4

606 85 6
                                    

Kedua kelopak mata itu terbuka perlahan, sedikit mengerjap. kala cahaya lampu ruangan yang terang mencoba membiaskan masuk ke retina mata nya.

Ia menegakkan tubuhnya dengan hati-hati, sedikit memijat pelipisnya. Merasakan pening yang kembali menyerang kepalanya.

Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba memfokuskan pandangannya.

Namun, satu hal yang tertangkap di matanya ketika melihat ke sekitar. Ia baru sadar jika ia sudah berada di dalam kamarnya, dengan dirinya di atas ranjang dengan selimut yang membalut tubuhnya.

"Gue kok udah di sini ya?" monolognya bingung.

Ia mencoba mengingat-ingat kembali, apa yang terjadi sebelu ia pingsan tadinya.

Ia teringat tadi ia dan seungmin pergi ke dokter kandungan, memeriksakan hasil rontgen USG kandungan Seungmin pada Sieun, dan hingga 2 kabar buruk ia dengar secara langsung hari ini.

Berita pertama, Seungmin dinyatakan tak bisa hamil, karena ia yang tak memiliki rahim, dan berita kedua, ia dinyatakan bisa mengandung seorang anak karena memiliki rahim.

Begitu mengejutkan dan benar-benar tak terduga. Semua ini seperti tak masuk akal bagi Hyunjin.

Punya rahim? Pria Hamil? Submissive? dirinya??

Yang benar saja! gila saja, Dia yang notabe nya pria macho idaman bertitle seme sejati, bisa mengandung?

Bisa putus urat malunya jika sampai orang-orang yang mengenal dirinya tau jika dia sekarang menjadi seorang uke karena bisa hamil.

Mau ditaruh mana mukanya nanti, dan bagaimana respon Seungmin nantinya tahu akan hal ini.

Hyunjin tak bisa membayangakanya.

"Gimana ya respon umin, kalau tahu hasilnya  nanti yang keluar itu bukan USG rahim t-tapi gue? Ego banget anjing jangan  sampek dua tahu, tapi... Gue juga gak mau dia sedih gara-gara ga bisa punya anak." gumam Hyunjin bingung.

Begitu banyak yang membebani pikirannya saat ini, membuatnya ingin pingsan kembali saja.

Kriett...

Hingga tiba-tiba saja terdengar suara pintu terbuka dengan diikuti sosok yang memasuki ruang kamar tidur tersebut, begitu Hyunjin menoleh. Dilihatnya sosok itu ternyata adalah Seungmin istrinya yang tengah berjalan kearahnya dengan senyuman tipis terbit di wajahnya.

Hyunjin yang melihat itupun balas tersenyum, namun satu hal yang tak ia sadari ialah, Bahwa istrinya itu tengah menggenggam sesuatu ditangannya.

"Kamu udah lama sadarny?" tanya Seungmin, begitu sudah berada di depannya.

Hyunjin menggeleng pelan." Nggak kok, baru aja."

"Eum, kamu tadi kok bisa pingsan sih? Kalo aku wajar faktor belum sarapan lah kamu tumben tumbenan  pingsan." ujar Seungmin dengan dahi mengerut.

Membuat Hyunjin jadi banyak berpikir tentang apa yang terjadi sebelumnya.

'Ya ini semua gara-gara si mak lampir Sieun, min! Edan aja dia, salah priksa kayaknya dia, masa gue punya rahim.'
Monolog nya dalam hati ketika sudah ingat semua.

Hyunjin terdiam, dan hanya melirik Seungmin yang masih menatapnya dengan tatapan menunggu jawaban darinya.

'Gue harus jawab apa sama Umin?gak mungkin kan kalau gue bilang kalau gue punya rahim, trus bisa hamil gitu,, ego gua anjing.'

Hyunjin jadi bingung sendiri, ingin sekali ia jujur pada Seungmin, namun ia takut akan respon yang diberikan oleh Seungmin tidak baik. Belum lagi ego tinggi seorang Hwang Hyunjin meronta-ronta untuk bungkam melupakan kenyataan, jadi terpaksa dia diam saja, menyimpan rahasia besar ini sendiri.

Baarmoeder (SeungJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang