Happy anniversary PERAYA, udah 6 tahun lohhh!!!
Makasih ya kalian yang masih setia 🥰
_______________________________
____________________Krist POV
Sudah selama satu minggu ini Singto tinggal di tempatku. Dia benar-benar merawat Fiat dan juga aku. Aku memang tidak sakit, tapi dia menyiapkan sarapanku, mengantarku kerja, menemaniku makan siang, menjemputku pulang, menyiapkan makan malam kami juga. Tunggu!!! Dia juga merawat Fiat kok!!! Dia mengantar dan menjemput fiat Fiat sudah sembuh, seharusnya dia tidak punya alasan untuk tinggal, bukan?
"Kenapa masih tinggal disini?" Tanyaku begitu saja. Tentu saja aku bertanya tanpa ada beban.
Singto yang tengah fokus mengetik di laptopnya sedari setengah jam lalu pun mengalihkan pandangannya. Kini ia beralih menatapku, ia terlihat sedikit mendongak karena dirinya tengah duduk di lantai sedangkan aku duduk di atas sofa tak jauh darinya.
Awalnya aku tengah duduk bersantai menikmati film action yang tengah tayang, tetapi lelaki ini tiba-tiba keluar dari kamar Fiat sembari membawa laptop. Dan sedari setengah jam lalu, ia hanya diam sembari terus mengetik tanpa menyapaku seperti biasanya.
Singto terlihat mengerutkan kening begitu mendengar perkataan ku, biasanya ia akan langsung berkomentar, tapi sekarang sepertinya ia perlu waktu untuk memproses.
"Kurasa Fiat sudah sembuh, jadi apa kau masih ada alasan untuk tetap tinggal?" Imbuh ku bertanya lagi.
"Apa kau ingin aku pergi?" Aku cukup terkejut karena ia bertanya seperti itu. Bukannya aku menyesal telah bertanya, hanya saja nada dari pertanyaannya sedikit menyinggung hatiku. Apa aku sejahat itu? Mengusir dia?
"Jika kau sudah tidak punya alasan untuk tinggal, bukankah lebih baik untuk pergi? Lagipula, aku rasa kita tidak sedekat itu untuk tinggal bersama." Ah sialnya, setelah mengatakan itu aku merasa sedikit sesak.
Singto menutup laptopnya, ia kini beralih duduk di sofa. Kami duduk sejajar di sofa dengan jarak satu meter, karena aku di ujung sofa dan dia di ujung lain.
"Aku kira kau sudah mencoba menerima ku atau setidaknya mencoba membuka hati. Tapi sepertinya aku salah paham." Singto menghela nafas, "Kau ingin aku pergi?" Tanyanya masih dalam keadaan sama.
Kedua manik matanya terlihat sendu, seakan aku sudah berbuat sangat jahat.
Hey, apa yang salah dari mengusir orang asing?
"Tidak perlu sekarang. Mungkin kau bisa pergi besok pagi." Jawabku mencoba setenang mungkin, karena sepertinya hati dan pikiranku sedang tidak sejalan.
Singto tersenyum tipis, tapi kedua matanya menunjukkan luka.
"Aku akan pergi sekarang." Singto bangkit dari duduknya, membawa laptop untuk masuk ke kamar Fiat.
Aku tidak mengikuti pergerakannya, aku menyentuk dadaku yang sedikit terasa sesak. Terlebih semakin terasa ketika melihat kedua matanya yang terlihat terluka.
Aku mendengar berisik dari kamar Fiat sekarang, pasti anak itu sedang mencoba menahan Singto.
"Phi Krist!" Fiat berteriak dengan nada kesal begitu keluar dari kamarnya, aku menoleh ke samping, bukan berbalik karena aku masih duduk di sofa yang sama.
"Phi ingin phi Singto pergi sekarang?!" Fiat meninggikan suaranya.
"Tidak sekarang, dia bisa pergi besok pagi." Aku semakin memutar tubuhku, sehingga bisa melihat Fiat yang tampak kesal.
"Really!? Setelah semuanya yang aku katakan beberapa waktu lalu? Lalu seminggu ini?" Fiat masih meninggikan suaranya.
Aku akan menjawab tapi Singto sudah keluar dengan tasnya, ia mengacak asal rambut Fiat sembari berjalan menuju pintu keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Future (SK) (END)
FanficJane adalah sosok yang cantik, memiliki Krist adalah kebahagiaan tersendiri untuknya. Namun, takdir telah berkata lain. Sang penulislah penentunya.