-𝐓𝐡𝐞 𝐁𝐥𝐨𝐨𝐝 𝐌𝐨𝐨𝐧-𝟎𝟏

599 66 9
                                    

-𝐓𝐡𝐞 𝐛𝐥𝐨𝐨𝐝 𝐌𝐨𝐨𝐧-

Mentari mulai membenamkan cahayanya disebelah barat.. langit jingga pekat mulai menggelap

seorang pemuda berdiri tersudutkan pada tembok pembatas rooftop

bugh...

plakk.....

Tamparan dan tendangan sudah biasa lelaki itu rasakan, tubuhnya seolah mati rasa

ia sudah terlalu terbiasa dengan luka dan kekerasan fisik. Bahkan mentalnya yang sudah rusak membuat nya sering depresi bahkan trauma terhadap sesuatu yang baru

dipukul,ditendang...ditampar dihina,dicaci maki...itu sudah biasa bukan dalam sebuah perundungan

Tapi bagaimana jika sudah sampai tahap pelecehan seksual?

pemuda itu hanya bisa pasrah saat dirinya mulai dilecehkan oleh para perundung

Dirinya setiap hari selalu saja mendapat perundungan membuat nya terbiasa merasakan hinaan, cacian..bahkan kekerasan fisik ia dapatkan

kepalanya menggeleng kuat menjatuhkan air mata yang menggenang memenuhi pelupuk matanya

'AkHh nikkmattt'

Sudah 2 jam lamanya dirinya dilecehkan, tapi sang pelaku masih saja melanjutkan aktivitas sex nya

Meski sudah beberapa kali mereka melewati orgasmenya, sepertinya ia tak akan pernah puas

hingga merasa bagian bawahnya berkedut lagi menandakan akan mencapai klimaksnya yang ntah keberapa, sang pelaku mulai menambah tempo kecepatan genjotan nya

kulit yang saling bertubrukan itu menimbulkan bunyi , menggema keseluruh sudut rooftop

'AKhHhhh...'

mengambil nafas banyak, sang pelaku mulai memakai kembali pakaiannya yang berceceran dilantai

"diam dan tutup mulut, serta nurut vidio ini aman ga akan kesebar"

ucapnya dingin dengan menunjukkan vidio di hpnya yang merekam kegiatan sex mereka tadi

sang korban hanya menunduk dan menurut, memang apaa yang ia bisa lakukan jika vidio itu tersebar?

Mungkin dirinya akan semakin dikucilkan dan dibuang

Bullying akan semakin parah.
Semesta seakan tak mengizinkan nya untuk hidup dengan normal.

Dirundung karna yatim piatu? miskin? Ga good looking sungguh alasan yang sudah biasa bukan

Pembully selalu menindas yang lemah tanpa memikirkan sang korban yang jelas akan sakit mental

Bahkan para guru pun akan tutup mulut jika mendengar ada kasus perundungan, terkadang ia justru malah membela pelaku

Demi uang dan jabatan para guru tak menghiraukan sang korban

mengakibatkan banyak yang memilih untuk mengakhiri hidupnya berharap segala lukanya ikut menghilang bersama nyawanya yang melayang

lelaki itu menatap jalanan malam yang ramai akan kendaraan

Setelah memakai kembali pakaiannya, ia bergegas pergi pulang ke panti asuhan nya

yahh memang dimana lagi ia harus tinggal, ke dua orang tuanya meninggal karena sebuah kecelakaan

sanak saudara tak ada yang mau merawatnya, bahkan harta warisan diambil alih oleh pamannya

dirinya ditelantarkan dijalanan, beruntung malam itu ia bertemu dengan seorang wanita paruh baya yang mau menawarkan tempat tinggal dan merawat nya hingga sekarang.

Bunyi klakson kendaraan membisingkan jalanan, mobil motor,truk.. ntah mengapa malam ini begitu banyak kendaraan yang berlalu lalang melewati jalur itu

Merasa lelah dengan kehidupannya, ambisi untuk mengakhiri penderitanya pun semakin bergejolak

daripada harus menanggung sakit dan kesengsaraan hidupnya lebih lama lagi

Mungkin mengakhiri hidup adalah jalan terbaiknya

Kepalanya menoleh ke kanan kiri, melihat banyak kendaraan yang berlalu lalang kesana kemari

Kakinya mulai melangkah merobos padatnya jalanan malam itu dengan tubuh yang bergetar

Memang jauh dilubuk hatinya ia takut untuk melakukan ini, namun otaknya seakan buntu

Berpegang teguh pada tekadnya, ia sudah sampai ditengah-tengah jalan

Mobil motor dan kendaraan lainya mulai Membunyikan klaksonnya

Menyuruhnya untuk menyingkir dari jalanan tersebut, namun tubuhnya membeku

ia sudah siap jika harus mati sekarang

Silauan cahaya terang membutakan penglihatannya, suara truk terdengar begitu keras mendekati nya

Menutup matanya dan tangan yang terulur menutup telinga nya, keringat dingin mulai meluncur deras membasahi wajahnya

Nafasnya mulai terengah Tubuhnya bergetar hebat

Dughh...

Bagai dihantam batu besar, tubuhnya ambruk ke jalanan

Namun bukanya merasa sakit, lelaki itu justru merasa melayang

Apakah ia sudah Mati?

Matanya kembali terbuka.

Waktu terasa berhenti saat itu.

netranya terus terpaku pada manik coklat milik pemuda diatasnya ini

Dirinya dikukung oleh seorang pemuda berambut hitam legam, manik coklatnya yang indah..hidung mancung dan bibir tebal

sungguh tampan,batinya

Nafas dingin milik lelaki itu menerpa wajahnya, matanya seolah terpaku bahkan untuk berkedip saja ia tak bisa

'jangan mati....'bisiknya

-𝐓𝐡𝐞 𝐁𝐥𝐨𝐨𝐝 𝐌𝐨𝐨𝐧 -







-'The Blood Moon'√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang