13

850 86 7
                                    

Sesampainya mereka dirumah, Seungmin nampak membopong tubuh Hyunjin yang sepertinya kesulitan untuk berjalan, begitu melihat langkah kaki nya yang nampak terseok.

"Kamu mau langsung istirahat aja yang?" tanya Seungmin, begitu ia membawa suaminya itu ke ruang kamar keduanya.

Hyunjin dengan susah payah, duduk diatas ranjang nya yang empuk.

Seungmin segera menarik Selimut hingga sebatas leher, membiarkan Hyunjin istirahat.

"Mau ijin dulu ke Jeongin, besok gak masuk kerja dulu?" tanya Seungmin, seraya duduk di sebelah ranjang yang ditiduri oleh Hyunjin.

Hyunjin yang mendengar itupun segera menggeleng, tak mungkin kan ia ijin tidak masuk hanya karena ia tak bisa jalan, ia masih kuat.

Lagipula ia tak ingin merepotkan Jeongin lagi, mengingat selama ini ia berutang banyak sekali pada adik sepupunya itu karena sudah ikut membantu mengurus perusahaannya itu.

Ia tak mau menambah beban Jeongin lagi, lagipula sakit di bagian selatan nya pasti akan cepat sembuh.

"Gak perlu yang, aku besok masih bisa kerja kok. Ini cuma luka ringan doang." ujar Hyunjin.

Seungmin hanya bisa menghela nafas sejenak, kemudian tangannya terulur guna menggenggam lembut tangan Suaminya itu dan menautkan kedua tangan mereka.

"Kamu yakin? gak akan kenapa-kenapa kan?"

Begitu mendapat mendapat gelengan kepala dari Hyunjin, langsung membuat Seungmin mau tak mau menurut saja.

"Yaudah, kamu istirahat aja ya hari ini. Sebentar aku ambilin obat dulu." ujar Seungmin begitu beranjak dari tempatnya duduk.

Hyunjin menghela nafasnya pelan, memejamkan mata sejenak. Entah mengapa, pinggul nya terasa sakit, untuk menggerakan nya saja susah.

"Sshhh." Hyunjin berdesis, merasakan ngilu yang luar biasa.

Padahal dia hanya menggeser posisi tidurnya saja, namun bagian bawahnya justru ikut merasakan nyeri.

Sepertinya hari ini, ia hanya bisa terbaring tak berdaya di ranjangnya, tanpa bisa melakukan apapun sama sekali.

Seungmin yang sudah kembali, dengan tangan membawa sebuah botol obat juga segelas air putih, nampak berjalan kearah Hyunjin.

"Sayang, diminum dulu obat nya ya."

Seungmin Lantas membantu Hyunjin untuk duduk, dengan perlahan begitu melihat raut wajah suaminya itu yang sepertinya tengah menahan sakit.

Seungmin jadi tak tega.

Hyunjin segera menelan pil obat pereda nyeri tersebut, dan meneguk habis segelas air hingga tandas.

"Udah." ucapnya, seraya membaringkan punggungnya pada sandaran ranjang.

Seungmin memperbaiki posisi tidur Suaminya itu, kemudian mengecup pelan pelipis Hyunjin seraya membisikan sesuatu.

"Cepat sembuh ya."

Seungmin segera meninggalkan kamar tidurnya, membiarkan Hyunjin untuk iatirahat, Tak lupa ia menutup pintu kamar tidurnya juga.
.
.
.

Keesokan paginya, Hyunjin merasa dirinya agak membaik, walau pun ia terkadang agak merasakan nyeri dan ngilu dibagian bawah perutnya, bahkan holenya juga.

Ia heran, kenapa rasa sakitnya masih terasa, ia kira rasa sakit itu tak akan bertahan lama.

Seungmin yang tengah menyiapkan sarapan pagi ini, menatap dirinya dengan senyuman yang sangat manis.

Baarmoeder (SeungJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang