22. Overprotektif kapTen

3.9K 269 12
                                    

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh

Selamat Membaca

Termenung menatap senja di rooftop dengan wajah datar menjadi kebiasannya. Laki laki kecil itu menatapnya dengan tatapan sulit di artikan. Hanya berdiam diri sejak senja mulai akan terlihat di deretan langit yang biru memudar.

Dor

Suara seseorang itu tak membuat laki laki kecil itu mengalihkan pandangannya. Wanita yang masih terlihat cantik itu menghela nafas.

"Kamu lagi ngapain sih? Udah mau Maghrib." jelas wanita itu suaranya sangat lembut.

Tak ada jawaban, Devi sangat sedih. Kenapa putranya sangat susah untuk mau berbicara. Sudah di ajak ketempat terapi, tapi dokter terapi bilang tidak ada ganggguan.

Putra kecilnya itu lebih suka menyendiri, dan pikirannya seperti orang dewasa sebelum waktunya. Dalam arti tidak seperti anak kecil lainnya yang bermain bersama teman temannya.

Putra kecilnya itu lebih suka menonton YouTube, menonton action.

"Besok, kita mau ketemu sama sahabat Papa. Kamu mau ikut kan?" tanya Devi.

"Nggak." tolaknya.

"Kenapa, di sana ada anaknya Tante Tiara loh. Nanti kamu ada temannya."

"Enggak, Ma." Rion kecil keras kepala dan tidak suka di bantah. Lelaki itu pun hendak beranjak dari tempat duduk.

"Ayo lah Rion, sayang. Kamu mau Mama sedih?" ucapan Devi menghentikan pergerakan laki laki kecil itu.

Sebenarnya, Rion kecil itu entah tak tega dengan melihat Mamanya sedih.

"Iya." ucapnya. Ucapan singkat Rion kecil menjadi alasan Devi tersenyum.

Itu lah awal mula kenapa Rion bisa bertemu dengan Ayana kecil. Dan saat melihat mata indah itu Rion merasa nyaman, dan ingin selalu dekat dengannya. Rion kecil merasa kaku, tapi Rion kecil menggerakkan seluruh tenaganya untuk mengimbangi Ayana kecil yang begitu aktif.

Saat itu juga Rion kecil ingin bersama Ayana kecil selamanya.

***

"Rion, kamu jadi ke luar kota nak?" pertanyaan Devi menghentikan pergerakan Rion yang akan memasukkan steak di mulutnya.

"Jangan bahas itu dulu, sayang." sela Delon memasukkan steak pada mulutnya.

Bahkan karena itu Rion sampai membuatnya tak bisa tidur. Ayana tidak akan mau pergi dengannya, karena tahu dia sedang bekerja untuk perusahaan. Ayana tidak akan mau mengganggu waktunya.

Asalkan Ayana tahu, keberadaan gadisnya lah yang membuatnya semangat. Ayana tak akan membuatnya repot.

"Rion berangan dulu, assalamualaikum." lelaki yang memakai seragam sekolah itu menutup sarapan paginya dengan mood tidak bagus. Mungkin jika melihat wajah Ayana itu akan melegakan hatinya.

Overprotektif kapTen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang