suka banget.

9 3 3
                                    


🌸

Saat Abi sudah hampir masuk ke area parkir kampus, ponselnya berbunyi lagi. Kali ini telpon masuk dari kakaknya, Bina.

"Halo teh?" Abi berhenti sejenak untuk menerima telpon dari Bina.

"Dek, teteh lupa bilang ke kamu, mau minta tolong itu anterin Una ke rumah—"

"Udah teh, udah. Tadi Una yang bilang ke aku duluan. Ini aku juga mau nyamperin dia," belum selesai Bina berbicara, Abi sudah memotong karena ia sudah tau apa yang akan dikatakan Bina.

"Oh ya? Bagus deh kalo gitu. Tolong ya dek? Teteh pikir tadi kerjaan teteh bisa cepat selesai, gak taunya masih ada lagi yang harus dikerjakan, gagal deh teteh jemput Una," jelas Bina.

"Iya teh, tenang, aku anterin Una ke rumah kita dengan selamat kok," ujar Abi dengan yakin.

"Makasih ya dek, adek teteh terbaik memang. Mau dibeliin makanan apa kamu?" tanya Bina.

"Gak perlu teh, beliin untuk Una aja."

"Duh perhatiannya..." goda Bina dengan kekehan pelan, Abi juga tertawa mendengarnya.

"Yaudah teh, ini aku mau nyamperin Una, takut kelamaan nunggu dia di parkiran."

"Oh yaudah, hati-hati ya dek."

"Iya teh."

Setelah telpon terputus, Abi menyimpan kembali ponselnya. Dengan langkah yang lebar ia kembali berjalan menuju tempat mobilnya terparkir dan terlihatlah Una yang sudah berdiri di depan mobilnya. Senyum Abi semakin lebar.

"Una!" Abi memanggil saat jaraknya hanya tinggal beberapa langkah lagi dari Una.

Una menoleh dan langsung tersenyum pada Abi. "Kak Abi!" balasnya dan terdengar senang saat membalas sapaan Abi.

"Lama ya nungguinnya?" tanya Abi saat sudah berdiri berhadapan dengan Una.

"Gak kok kak, aku juga baru sampe di sini. Tadi beli minum dulu di warung mpok Nini."

Abi manggut manggut. "Jalan sekarang?"

"Boleh kak."

"Yuk!"

Setelah kunci mobil terbuka, Una langsung berjalan menuju pintu penumpang depan, itu bertujuan agar Abi tidak perlu membukakan pintu untuknya. Mereka pun sama-sama masuk ke dalam mobil Abi.

"Seatbelt, Na!" Abi memperingatkan dengan lembut.

"Udah kak," jawab Una.

Setelah memastikan jika Una sudah menggunakan sabuk pengaman, Abi melajukan mobilnya untuk ke luar dari kampus.

"By the way, ini kakak emang mau pulang ke rumah kan ya?" tanya Aluna memulai obrolan.

"Sebenarnya mau main futsal dulu sih sebelum
pulang," jawab Abi.

"Ih! Kenapa kakak gak bilang? Tau gitu kan mending aku naik ojol aja," Una menjadi tidak enak pada Abi.

Abi tergelak karena lucu melihat ekspresi Una. "Aku belum selesai ngomong, Na. Tapi aku lupa kalo gak bawa baju ganti, jadi ya aku emang harus pulang dulu."

"Bener kak?"

"Bener."

"Gak bohong?" Una memicingkan matanya.

Lagi-lagi Abi tergelak melihat wajah Una yang begitu lucu baginya. "Gak bohong, buat apa juga aku bohong."

"Kalo bohong mending aku turun aja di sini."

just ME and HERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang