Re-Fix (2)

850 111 2
                                    

Kahfi terdiam setelah kepergiaan Khansa dari kamar mereka, dengan segera lelaki berkulit tan itu mengambil ponsel miliknya dan langsung menghubungi seseorang. Sambil mondar-mandir Kahfi menunggu telfonnya diangkat oleh seseorang di seberang sana dengan penuh umpatan.

'mas, gak mau tau ya cepet selesein urusan kamu! Besok harus sudah selesai, mengerti?' tanpa menunggu jawaban dari sebrang sana Kahfi segera mematikan telfonnya dan membanting ponsel itu di ranjang.

"sial!"

Kahfi mengacak rambutnya kesal, ini memang salahnya. Rumah tangga yang ia bangun dengan Khansa kini tengah berada di ujung tanduk karna kesalahannya, andai saja ia bisa mengatakan hal yang sebenarnya.

Seakan teringat akan sesuatu, ia kembali mengambil ponselnya dan menghubungi orang yang saat ini sangat ia butuhkan.

'anjing, ini udah malem. Gak usah ganggu gue' gerutuan seorang lelaki saat mengangkat telfon dari Kahfi.

'gue minta tolong batalin surat pengajuan istri gue, gue tau Khansa nunjuk lo jadi pengacaranya' ternyata, ia menelfon pengacara Khansa yang tak lain adalah sahabatnya, Trian.

'yeuu gabisa gitu dong, dimana loyalitas dan kejujuran gue sebagai pengacara kalo gitu? gak ah gak mau' Trian menolak mentah-mentah selain karna profesinya yang ditunjuk sebagai pengacara oleh Khansa, lelaki itu juga merupakan sahabat Kahfi dari kecil.

'oke, kalo gitu Naya bakal tau apa yang lo lakuin ke dia 10 tahun lalu' ancaman Kahfi membuat Trian mengumpati sahabatnya habis-habisan.

'Kahfi anjing! Ya oke gue batalin' Kahfi tersenyum senang mendengar ucapan sahabatnya itu.

'sementara doang tapi, lagian giliran udah digugat Khansa aja kalang kabut lo, makanya ke istri tu jujur bray' ucapan Trian hanya mendapat decakan dari Kahfi, sahabatnya itu jelas tahu apa yang Kahfi alami beberapa saat ini.

'ngaca, lo sendiri tau kondisi gue gimana? Masa iya gue nolak?'

'bodo ah, gue cuman bisa nunda selama sebulan. Selebihnya gak bisa, mending lo cepet deh selesein masalah lo keburu rumah tangga lo duluan yang kelar' saran Trian sebelum mematikan telfonnya. Sedang Kahfi langsung memikirkan bagaimana caranya untuk mempertahankan rumah tangganya dengan Khansa.

Dan disinilahs Kahfi sekarang tengah berdiri didepan pintu kamar yang ditempati oleh Khansa beberapa hari terakhir, hampir setengah jam lelaki itu berdiri seakan menunggu sang empu membukakan pintu.

Ia terlihat ragu untuk mengetuk pintu kamar itu namun jika ia tidak mengetuknya kesempatan untuk kembali bersama Khansa akan dipastikan menghilang. Setelah meyakinkan diri dengan keyakinan penuh Kahfi berniat yang awalnya berniat untuk mengentuk pintu terkejut saat pintu itu terbuka menampilkan Khansa dengan wajah datarnya.

"30 menit ngapain kamu masih berdiri didepan pintu kamar aku?" tanya Khansa to the point membuat Kahfi yang terbengong melihat Khansa tau kehadirannya sejak tadi. Wanita itu mendengus kecil sembari menunjukkan sebuah video cctv lewat ponselnya. Kahfi merutuki dirinya sendiri yang bisa-bisanya ia lupa kalau ada cctv dirumah mereka yang tersambung di device miliknya dan Khansa.

"jadi ada apa? Gak mungkin kamu berdiri hampir setengah jam kalau gak ada yang mau kamu omongin? Tapi kalau kamu mau jelasin siapa perempuan itu, maaf aku gak minat" baru saja Khansa ingin menutup pintu namun tangan Kahfi menghalanginya.

"kasih aku waktu 3 minggu" ucapan Kahfi membuat Khansa mengernyit tidak mengerti, waktu? Untuk apa?

"cukup kamu kasih aku waktu selebihnya terserah kamu" kata Kahfi yang kini meninggalkan Khansa dengan keterdiamannya.

Kaistal OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang