---"""---
Keesokan hari pada pukul 06.00 pagi, dimeja makan hellen dan bi ija sedang sarapan. Hellen yang khawatir dengan Keadaan bi ija, bertanya
"bi iza kemarin gapapa kan" mengerutkan dahi
"gapapa non hel, jangan ngagetin bibi kayak kemarin lagi ya non" terseyum sambil mengelus kepala hellen
"iya bi gak bakal, janji" mengulurkan jari klingking
dibalas dengan jari klingking bi ija
Disusul dengan senyuman kecil, keduanya pun tertawa bersama."oh iya non,sepatu merah yang non pake kemarin sudah bibi cuci"
"ntar kalau udah kering, taruh aja ya bi di rak sepatu di kamar hellen"
"siap non"
Waktu berlalu dengan menunjukan pukul 07.30 bersama hellen yang masih belum menyelesaikan sarapan pagi yang ia makan di rumahnya
"sarapannya cepet dihabiskan non, ntar non terlambat kesekolahnya gimana"
"tenang bi" dengan nada santainya hellen
......
Waktu berlalu begitu cepat yang menunjukan pukul 08.00 dengan Hellen yang baru saja menyelesaikam sarapan paginya.
"bi hellen berangkat ya"
"iya non ati-ati di jalan ya" sambil membersihkan piring di atas meja makan
Tak terselang beberapa waktu Di perjalan pergi ke sekolah, dari beberapa kilometer hellen melihat anak kecil dengan pakaian lusuh sedang menyeringai dari kejauhan. Hellen yang sadar anak itu bukan manusia, ia langsung bergegas membalikan pandanganya.
Namun tiba-tiba hellen merasakan ada yang aneh pada bagian bawah baju yang di pakai hellen tertarik-tarik oleh sesuatu benda yang ada di depannya.
Setelah hellen melihat ke arah depan bajunya tiba-tiba anak kecil yang ia lihat sebelumnya sudah berada didepan tempat hellen berdiri
Anak kecil itu berkata pelan
"ka main yu..." sambil menyeringai dengan muka berwarna putih pucat ditambah ada bekas luka di punggungnyaHellen yang merasa iba dan kasihan dengan anak kecil itu pun, Tanpa dipikir panjang langsung menyetujui ajakan untuk bermain dengannya.
Beberapa menit pun tanpa terasa sudah berlalu, dengan hellen yang masih beramain berbagi canda tawa dengan anak kecil itu pun ia telah lupa akan dunianya sendiri dengan saking asik nya ia bercanda gurau, sampai orang yang di sekeliling nya menganggap hellen mempunyai gangguan jiwa.
Pa ridwan yang melihat hellen dari kejauhan menghampiri hellen. Lalu Anak kecil itu merasakan ada orang yang sedang menghapiri mereka berdua tiba-tiba juga Anak kecil yang bersama hallen itu lari mencari tempat persembunyian. Hellen yang bingung akan hal itu hanya bisa melihat sambil mengerutkan dahinya.
"hellen.." pa ridwan memanggil dari arah belakang.
Hellen berbalik arah
"eh iya pa" terseyum
"kamu belum berangkat kesekolah hell?" pak ridwan menanyakan
"hehehe belum pak" sambil menyeringai
"ayuk bareng sama bapak, kebetulan bapa juga ada jadwal siang hari ini."
Hellen yang hanya bisa mengangguk mengiyakan ajakan pak ridwan itu pun, langsung masuk kedalam mobil mewah yang dimiliki oleh pak ridwan.
Sebelum mobil itu berangkat ia melihat anak kecil yang tadi diajak bermainnya bersama, Dari kejauhan hellen melihat anak kecil itu tampak sedih,takut dan murung.
---"""---

KAMU SEDANG MEMBACA
SEPATU MERAH
HororHellen adalah anak yang peka terhadap hal di sekelilingnya termasuk makhluk yang tak kasat mata. Namun dirinya mulai merasa ada yang aneh pada usia 15 tahun, hellen selalu menemui hal yang janggal yang tak masuk dinallar manusia pada umumnya. ...