panitia acara.

13 6 0
                                    


kalo ada yang salah mohon dimaafkan ya...

🌸

Di kampus akan diselenggarakan acara seni tahunan. Biasanya awal pembentukan acara akan dipimpin oleh pengurus-pengurus inti himpunan, tetapi mereka tidak akan menjadi koordinator atau panitia inti acara, mereka akan membantu dan memantau saja. Atau bisa sekedar menjadi anggota panitia di berbagai divisi. Sementara yang akan jadi koordinator divisi adalah para anggota himpunan, namun itu juga melalui seleksi, karena acara ini termasuk acara besar jadi koordinator divisi juga harus yang terpercaya dan bertanggung jawab. Yang menyeleksi tentu saja Abi selaku ketua himpunan, karena ia juga yang tau bagaimana kerja para anggotanya. Dan semua itu telah selesai dipilih dan dibentuk, nanti para koordinator setiap divisi yang akan memilih anggotanya masing masing.

Rapat telah dibubarkan oleh Abi. Para anggota himpunan yang sudah menjadi koordinator masing-masing divisi mulai sibuk ke sana ke sini untuk mencari mahasiswa yang rela bersedia ikut serta menjadi anggota panitia, karena menjadi panitia acara memang butuh tenaga dan mental yang kuat.

"Bang, bantu gue di divisi acara ya?" Uyon yang terpilih menjadi koordinator divisi acara menghampiri Abi yang saat itu belum terpilih untuk bertugas sebagai apa. "Bareng bang Zaki juga."

"Boleh deh. Siapa lagi anggota lu?" tanya Abi setelah menyetujui permintaan Uyon dengan cepat dan tanpa perlu berpikir panjang.

"Kan divisi acara harus 6 orang tu, gue boleh ngajak pengurus inti himpunan 2 orang. Jadi gue harus nyari 3 orang dari mahasiswa untuk jadi anggota, dan gue pengennya 4 cowo 2 cewe, biar gak gelap amat divisi gue bang," Uyon berhenti sejenak untuk tertawa, begitu juga dengan Abi yang ikut tertawa. "Gue udah ngajak Cakra temen sekelas gue, dia langsung setuju. Ngajak Sena juga dia udah oke, sebenarnya pengen ngajak Joy, tapi gak diijini bang Jay. Jadi tinggal 1 lagi ni bang yang belum gue tanya kepastiannya."

"Siapa?"

"Aluna."

"Ha? Aluna? Maksud lo Una yang gue kenal?" mata Abi terbelalak karena terkejut.

"Iya bang, Una yang lo suka, gue sengaja ngajak dia karena lu bang," Uyon terkekeh.

"Tapi divisi acara itu lumayan berat lho, Yon, gak sembarangan. Tanggung jawab kita besar dan banyak yang harus dikerjakan," secara tidak langsung Abi merasa agak keberatan jika Una menjadi panitia acara. "Ini lo ngajak dia atas ide siapa deh?"

"Ide guelah," Zaki menyela. "Seharusnya lo seneng dong. Ya walaupun dia belum nyetujuin sih."

"Tapi tetap aja gue gak tega liat dia harus capek capekan, Ki, bisa bisanya ya lo nyuruh Uyon ngajak dia," cerocos Abi.

"Aduh perhatian banget masnya," sindir Uyon.

"Kan ada lu, kalo dia capek kan lo bisa nyemangatin dia, perhatiin dia. Eh atau dianya ya yang jadi penyemangat lu?" Zaki ikut-ikutan dan tertawa bersama Uyon. "Seharusnya lo tu berterimakasih sama kita berdua, karena udah ngajakin Aluna dan milih lo masuk ke divisi acara."

"Berisik lu!" Abi memijit pelipisnya, sudah khawatir memikirkan Una yang akan kelelahan jika menjadi panitia acara.

"Ah elah ribet amat lu, belum juga disetujuin. Udah ah males, cabut aja kita, Yon!" Zaki merangkul pundak Uyon dan mengajaknya ke
luar dari ruangan.

"Bang ntar gue kabari ya!" Uyon berteriak kepada Abi karena ditarik terus oleh Zaki.

Abi hanya mengangkat tangannya sebagai jawaban.

"Gitu tu kalo udah suka sama cewe," sindir Wendy pelan yang duduk dengan jarak 3 kursi di samping kanan Abi.

Abi menoleh dengan lambat ke arah Wendy. "Jangan sotoy lu!"

just ME and HERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang