Sabar sayang, bentar lagi...nanggung"
Anin memasang muka kesal nya, karena masih harus lebih sabar menunggu kekasih nya itu selesai bermain.
"Sayang aku laperrrr nihhh " rengek Anin lagi
Gavin kemudian berlari menuju tepi lapangan menghampiri anin.
"Siap sayang, aku udah nih kamu laper yaaa"
"Iyaa sayang, laperrrrr"
Keduanya berhadapan dan Gavin memegang kedua pipi Anin dengan gemas.
"ayokkk kita makan pacarku yang gemesss bangett"
"Hayukk sayang"
"Nih tapi kamu minum dulu" sembari Anin menyodorkan air mineral
"Makasi sayang.." Gavin mengecup dahi anin singkat.
Kemudian keduanya berjalan menuju parkiran motor untuk mengambil motor nya, kemudian menuju tempat makan, saat dalam perjalanan.
"Anin sayang mau makan apa? "
"makan Pecel lele aja yang ada di ujung jalan situ, di sebelah kanan "
"serius nin"
"Iya dong Gee.. "
Motor nya berhenti tepat di samping warung pecel lele pinggir jalan.
"Nin aku baru pertama kali ini loh makan di warung pinggir jalan sama kamu "
Gavin menatap Anin sembari tersenyum kemudian Anin mengambilkan nasi untuk Gavin yang telah disiapkan oleh pemilik warung tersebut.
"nah makanya aku ajak kamu Gee biar pernah.." sembari tersenyum
"Kalo sama Shani mah aku sering banget makan di pinggir jalan kaya gini "
Anin kemudian menatap Gavin dan memasangkan muka bete nya.
"eh..maaf sayang, bukan kaya gitu maksudnya " kemudian memegang tangan Anin yang ada di atas meja
"belum bisa move on dari sahabat nya.."
"engga gitu sayang, aku cuman ke ingat aja, gak ada apa apa, Shani kan cuman sahabat aku sayaang, kamu tau itu "
"Iya iyaa sorry "
"Iya nin gapapa, yaudah yuk lanjut makan aja"
Anin termasuk memiliki sifat yang sedikit pencemburu meskipun sudah berkali-kali Gavin jelaskan dirinya dengan Shani hanya sebatas sahabat, meskipun begitu Gavin tetap menerima Anin apa adanya karena takut kehilangan orang yang ia sayang.
----
Flashback on.
Gavin sedang menonton film di rumah Anin, mereka duduk bersebelahan dan Anin menyandarkan kepala nya di bahu Gavin."Gee kamu kenapa si, ku perhatiin dari tadi kayak lagi mikirin sesuatu gitu"
"Hmm gak papa sayang, cuman aku kayak gak habis fikir aja sama Shani "
Anin kemudian mulai memperhatikan Gavin bicara dan mematikan tv yang ada di hadapan mereka.
"Kemarin waktu aku sebelum ketemu kamu, siang nya aku sempet ke rumah Shani dulu jenguk dia sakit"
KAMU SEDANG MEMBACA
GEE OR GAV ?!
Romancecinta berkaitan dengan memilih, memilih dia untuk bahagia bersamamu atau membiarkan dia untuk cinta yang lain. meskipun pilihan yang sulit, kita juga harus belajar merelakan karena disetiap luka dan tetesan air mata mengajarkan kita untuk beranjak...