Heyhooo~
Balik lagi guys. Sebelum lanjut, mau kasih tulisan gabut aku dulu deh. Anggep aja puisi gitu ya.Di pagi hari
Yang kufahami, aku hanya ingin ucapan "Selamat Pagi" darimu
Tapi kini
Waktu tunjukkan keberaniannya
Yang ku butuhkan saat ini
Sebuah alarm besar
Yang mampu membuat aku terbangun dan tersadar dari mimpi iniJiyakh... Bangun yuk, jangan kelamaan mimpi hihihi. Lanjuttt yuukk!
Happy reading all!
♡♡♡
♡♡
♡
🌻Gue ambil keputusan yang bener apa salah ya kira-kira? Antara siap dan enggak. Apa gue bisa untuk berprestasi lagi, dan bisa untuk bangkit, setelah apa yang kemarin-kemarin sudah terjadi? Rasa takut ini begitu kuat. Apa gue siap untuk berkompetisi? Apalagi partner gue cowok. Dia bakal macem-macem gak ya? Terus kan sebelumnya yang ikutan Wilona, gue gantiin posisi dia, marah gak sih tuh cewek. Gue takut banget, gak bisa gue di musuhi orang. Aakkhhh. Bengongnya dalam hati sambil menuju parkiran.
"Itu dia cowok nyebelin itu, si Arsen yang sok kecakepan." melihat Arsen keluar gerbang dengan motor gedenya. Dan disusul Vierra.
***
"Hey! Gue ganti baju dulu, ya?"
"Okey! Oya, pesenan ada di papan ya, jangan lupa langsung kerjain!"
"Oke, tenang aja."
Ya. Di kafe. Vierra kerja part time di sebuah kafe yaitu kafe kenangan setiap pulang sekolah. Sampai kapan? Sampai lelah. Eh enggak. Sampai jam 9 malam. Kenapa dia kerja? Untuk mengalihkan perhatiannya agar tidak melakukan hal-hal yang tidak terduga. Dan, untuk tambahan uang sakunya. Karena tau, hanya Vierra yang dibedakan oleh keluarganya dari semua saudaranya.
"Vierra, ini Lo anter ke meja nomor 15 ya!"
"Oke!" segera mengantar pesanan. Tiba-tiba ia menghentikan langkah kakinya.
"What!? Dia lagi? Kok bisa sih? Anter gak, anter gak, anter gak? Duuhh! Yaudah deh, semoga mulut dia gak banyak bacot deh."
"Ini mas, pesanannya."
"Makasih, mbak."
"Sama-sama. Selamat menikmati."
"Eh!? Tunggu! Mundur Lo, mundur! Elo? Kerja disini Lo? Jadi babu?" cegah Arsen tiba² yang mengetahui kalau itu Vierra.
"Duh ketahuan lagi." dalam hati Vierra. "I-iya. Kenapa? Enak aja Lo bilang gue babu. Gue kerja ya usaha sendiri. Lah Lo, tampang doang sok kecakepan, nongkrong Mulu kerjaannya. Laki kan, Lo? Kerja Sono! Orang kok jadi beban Mulu."
"He! Jaga omongan bicit Lo itu. Gue laporin Lo ke atasan entar biar dipecat karena gak sopan dengan pelanggan." ancamnya di dekat Vierra, mendekatkan mulutnya ke telinga Vierra.
"BO-DO A-MAT! Gila Lo nantangin gue. Jangan main-main! Gue peringatin Lo! Bentukan Sok cool, beraninya sama cewek. Jijiq!" balas Vierra kepada Arsen dan segera meninggalkannya.
"Bicit!" tiba-tiba Arsen menyodorkan kakinya dan menjegal Vierra, dia pun terjatuh, semua mata kini tertuju padanya.
"Yhaaa hahaha kasian deh lu!" tawa teman-teman Arsen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vierra's Struggle (To find her life again)
Teen Fiction"Rasanya gue gak pingin melanjutkan hidup ini. Gue udah gak sanggup." Terlahir kembali. Tetapi terlalu dalam merasakan rela yang lara? Kehancuran. Itulah yang di alami seorang remaja sedari kecil. Berantakan. Masa yang seharusnya bisa dia nikmati de...