PART 8

494 61 10
                                    

Coba deh sambil dengerin lagu nya Yura Yunita - tutur batin
Selamat membaca, have fun :)




-------



Gavin dan Shani masih sama-sama duduk di depan teras rumah milik Gavin, keduanya masih terdiam.

" Gavin "

Gavin hanya menoleh dan melihat kearah sahabat nya itu.

" Gue ingat lo pernah bilang, kalo suatu saat nanti gue punya pacar, lo takut gue bakal gak ada waktu buat lo tapi kayanya semua anggapan lo salah deh"

Gavin masih terdiam kemudian ia menundukkan pandangan nya. Shani masih melanjutkan perkataannya.

" lo salah Gav, bukan gue yang punya pacar, bukan gue yang gak ada waktu buat lo, bukan gue yang ninggalin lo "

Shani masih mengatur nafas nya, sembari menahan air mata yang akan jatuh.

" tapi lo sendiri yang ada gak ada waktu buat gue, lo sendiri yang punya pacar, lo yang ninggalin gue Gav, bukan gue yang ninggalin lo "

Pertahanan Shani runtuh, akhirnya air mata nya pun menetes.

" lo sendiri yang bilang kan, lo gak bakal lupa sama gue, lo bakal selalu ada buat gue, katanya gue sahabat yang berarti banget buat lo, tapi sekarang ini apa Gav? cuman gara-gara gue bilang suka sama lo terus lo sebulan ngilang gitu aja dari gue "

"Emang salah gue suka sama lo, emang salah gue sayang sama lo, perasaan itu gak ada yang salah Gav!! "

Gavin menatap Shani, ia mengusap air mata Shani yang sedari tadi sudah berjatuhan.

"Gue gak maksa kok buat lo suka sama gue, gue cuman mau lo tau perasaan gue sebenarnya gimana "

Gavin masih menatap Shani haru, ketika itu air matanya pun ikut menetes, ia tidak sanggup melihat sahabat kesayangan nya ini menangis apalagi ini karena dirinya.

Gavin sangat menyesal kenapa dirinya bisa membuat sahabatnya sangat jatuh hati padanya disaat yang sangat tidak tepat, dan membuat keadaan semakin rumit.

"Okeh!! gue bakal buang perasaan ini jauh-jauh, supaya gue bisa deket lagi sama lo, bisa sahabatan lagi sama lo, tapi kasih gue satu kesempatan aja, buat peluk lo sebagai orang yang gue suka, orang yang gue sayang, bukan sebagai sahabat, apa ini boleh?"

Gavin kemudian berdiri dan mengangguk kemudian merentangkan tangan nya yang di sambut oleh pelukan Shani, Gavin membalas nya erat.

Shani menangis sejadi-jadinya dalam pelukan Gavin, orang yang sangat Shani cintai meski perasaan nya harus ia kubur dalam-dalam.

" makasih ya Gav, lo udah kasih kesempatan ini, urusan perasaan gue itu biar gue yang urus "

Shani melepaskan pelukannya, ia mengusap air mata Gavin yang juga ikut menetes, Shani mencium ujung bibir Gavin cukup lama keduanya terpejam, ini ciuman pertama dan terakhir untuk Shani pada Gavin, yang semuanya sama-sama indah namun menyakitkan.

" Bahagia ya sama Anin, jagain dia seperti lo jagain gue, gue pamit "

Shani pergi meninggalkan Gavin begitu saja, sedangkan Gavin masih berdiri kaku, ia menyaksikan kepergian Shani, entah mengapa Gavin juga merasakan begitu menyakitkan nya semua ini.





------

Sudah jam makan siang, Shani yang sendirian pergi ke kantin kampus ia terlihat lebih fresh dengan poni yang ia barusan potong, dan juga mencoba selalu tersenyum meskipun kita tau ada banyak kesedihan dalam dirinya.

GEE OR GAV ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang