1🦁🐰 Habisya dan Haura (jiyamaple)

1.2K 155 191
                                    

🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋

"Astagfirullah. Maaf kak, bukan muhrim."

"Eh, maaf, maaf. Gue gak sengaja."

Aabid Vi Habisya, mahasiswa semester 2 jurusan Bisnis tak sengaja bersentuhan dengan Adinda Haura Irene Eshalna--kakak tingkat semester 3 jurusan Bisnis. Keduanya saling mengenal sebatas adik dan kakak tingkat. Walau Haura diam-diam menyukai Habisya sejak masih mahasiswa baru.

 Walau Haura diam-diam menyukai Habisya sejak masih mahasiswa baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi, Kak. Assalamualaikum." Habisya pamit dengan sopan membuat Haura sedikit mundur ke belakang agar tidak menyentuh lengan si adik tingkat itu lagi seperti tadi.

"Waalaikumussalam." balas Haura.

"Apaan, sih. Dia kok lebay banget?" Luna Seuli Fayrenna memandang sebal ke arah Habisya yang sudah menaiki tangga.

Haura cuman ketawa kecil, tak menghiraukan ucapan Luna atau memikirkan Habisya lagi. Lalu, menggandeng lengan sahabatnya itu, "Abis ini makan yuk? Mata kuliah pak Alex tadi buat gue laper."

"Yuk. Gue juga laper."

Kedua sahabat itu menuruni tangga dan langsung menuju kantin yang ada di belakang gedung A--di mana tadi mereka habis kelas mata kuliah pak Alex. Kebetulan, kantin belum terlalu ramai. Masih ada bangku kosong sehingga Luna dan Haura pun bisa mendapatkan tempat duduk. Tidak seperti kemarin mau makan saja harus mengantri sampai terpaksa cuman makan roti, padahal mata kuliah sampe sore. Mau pulang ke rumah atau numpang di kosan juga rasanya tanggung karena jadwal terlalu mepet. Hanya ada waktu rentang satu jam sebelum mata kuliah berikutnya. Untung, jadwal hari ini hanya ada dua mata kuliah. Pagi dan sore.

"Gue mie ayam sama es teh, deh." ujar Haura saat melihat menu makanan yang ada di papan salah satu warung dekat bangku yang diduduki.

"Oke, gue juga mie ayam sama es teh." Luna pun bangkit berdiri untuk masuk ke warung dan memesan makanan. Gak lama, Luna duduk lagi dihadapan Haura yang sedang mengecek handphone.

VANTE [반테]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang