27. Overprotektif kapTen

3.5K 237 39
                                    

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh

Selamat Membaca

"I miss you, sayang." Ayana tersenyum di balik punggung itu. Ia masih berusaha keras menjangkau punggung tegap milik seseorang yang sedang erat memeluknya. Jarak adalah alasan kerinduan begitu menumpuk di rangakaian kaya yang selalu tersemat.

"Siapa yang bilang kalau aku landing malam ini?" tanyanya melepas pelukan tapi tidak melepas pada genggaman tangan yang masih meminta kehangatan.

Ayana tersenyum lebar, matanya yang bulat itu sedikit sipit saat lekukan senyum terbit. "Aku tanya sama Papa Delon." ucapnya.

Rion membuang nafasnya kasar, pria paruh baya itu memang suka sekali bertindak seenaknya. Padahal lelaki itu sudah meminta agar tidak ada yang memberi tahu dirinya akan pulang malam ini. Cukup mereka semua tahu dirinya berada di kota lain.

"Kenapa nggak bawa jaket? Hem?" lelaki tampan itu melepaskan jaketnya lalu memakaikan pada gadisnya.

"Aku buru buru soalnya, mau ketemu Rion. Masa Aya kangen Lion sih?! Padahal kalau sering ketemu nggak kangen banget," jelasnya.

"Bagus, kamu emang harus selalu kangen sama Lion. Ngerti? Iam egois person."

"Aku kangen sama boneka awan!" ucapnya.

***

Setelah mengantarkan kekasihnya kembali ke rumah. Ia pun segera menemui Papanya. Ada sesuatu hal yang perlu ia tanyakan.

Sesampainya di rumah, ia pun mencari Papanya, Mamanya sudah menemuinya tadi.

"Pa," lelaki itu masuk begitu saja dalam ruangan kerja Papanya. Delon mendengus, putranya ini sangat sangat mengesalkan.

"Apa?!" serunya sedikit ketus. Rion berdecak. "Apa yang nggak Rion tahu selama ini? Jelasin sama Rion!"

"Apanya?"

"Ya apa aja yang nggak Rion tahu!"

"Ya tentang siapa Rion? Kamu pikir Papa cenayang!" sewotnya.

"Tentang Om Delonar!" jelas Rion.

"Kenapa aku baru tahu kalau Om Delonar sama Tante Ita udah cerai Pa?!" serunya menatap datar Delon.

"Memangnya kamu anaknya harus tahu? Kamu itu anak Papa sama Mama!" Delon menatap garang putranya.

"Pa..."

***

"Kak Dimas kenapa belum tidur? Udah malam loh." ucap Ayana sembari duduk di kasur. 2 menit lalu, tiba tiba Dimas mengirim pesan pada Ayana. Padahal Ayana ingat, sudah tidak memiliki nomor lelaki itu.

Tapi kini nomor dengan tak di kenal ternyata adalah Dimas. Sebenarnya, lelaki itu meminta pada Ayana untuk menelponnya. Ayana sedikit menyangkal dengan berbagai alasan karena ia tak mau terjadi salah paham antara Dimas dengan Rion.

Tapi tampaknya Dimas sedang butuh. Ia pun mengangkat telfonnya.

"Lo juga ngapain masih online!" seru Dimas dengan suara dinginnya.

"Ih, Ayana emang selalu aktifin data. Soalnya apa, Lion selalu ngomelin Aya karena Aya suka matiin data." jelasnya.

"Oh."

"Kak Dimas, ngapain telfon malam malam?"

"Gue, nggak papa."

"Yana nanya ngapain, bukan nanya keadaan kakak!"

Overprotektif kapTen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang