Chapter : 4

78 10 10
                                    

---"""---

Hellen yang berada didepan pintu kelas yang bersiap untuk masuk, tiba-tiba di hentikan oleh guru yang mengajar di kelasnya.

"hellen kamu belajar di luar sampai mata pelajaran ibu selesai, mengerti!" dengan suara lantangnya

"iya bu..." disaut dengan Nada pelan

Matahari yang terus naik, waktu yang terus berjalan dengan hellen yang masih berdiri didepan pintu kelasnya merasa bosan, diwaktu hellen menikmati kebosananya ia melihat pak ridwan sedang berjalan menuju kearah belakang sekolah.

Hellen yang merasa penasaran ia mengikuti kemana arah pak ridwan akan pergi, sesampai di tengah perjalanan tiba-tiba teman hellen yang bernama dito muncul diarah belakang hellen

"dor lagi ngapain lu helll"

Hellen yang kaget tiba-tiba reflek memukul dito.

"duh, ko dipukul hell" kesakitan mengusap kepala yang di pukul hellen

Hellen melihat ke arah dito

"oh lu dit, gua kira setan" ketawa terbahak-bahak

"yeee... enak aja, tapi emang si muka gua sedikit mirip setan" dito menyaut candaan hellen

Keduanyapun tertawa bersama

"oh iya hell lu ngapain disini?"bertanya

Hellen celingak celinguk melihat kesekeliling dengan pak ridwan yang sudah tidak terlihat batang hidungnya

"hemmm gapapa cuman lagi cari udara seger aja"menjawab pertanyaan dito

"oh iya lu sendiri ngapain disini dit?" dengan helen yang bertanya balik
"bukannya kelasnya masih berlangsung"

"tadi abis ijin ketoilet sebentar hel terus rencananya si mau bolos kelas" dengan senyum memasang raut muka tampa dosa

Hellen memukul kepala dito yang kedua kalinya, dan meninggalkan dito

"hellennn... " berteriak ke arah hellen sambil menahan rasa sakit di kepalanya

"sukurinnn" menjulur lidah mengejek dito

......

Bell pulang sekolah berbunyi hellen yang tadi pagi terlambat di hukum untuk membersihkan lapangan sekolah. Dengan hellen yang sedang fokus menyapu lagi-lagi hellen melihat pak ridwan dengan gerak-gerik yang mencurigakan berjalan menuju belakang sekolah

Hellen yang dari tadi pagi penasaran ia mengikuti pak ridwan. Berhentilah pak ridwan didepan gudang sekolah tua

"kenapa pak ridwan masuk ke gudang itu, sementara murid-murid dan guru yang lain sudah pulang semua" bergumam sendiri dengan otak yang masih di selimuti banyak pertanyaan

Hellen mundur dengan perlahan beniat meninggal kan tempat itu. Setelah beberapa langkah terdengar suara patahan ranting, hellen menginjak salah satu ranting pohon yang ada dibelakangnya

"aduh..." hellen menepuk jidat panik.

"siapa disana" pak ridwan berteriak keras

---"""---

SEPATU MERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang