Kejadian di rumah Gavin kemarin, membuat hati Shani jadi sedikit lebih lega. Apapun keputusan nya saat ini membuat Shani semakin mengerti bahwa mencintai tidak harus memiliki, terlepas dari itu semua bagi Shani kebahagiaan Gavin yang terpenting, dan juga yang paling penting bagi Shani adalah kami bisa kembali bersahabat.
Shani mengirimkan sebuah pesan pada Gavin :
*Gavin*
Kembalilah sebagai teman, dan lupakan bahwa kau tau, aku pernah menyukaimu.
Shani meletakkan ponsel nya kemudian merebahkan badan nya diatas kasur, ia mencoba untuk lebih ikhlas lagi kali ini, ia ingin berdamai dengan perasaan nya sendiri.----
Pukul 08.00 pagi, Gavin sudah berada tepat di depan rumah sang pacar untuk menjemputnya ke kampus.
"Pagi sayanggg " sapa Anin saat sudah masuk ke dalam mobil
"Pagi sayang, ya ampun cantik banget pacar aku hari ini "
"Oh hari ini aja, jadi kemarin-kemarin gak cantik? "
*aduh salah ngomong, pikir Gavin dalam hati
"cantik-cantik, tiap hari kamu mah cantik sayang"
Keduanya sama-sama tersenyum, Gavin mengusap pipi Anin lembut, kemudian Gavin menjalankan mobilnya.
"Sayang, nanti selesai kuliah jam berapa? " tanya Gavin
" jam 4 sayang, kamu ? "
"Jam 2 selesai sih, yaudah nanti aku nunggu kamu di kantin aja atau di taman belakang, nanti kamu kabarin yaa kalo udah selesai"
Gavin tersenyum pada Anin, sembari menggengam tangan nya.
Setelah sampai di kampus, Gavin berpisah dengan Anin karena harus ke kelas nya masing-masing.
" semangat yaa sayang " ucap Gavin sembari mengusap kepala Anin.
Anin yang seperti anak kecil di hadapan Gavin saat ini, tersenyum lebar dan menganggukan ucapan Gavin.
"Kamu juga ya Gee, eh sayang maksudnya "
Keduanya tertawa, dan berpisah sembari melambaikan tangan.
----
Shani yang baru sampai kampus, sudah di suguhkan oleh pemandangan yang membuat hatinya cukup sakit melihat sahabat nya yang sedang bermesraan dengan sang pacar, meskipun begitu Shani berusaha kuat dan menutupinya dengan sebuah senyuman.
" Senyum nya palsu "
Ada yang sedari tadi memperhatikan Shani di belakang nya, siapa lagi kalau bukan Arandy.
Belakangan ini Arandy suka menelfon dan entah mendapat nomor Shani darimana.Shani menoleh kebelakang, tepat sekali ia melihat Arandy di sana.
" kamu tadi bilang apa? "
" senyum kamu palsu Shani "
" sok tau "
" Tau dong, keliatan dari mata kamu, mata kamu itu bagus Shani, sayang banget kalo di penuhi dengan kesedihan yang ditutupi sama senyuman palsu mu itu " Arandy mendekatkan diri nya pada Shani tangan nya mengusap pipinya pelan.
Shani kemudian sedikit memundurkan dirinya dan melepaskan tangan arandy dari pipinya.
" apaan sih lo gak jelas "
" ya gue cuman pengen liat lo senyum karena emang lo ikhlas senyum aja, gak untuk nutupin kesedihan lo, makanya semalem gue telfon, lo sih gak mau angkat "
KAMU SEDANG MEMBACA
GEE OR GAV ?!
Romancecinta berkaitan dengan memilih, memilih dia untuk bahagia bersamamu atau membiarkan dia untuk cinta yang lain. meskipun pilihan yang sulit, kita juga harus belajar merelakan karena disetiap luka dan tetesan air mata mengajarkan kita untuk beranjak...