chapter 2

3K 314 26
                                    

~~~~~~~~~~~~~||∆||~~~~~~~~~~~~~

"Namaku lucas"

"Oh"

"'Oh'?! Apa maksudnya itu?!"

"Terus kakak mau aly harus gimana?" Tanya aly dengan muka malas

"Kau bocah yang cukup menyebalkan ya" Ucap lucas

"Aly menyebalkan?"

"Sangat"

"Tapi kakak bilang tadi 'cukup menyebalkan' kok jadi 'sangat menyebalkan'?"

Lalu muncul lah perempatan siku - siku diwajah lucas.

"Kau benar - benar menyebalkan" Ucap lucas dengan nada kesal

"Terima kasih"

"Itu bukan pujian!"

"Oh, ya?"

"Kau itu ya... Hah. Sudah lah"

"Ng? Apa ini?" Ucap lucas sembari memegang pipi afanasly

"Eh?"

"Heh. Menarik" Ucap lucas dengan seringainya

'Ha? Apa? Apa yang menarik?' batin aly

"Yah. Karena aku tertarik padamu jadi... Apa aku biarkan hidup saja? Hm..."

Afanasly hanya memgedip - kedip kan matanya.

"Baiklah! Sudah kuputuskan! Kau ku biarkan hidup. Berterima kasih lah pada ketertarikan ku" Ucap lucas

"Hah?"

"Kenapa ekspresi mu seperti itu? Kau seharusnya senang karena aku membiarkanmu hidup. Apa kau tahu? Aku tidak pernah membiarkan orang yang berbuat kurang ajar padaku tetap hidup" Ucap lucas dengan bangga

"Oh"

Mucullah lagi perempatan siku - siku diwajah lucas.

"Kau benar - benar... Tunggu. Disini tidak ada orang? Kau sendirian? Apa kau tidak memiliki teman?" Tanya lucas bertubi-tubi.

"Ah! Didesa ini tidak ada anak seumuran aly. Jadi aly tidak memiliki teman sebaya" Jawab aly

"Oh. Begitukah? Yah, aku tidak terlalu peduli sih. Aku akan pergi"

"Hah?! Aly kira kakak mau menemani aly main" Ucap aly dengan muka cemberut

"Kenapa kau berpikir begitu?"

"Abisnya, kakak menanyakan apa aly punya teman atau tidak"

"Hanya karena itu?"

Afanasly hanya mengangguk.

"Ternyata selain menyebalkan kau juga bodoh ya"

"Apa?!"

"Sudahlah aku pergi" Ucap lucas sebelum menghilang

"Huh! Menyebalkan!"

Lalu tiba - tiba muncul lah seorang gadis bersurai hitam dengan manik biru laut.

"Siapa kau?!"

"Sudah lama ya"

"Ng?"

"Bagaimana kabarmu?"

"Siapa kau? Apa kau mengenalku?"

"Loh? Lupa ternyata. Ini nana loh"

"Hah?! Darimana aja lu?! Gue tungguin dari lima tahun lalu gak datang - datang! Serasa di ghosting gue!!"

"Hahaha maaf - maaf. Soalnya nana sibuk"

"Sibuk apa?!"

"Sibuk rebahan" Ucap nana dengan muka yang tidak berdosa(づ ̄ ³ ̄)づ

"Anj-"

"Ng? Cincin apa itu?"

"Ah. Ini? Ini dikasih laura waktu umur gue 1 tahun" Jawab afanasly atau (y/n)

"Masih muat?!"

"Yah... Gue juga gak tau kenapa cincin ini bisa masih muat"

"Hmm"

"Oh, ya! Nana!!"

"Eh? Apa?"

"Lu masih punya hal yang harus dijelaskan!"

"Emm"

"Kenapa lu milih gue buat jadi tumbal eksperimen lu? Terus Irene siapa?"

"Ah, itu... Kalau soal tumbal nana milih secara asal. Terus Irene itu emak lu"

"Kalau dia emak gue kenapa dia nitipin gue ke laura? Dia belum jadi mayat kan?"

"Dia belum jadi mayat"

"Terus kenapa?"

"Em... Selebihnya tanya sama laura aja. Soalnya nana juga gak tau"

"Gimana bisa lu gak tau?! Secara lu kan yang buat dunia ini!"

"Yah nana cuma buat. Nana gak tau soal apa yang terjadi disini" Jawab nana

"Ko iso?"

"Yo ndak tau kok tanya saya"

"Yi ndik tii kok tinyi siyi" Cibir afanasly

"Sudahlah. Apa ada yang ingin kamu tanyakan lagi?"

"... Nggak ada"

"Kalau gitu nana pergi"

Lalu nana pun pergi menuju isekai:v

♩✧♪●♩○♬☆

Tbc.

Oke guys! Chapter ini sampe sini dulu. Ceritanya rada - rada gj ya bund. Dah lah see you the next chapter guys😘

hidden princess (wmmap x readers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang