30. Overprotektif kapTen

3.7K 198 4
                                    

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh

Selamat Membaca

"Huuuuuuu, padahal Cornetto nya tinggal satu. Aya udah duluan di sana, Aya mau ambil tapi tiba tiba hiks.. dari belakang orang itu ambil."

"Aya udah ngomong, tapi hiks... Orangnya nggak mau ngalah! Padahal Aya udah incer Cornetto nya. Huwaaaa... Orang itu nakal! Nggak mau ngalah sama Aya! Kan Aya udah bilang itu udah Aya incer!" tangisnya tak henti sedari tadi.

Iya, gadis cantik nan imut itu menangis karena ulah seseorang yang mengambil Cornetto yang dia inginkan. Dan kebetulan tinggal satu.

"Hsssst, Rion cariin di toko lain." ucapnya, menenangkan. Lelaki remaja yang mengenakan jaket dalaman hitam, mengusap air mata kekasihnya.

Gadis itu menggeleng,"Nggak mood! Aya maunya Cornetto tadi!"

"Orangnya nakal! Nggak mau ngalah! Huwaaaa..." tangis itu pecah lagi. Entah Rion harus terkekeh karena gemas, atau sedikit tak suka karena orang itu membuat gadisnya menangis.

Ketika membeli Cornetto tersebut, Ayana sedang tidak bersama Rion. Baru saja Rion datang ke rumah kediaman Prawira, sudah di hadiahi Ayana yang memeluknya dan mengadu es krim Cornetto yang dia mau di ambil orang.

"Kamu mau apa sekarang? Rion cari orang itu? Terus Rion pukul? Hem?"

Ayana menggeleng,"Nanti Rion di tangkap polisi, gara gara mukul orang! Aya nggak mau!"

"Kalau nggak mau, Aya harus berhenti nangis. Kita jalan jalan aja, kamu mau kemana?" tawar Rion. Mengelus rambut panjang sepinggang itu. Oh, jangan lupa jepit rambut awan.

"Mau ke taman, banyak orang jualan hiks.. mau beli di sana!"

"Beli apa?"

"Beli apa aja,"

"Aya mau duduk di ayunan sambil makan, kesel..." ucapnya kala masih ingat orang tersebut, mungkin lebih tau dari Ayana dengan rambut panjang yang mengambil Cornettonya.

"Oke, sayang." ucap Rion.

***

Sesuai dengan apa yang gadis itu mau, Rion dan Ayana kini menatap berbagai pedagang kaki lima, ad ayang mengenakan mobil pickup juga, sepeda motor.

Jalanan di pinggir taman terasa ramai, bukan karena banyaknya pembeli yang mengerumuni tapi juga karena para penjual menjual di pinggir jalanan dimana tengah jalan itu di buat lalu lalang.

Rion masih memeluk gadisnya di sepanjang jalan. Mereka pun berhenti di sebuah pedagang pancake durian, takoyaki, bakso, siomay, rujak, dengan minuman yang begitu banyak.

"Durian?" tanya Rion. Ayana menggeleng pelan di pelukan itu,"Aya nggak suka durian."

"Coba sayang, enak."

"Enggak, mauuu. Aku mau itu," tunjuknya pada penjual corndog di pinggir jalan.

Penjual di taman ini bukan hanya sekedar penjual jajanan yang biasanya, tapi juga ada penjual seperti makanan kaki lima tapi rasa restoran.

"Minumannya?"

"Milk tea,"

"Mbak, corndog dua." ujar Rion membawa gadisnya duduk di bangku yang tersedia.

"Kamu disini dulu, Rion beli minumnya." ucapnya membungkuk. Ayana mengangguk kecil, ia memangku ponsel milik lelaki itu.

"Pacarnya mbak?" tanya pedagang perempuan tersebut. Ayana mendongak kepalanya. "Iya mbak."

Overprotektif kapTen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang