chapter 3

2.4K 312 7
                                    

~~~~~~~~~~~~~||∆||~~~~~~~~~~~~~

"Aly"

"Iya?"

"Teman mu mencarimu"

'Hah? Teman? Emang didesa ini ada anak lain? Bodo, samperin aja dulu' batin aly

"Siapa....?"

"Hai! Ini aku" Ucap seorang anak bersurai hitam.

"Kak.... lucas?"

"Yap!"

"Ehh?! Kok jadi kecil gini?!"

"Kau bilang kau tidak memiliki teman kan? Makanya aku berniat untuk menemanimu bermain. Kebetulan aku juga sedang tidak ada kerjaan" Ucap lucas

"Oh, begitu ya..."

"Dan juga jangan panggil aku kak lucas. Cukup panggil dengan namaku saja"

"Baik, lucas"

"Kalau begitu kita main apa?" Tanya lucas

"Hm... Gimana kalau ke padang bunga aja?"

"Kemarin juga kita bertemu dipadang bunga ya. Sepertinya kau sangat menyukai bunga" Ucap lucas

"Mm! Aly sangat suka bunga!"

"Hee... Begitu ya?"

"Jadi kita kapan ke padang bunganya?" Tanya aly

"Ah! Ayo kita pergi"

Lalu mereka pun pergi ke padang bunga kemarin.

"Aly! Kau mau pergi kemana?"

"Ah! Bibi! Aly mau ke padang bunga"

"Begitu ya. Ngomong - ngomong siapa dia?"

"Oh, dia teman baru aly. Nama dia lucas"

"Hohoho begitu ya? Salam kenal ya"

Lucas hanya tersenyum.

"Kalau gitu kita pergi dulu ya" Ucap aly

"Hati - hati"

"Baik!"

Lalu merekapun melanjutkan perjalanan mereka.

~~~~~~~~~~~~~||∆||~~~~~~~~~~~~~

"Ng? Sudah sore. Ayo, aku akan mengantarmu pulang" Ucap lucas

"Apa tidak merepotkan?"

"Tidak. Sudah lah jangan banyak bicara. Ayo"

"Baiklah.."

Lalu merekapun beranjak dari tempat mereka dan pergi menuju desa.

Sesampainya didepan rumah aly.

"Aku pergi dulu"

"Mm! Terima kasih"

"Terima kasih untuk apa?" Tanya lucas

"Terima kasih karena sudah menemani aly bermain" Jawab afanasly

"Ya. Aku pergi"

"Mm!"

Lalu lucas pun pergi entah kemana.

Setelah itu afanasly memutuskan untuk masuk kedalam.

~~~~~~~~~~~~~||∆||~~~~~~~~~~~~~

Malam harinya.

"Oh, ya. Aku belum sempat untuk menanyakan tentang mama pada laura. Apa aku tanya sekarang saja ya?" Ucap afanasly sembari keluar dari kamarnya.

Tok tok tok

"Laura? Kamu udah tidur?"

Ceklek

"Aly? Ada apa?"

"Laura udah tidur?"

"Kalau aku sudah tidur terus ini siapa?"

"... Iya juga"

"Sudahlah ayo masuk"

Afanasly hanya menganggukkan kepalanya dan menuruti perintah Laura.

"Jadi, ada apa?" Tanya Laura

"Aly penasaran dengan mama"

"Hm?"

"Tolong ceritakan hal mengenai mama"

"Hah. Baiklah. Jadi kita mulai dari mana dulu ya? Ah, nona irene adalah orang yang sangat baik hati. Ia juga memiliki paras yang sangat cantik, sehingga ayahmu pun jatuh cinta padanya"

"Mama sangat cantik?"

"Benar. Tapi ada satu hal yang harus kamu ketahui"

"Apa itu?"

"Nona irene bukanlah manusia. Dia adalah bangsa elf"

"Wahh... Ternyata peri itu sungguhan ya"

"Benar. Awalnya pun aku terkejut"

"Jadi, dimana mama sekarang? Dia masih hidup kan"

"Dia... Masih hidup. Akan tetapi ia tidak bisa keluar dari hutan kebangkitan. Dia harus menjaga hutan itu sampai mati"

"Kenapa begitu...?"

"Mm... Bisa dibilang itu adalah hukuman baginya"

"Hukuman?"

"Benar. Nona irene melanggar hukum dengan mencintai seorang manusia sehingga kau lahir afanasly"

"... Terus siapa ayahku?"

"... Sudah malam tidur sana"

"Bukan itu jawaban yang aku mau!"

"Tidurlah aku akan menceritakannya lain kali"

"Cih... Baiklah. Selamat malam, Laura"

"Selamat malam"

T. B. C
~~~~~~~~~~~~~||∆||~~~~~~~~~~~~~

Jadi, chapter kali ini sampai sini dulu ya. Jangan lupa vote, komen, dan follow supaya nana jadi semakin semangat buat upload, bye bye.

hidden princess (wmmap x readers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang