[‼️𝘽𝙐𝘿𝘼𝙔𝘼𝙆𝘼𝙉 𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼‼️]
"Woi, kalau mau bunuh diri jangan di jembatan ini! Lo mau nambah populasi setan lagi?" -Reygan Arvinsya Mahendra-
"SHIT! Itu cowok bikin gue gak mood bunuh diri aja!" -Vanisya Anind...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♪ ♬ ヾ('︶'♡)ノ ♬ ♪
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Editan pertama spesial mereka bertiga🤑
♪ ♬ ヾ(´︶'♡)ノ ♬ ♪
"Ini pada kemana sih!" decak Reygan, ia mulai dilanda bosan.
Seperti biasanya jika bel pulang telah berbunyi mereka semua berkumpul di parkiran sekolah untuk saling menunggu. Bukan alasan tertentu tetapi sudah menjadi ciri khas mereka yang saling solid satu sama lain. Disana baru terlihat Erlan, Amey, Nindi, Laras dan Reygan. Sedangkan Rasya dan Revan entah kemana.
"Laras," panggil Reygan.
"Iya, kak?" gadis itu mendongak sedikit untuk menatap Reygan.
"Kemana ca—" belum juga selesai ucapannya namun ikatan persahabatan Reygan dan Rasya begitu kuat sepertinya.
"HELLO EVERY DODDY!" sapa Rasya begitu lantang. Bahkan beberapa murid yang berada disana ikut menoleh.
"Body bego!" ralat Amey. "Mentang mentang bapak doddy lagi viral makin lo kasih panggung aja."
Rasya menyengir tanpa dosa, "Btw pada nungguin gue ya?" telisiknya.
"Gini nih kalau tingkat kepedeannya melebihi IQ. Ditinggal baru tau rasa,"
"Sewot mulu sama gue lo, Mey."
"Siwit mili simi gii." cibir Amey. Erlan hanya bisa menggelengkan kepala melihat kekasihnya yang terus saja berdebat jika bertemu Rasya.
Seperti Tom and Jerry.
"Kemana nih abang lo, Rey?" Reygan mengedikan bahunya tidak tahu.
"Hmm ta–tadi aku lihat kak Revan sama kak Morin. Kayaknya kearah toilet." jawab Laras malu malu.