Siapa bilang hanya wanita yang memiliki insting kuat, lelaki pun juga bisa mendapatkannya.
______________________________________________________________________________
Jum'at malam entah yang keberapa, namun selalu seperti inilah Jane. Duduk manis sembari bercengkerama dengan Krist di seberang panggilan serta Singto yang duduk tak jauh dari si gadis cantik itu.
"Cepatlah tidur, ini sudah larut." Ujar Krist di seberang panggilan.
"Auw! Kau dari tadi menyuruhku tidur. Katakan saja jika kau ingin melanjutkan pekerjaan mu tanpa terganggu." Jawab Jane yang mendapat lirikan dari Singto.
"Bukan seperti itu, seharian pergi jalan-jalan memangnya tidak lelah?" Krist tau jika Jane hari ini pulang cukup malam atau lebih tepatnya pukul 8 malam karena baru saja selesai berbelanja.
"Euy! Aku pergi dengan phi Singto! Jadi tidak ada kata lelah dan kelaparan!" Jawab Jane.
"Apa? Kenapa aku?" Protes Singto, pasalnya ia tidak menemani Jane pergi tadi.
Si gadis dengan kaos putih bergambar Winnie the Pooh itu membulatkan matanya lebar, karena lelaki yang lebih tua darinya tidak mengerti akan kode.
"Dia menyangkal? Jadi dengan siapa kau pergi?" Tanya Krist yang ternyata mendengar ucapan Singto.
"Eh... Anu... Itu... Phi Singto tengah mengangkat panggilan! Dia sedang menelepon! Bukan merespon ucapanku! " Elak Jane
Sejujurnya Krist kecewa, tetapi lebih baik berpikir positif dan menerima alasan Jane.
Cukup lama keduanya melakukan panggilan hingga lagi-lagi Jane tertidur lebih dulu.
Singto tidak tau jika panggilan masih berlangsung ketika ia ingin memindahkan posisi Jane.
"Kenapa tidak tidur di tempatmu?" Gumam Singto sembari memperbaiki posisi tidur Jane.
"Maaf? Permisi?" Suara Krist di seberang panggilan yang masih menyala, hingga kemudian Singto menyadarinya.
"Eum...?" Sejujurnya Singto ragu untuk menerima panggilan tersebut.
"Hey... Kau pasti Khun Singto?" Tanya Krist dengan mencoba berbicara sopan.
Singto tersenyum simpul, "Benar. Lalu ada yang perlu aku sampaikan pada Jane ketika ia bangun besok?"
Krist segera berkata dari seberang panggilan, "Tidak - tidak. Tidak ada pesan apapun. Tapi bisakah aku meminta tolong padamu?"
Singto mengerutkan keningnya, ia pun duduk di tepi ranjang Jane untuk mendengarkan Krist.
"Bisakah kau menjaga Jane? Aku belum bisa kembali kesana ataupun menetap disana. Tapi dua minggu yang akan datang, aku berencana untuk berkunjung dan memberikan kejutan kepadanya." Terdengar nada khawatir dari Krist ketika ia menarik nafas cukup panjang, "Aku tau dia mungkin sering pergi bersama teman - temannya untuk menghilangkan jenuh. Bukan aku tidak percaya padanya, tetapi bisakah kau membantuku untuk memberi sedikit nasihat supaya ia tidak sering pulang larut? Aku sedikit mengkhawatirkannya."
Singto tersenyum lembut mendengarkan penjelasan Krist, "Posesif atau khawatir?" Batinnya.
"Khun?" Sapa Krist karena lelaki di seberang panggilan tidak memberikan respon.
Singto pun menarik nafas sebelum memberikan jawaban, "Akan kucoba. Ada lagi?"
Krist mengatakan tidak sebelum berpamitan dan memutuskan panggilan. Ia hanya merasa khawatir pada sang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Future (SK) (END)
FanficJane adalah sosok yang cantik, memiliki Krist adalah kebahagiaan tersendiri untuknya. Namun, takdir telah berkata lain. Sang penulislah penentunya.