[ FOLLOW DULU YA SEBELUM BACA ]
Ini kisah dua insan yang di pertemukan oleh sebuah takdir. Takdir lah yang membuat mereka bertemu dan akhirnya bersama. Saling melengkapi kekurangan masing-masing. Banyak perbedaan di antara mereka berdua. Salah satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini adalah hari sabtu di mana libur sekolah. Vanya baru saja siap untuk lari pagi bersama Aaron. Waktu masih menunjukkan pukul enam pagi, Vanya menunggu Aaron yang sedang dalam perjalanan menjemput dirinya.
Vanya menunggu Aaron di depan gerbang. Tak lama muncul lah motor Aaron. Vanya pun melambaikan tangan nya. Aaron menghentikan motornya di depan Vanya, membuka helm nya.
"Gak dingin? " tanya Aaron.
Vanya tersenyum sembari menggeleng kan kepalanya.
Aaron pun menyerahkan helm kepada Vanya dan dengan senang hati Vanya menerima helm tersebut. Vanya pun memakai helm, lalu naik ke atas motor.
Mereka berdua sudah siap, Aaron pun menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Mereka menikmati angin pagi.
Lima belas menit mereka sampai di sebuah taman khusus untuk berlari. Vanya pun langsung turun dari motor, ia melepaskan helm nya lalu menyerahkan helm tersebut kepada Aaron.
Aaron dan Vanya pun mulai berjalan santai sebelum mereka berlari. Berjalan beriringan,di selingi canda dan tawa. Jika bersama Vanya,Aaron terlihat sangat berbeda,ia lebih bisa mengespresikan apa yang sedang ia rasakan. Seperti sekarang Aaron tertawa mendengar lelucon Vanya.
"Lari yuk" ajak Vanya.
Aaron mengangguk.
Vanya berlari dengan cepat meninggalkan Aaron.
"YANG KALAH TRAKTIR SARAPAN" teriak Vanya.
Aaron menggelengkan kepala. Aaron pun berlari mengejar Vanya.
Aaron dan Vanya berlari dengan semangat. Lebih tepat nya Vanya yang berlari dengan semangat. Vanya harus menang agar Aaron mentraktir nya.
"WOI"
Vanya langsung berhenti begitupun dengan Aaron yang ikut berhenti.
"Ketemu dong kita" ucap Dania.
"Yoi" jawab Vanya.
"Dari tadi lo?" tanya Vanya.
"Lima menit yang lalu lah" jawab Dania.
Vanya menoyor pelan kepala Dania.
"Wait. Ada yang aneh. Sejak kapan lo sama Aziel?" tanya Vanya.
Dania tersenyum manis.
"Sejakkkk Lari.."
Dania menarik tangan Aziel,mengajak Aziel kabur dari Vanya.
Vanya berteriak kesal karena Dania tidak menjawab pertanyaan nya yang membuat nya sangat penasaran.