૮₍˶ alasan lainnya ⑅₎ა

2K 361 59
                                    

"Gimana? Lancar gak deketinnya?"

Heeseung bertanya saat sampai di kantin, duduk di hadapan Jake sembari membawa sebuah ramyeon cup ditangannya.

Jake menghela nafas, "Ya gitu dah. Kayak alasan yang lo bilang kemarin, dua-duanya emang beneran fakta."

"Cuek banget cuy, datar pula. Untung ganteng," Lanjutnya.

Heeseung tertawa kecil mendengarnya. "Udah gue bilang dia itu Apatis tingkat dewa, ansosnya apalagi. Yakin masih mau deketin?" Tanyanya sambil menghirup kuah ramyeon miliknya.

"Lo belum kasih tau gue dua alasan lagi,"

Heeseung mengerjap, lalu menatap Jake dengan pandangan yang tak bisa di artikan. "Gue bakal kasih tau satu alasan lagi. Sisanya, nanti lo bakal tau sendiri."




























































*****

"Eh!"

Saat perjalanan menuju kelas, Jake harus melewati perpustakaan terlebih dahulu. Pemuda itu tak sengaja melihat seseorang yang menjatuhkan beberapa tumpukan bukunya.

Dengan reflek, dia membantu orang itu. "Eh, Sunghoon?!" Ucapnya antusias saat melihat wajah orang itu.

Sunghoon tak menanggapinya, lagi. Pemuda itu hanya membalasnya dengan alis yang terangkat persis seperti kemarin.

"Mau dibantuin?" Tawarnya.

Sunghoon menggeleng.

"Oh, oke..."

Setelah dirasa sudah tak ada perlu lagi, Sunghoon hendak berlalu pergi sebelum niatnya urung karena suara Jake yang kembali mengintrupsinya.

"Sunghoon, lo segitu gak maunya ngomong sama gue? Seenggaknya tanggapin dengan beberapa kata, atau ikut saling ngenalin diri kemarin. Ya walaupun gue udah tau nama lo sih,"

Sunghoon berbalik menghadap Jake, menatap pemuda yang tengah cemberut itu tanpa membalas apapun. Jake akhirnya memilih berlalu pergi, melewati Sunghoon yang masih berdiam diri di tempatnya.

Hingga tanpa disangka, Sunghoon mencekal sekaligus menahan pergelangan tangannya. Menyuruhnya untuk tetap disini dan tidak pergi dahulu.

Dia melepas cekalan itu, lalu mengambil ponsel pada saku celananya. Dia terlihat seperti tengah mengetikkan sesuatu, kemudian menarik nafas dan membuangnya dengan perlahan. Apa ini? Sunghoon terlihat gugup.

Layar ponsel itu dihadapkan pada Jake, mengintrupsinya untuk melihat dan membaca apa yang barusan ia ketik disana.


Hai, Jake. Gue Park Sunghoon, gue sengaja ngenalin diri lagi sesuai apa yang lo minta tadi.


Setelah dirasa Jake sudah selesai membacanya, Sunghoon kembali mengetikkan beberapa kalimat lagi. Lalu menyuruh Jake untuk membacanya lagi setelah selesai.

Beberapa detik kemudian kedua mata Jake membulat, terkejut setelah membaca apa yang Sunghoon ketikan di ponselnya.


Maaf karena gak nanggapin lo kemarin, dan juga hari ini.

Sebenernya gue mau banget nanggapin lo, tapi gak bisa.

Karena gue tunawicara, gue bisu.












































─────

double up sebelum jam 12 malem, hehe. hope u like it ♡

© pavthetic,
Desember, 2021.

talking | feat. sungjake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang