૮₍˶ beberapa alasan ⑅₎ა

2.5K 363 27
                                    

'Dia itu Apatis.'








Apatis? Sifat yang acuh tak acuh terhadap sesuatu dan cuek berlebihan?

Mendengar alasan pertama, rasa penasaran Jake menjadi timbul. Memangnya bagaimana sih, rasanya berteman atau dekat dengan seorang Apatis?

Berarti enak dong, mau lo ngerampok atau jual rumahnya juga gak bakal kena marah? Kan dia itu cuek. Begitu pikirnya.

Wah, sepertinya keberuntungan tengah memihak dirinya. Tak jauh dari tempat dia berdiri, Jake melihat Sunghoon yang baru saja keluar dari perpustakaan.

Anjay perpus, pasti anak ambis. Pikir Jake.

Tanpa pikir panjang, dirinya langsung berlari kecil menghampiri Sunghoon yang masih berada di depan perpustakaan. Pemuda itu tengah memainkan ponsel miliknya.

"Sung...hoon?"

Jake memanggil Sunghoon saat sampai di hadapannya, membuat atensi sang empu beralih padanya. Menatap Jake dengan tatapan datar tanpa ekspresi.

Bahkan dia hanya menanggapnya dengan alis yang menaik satu, menandakan bahwa dirinya sedang bertanya. 'Ada apa?'

Jake jadi gugup sendiri, tapi berusaha ditutupi dengan senyuman yang terus terpatri pada wajahnya. "Kenalin! Gue Shim Jaeyun, biasa dipanggil Jake."

"Ya... Gue tau lo gak nanya, tapi gue yang ingin memperkenalkan diri sekaligus mendekatkan diri─ eh anjing, keceplosan. Abaikan kata-kata yang terakhir ya, hehe." Lanjutnya cengengesan.

Sunghoon tidak membalas, dia hanya memanggut samar lalu berlalu pergi darisana. Meninggalkan Jake dengan kepala yang sekarang sudah miring ke kanan, disertai dengan berbagai pertanyaan yang terlintas di kepalanya.

Dia gak tertarik, ya?

Rabies atau gimana?

Alergi sama orang sksd?

Atau karena dirinya terlalu cebol? .g

Apa hubungannya, bajingsot.
Astaga.

Ah, iya! Hampir saja Jake lupa akan fakta bahwa Sunghoon itu Cuek, manusia Apatis. Lagian ganteng banget, sih. Gak cocok tau kalau jadi Apatis.

"Sunghoon!"

Yang dipanggil menengok, menemukan Jake yang tengah berjalan ke arahnya. Lalu dia kembali menaikkan sebelah alisnya untuk bertanya,

"Udah mau pulang?"

Sunghoon mengangguk.

"Naik apa? Motor?"

Sunghoon menggeleng.

"Oh, kalo gitu berarti naik bus. Mau pulang bareng?"

Sunghoon menggeleng-geleng.

Setelah itu, Sunghoon lanjut berjalan hingga keluar gerbang. Jake hendak memanggilnya kembali, namun urung saat merasakan tatapan orang-orang yang menatap ke arahnya.

Benar saja, lumayan banyak warga sekolah yang menatapnya sembari berbisik-bisik. Jake memang tidak bisa mendengarnya dengan jelas, namun yang pasti, Jake bisa menyimpulkan bahwa mereka menatapnya dengan pandangan heran.





'Dia itu ansos. Gak ada yang mau dan gak ada yang bisa deketin dia, sekalinya ada, warga sekolah bakal ngomongin dan bertingkah keheranan.'

Alasan kedua itu, memang benar fakta (lagi). Kelihatannya Sunghoon sangat ansos, bahkan sedari tadi dia terlihat seperti menghindari dirinya.

Memangnya kenapa, sih? Kok gak ada yang mau temenan atau sekedar dekat dengannya? Apa Sunghoon se-ansos itu?

"Yaudah, karena katanya gak ada yang mau dan gak ada yang bisa deketin dia, biar gue aja. Lumayan nggak ada saingan,"












































─────

satu chapter lagi bakal short kayak gini yaa, hehe. makasih banyaakk buat yang udah nunggu dan baca book ini ♡


© pavthetic,
Desember, 2021.

talking | feat. sungjake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang