Extra chapter: Traffic Light

69 31 0
                                    

Setelah selesai acara akad yang begitu mendebarkan, tiba waktunya untuk aku dan Raja mulai menyambut tamu dan menyalami tamu undangan yang datang ke pernikahan kami. Mataku terus bergulir mencari seseorang yang ku tunggu-tunggu kehadiran nya.

Tiba-tiba seorang lelaki berjas hitam datang menghampiriku dengan sebuah bunga dan amplop di tangan nya.

"Mbak Aluna." panggilnya.

"Iya?" jawabku.

"Saya asisten dokter Jevan, saya kesini ingin menyampaikan dan mengantarkan bunga beserta surat yang di titipkan oleh dokter Jevan untuk mbak Aluna dan mas Raja." ucapnya.

Aku dan Raja sempat terdiam menatap satu sama lain sebelum akhirnya aku menerima bunga dan surat itu lalu tersenyum sebagai balasan.

"Terimakasih. Happy wedding mbak, mas. Saya permisi." ucap asisten mas Jevan lalu pamit undur diri setelah bersalaman dengan kami.

"Makasih mas." ucap Raja.

***

To: Aluna Lateshia

Perempuan paling cantik setelah bundaku

Hai? Apa kabar Aluna?

Hari ini adalah hari pernikahan mu sama Raja, sama seperti mimpimu dulu. Semoga kalian selalu bahagia dalam lindungan Allah. Untuk kamu Na, semoga kamu bisa menjadi istri yang baik buat Raja dan bisa menjadi ibu yang hebat buat anak-anak kalian nanti.

Pertama, maaf mas nggak bisa datang ke pernikahan kalian. Mas pengen datang buat ngelihat gimana kalian berdua akhirnya bisa sama-sama. Tapi mas nggak bisa bohong kalau hati mas belum siap terluka lagi.

Sebenernya mas udah pindah ke Jerman untuk kerja disana sejak tiga bulan yang lalu, maaf nggak ngabarin. After a long time, i will let this feeling go without a trace. Mungkin udah saatnya mas dan kamu berjumpa lagi di titik bahagia yang lain. Nanti kita harus ketemu lagi, sebagai dua orang teman lama yang pernah memiliki hubungan.

Disini mas baik-baik aja, jangan merasa bersalah. Keputusanmu sudah bagus, jadi jangan khawatir. Ohiya, mas ketemu perempuan yang baik banget, cantik kayak kamu. Dia rekan kerja mas di rs sini. Nanti mas kirimin deh fotonya, doain mas mau perjuangin dia ya?

Nggak terasa mas udah nulis sepanjang ini. Intinya selamat atas pernikahan kalian, mas akan selalu mendoakan kebahagiaan kalian dari sini.

Selamat tinggal.

***

To: Rajendra Mahastra

Selamat atas pernikahan kalian, maaf saya tidak datang di hari bahagia kalian. Saya sudah pindah ke Jerman untuk kerja disini sejak tiga bulan yang lalu, tepatnya 1 bulan setelah kamu bertunangan dengan Aluna. Saya tinggal di kota München, pastikan kamu dan Aluna nanti datang mengunjungi saya bersama anak kalian nanti.

Tenang saja meskipun saya masih memiliki sedikit perasaan kepada Aluna, saya tidak akan hadir di tengah-tengah kalian. Kalian harus bahagia!

Pada akhirnya kamu adalah pemenang hatinya, dan siapapun tidak bisa menggantikan posisi kamu di hati Aluna. Sudah seharusnya kamu melakukan yang terbaik untuk dia.

Saya berharap kamu menepati perkataan mu waktu meminta Aluna dari saya, bahagiakan Aluna dan jadilah suami dan ayah yang baik untuk keluarga kalian nanti. Saya akan selalu mendoakan kalian berdua dari sini, dan saya berharap pernikahan kalian akan utuh sampai maut memisahkan.

Tidak ada lagi yang ingin saya tulis untuk kamu, intinya selamat berbahagia.

***

Berbicara soal mencintai, itu sama halnya seperti traffic lights. Dia punya tiga warna cantik yang dapat menjadi penentu. Tahu kapan harus berhenti, melepaskan dan pergi.

Mencintai seseorang bukan berarti dia yang tepat untuk kita, tidak juga menjamin akhir yang bahagia. Mencoba mengikhlaskan dia yang tak bisa lagi kamu pertahankan bukanlah suatu kesalahan, biarkan dia mencari jalan nya sendiri meskipun kalian sama-sama terluka.

Dan ketika pada akhirnya kamu terluka, tidak apa-apa. Setiap orang mempunyai waktu sulitnya masing-masing, jangan marah pada dunia. Sebab dia yang akan menuntunmu mencari kebahagiaanmu yang lain. Kamu hanya perlu ruang, meski perlu waktu yang panjang, selalu ingat bahwa kamu pantas untuk bahagia, meskipun bukan dengan dia.

 Kamu hanya perlu ruang, meski perlu waktu yang panjang, selalu ingat bahwa kamu pantas untuk bahagia, meskipun bukan dengan dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡTamat.

Sebelumnya, aku mau ucapin makasih banget buat kalian semua yang udah baca Rajendra sampe selesai 🙏 🙏

Btw aku kurang suka cerita sad ending bcs gak ada orang yang mau ceritanya sad ending wkwk. Semua orang mau akhir yang bahagia as always, jadi aku bikin alur yang ringan biar kalian nyaman bacanya.

Udah itu aja yang mau di sampein..

Sampai ketemu di cerita aku yang lain, guys!

Rajendra || Huang Renjun [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang